BAGI bek anyar Valencia Alessandro Florenzi,
debutnya di La Liga kemarin dini hari berjalan sukses. Itu saat dia jadi
starter dan membantu Los Che–julukan Valencia–menang 1-0 atas Celta Vigo. Bek
asal Italia itu juga mendapatkan standing ovation dari pendukung Valencia yang
memadati Estadio Mestalla.
Hanya, perasaan pemain 28 tahun itu tak sepenuhnya bahagia. Sebab, di saat yang
hampir bersamaan AS Roma justru kalah 2-4 dari Sassuolo pada giornata ke-22
Serie A. Ya, Florenzi dipinjam Valencia dari Roma selama enam bulan tanpa opsi
pembelian.
Padahal, Spiderman–julukan Florenzi–adalah kapten Giallorossi musim ini.
Tetapi, pergi ke Valencia juga penting baginya. Sebab, dia ingin selalu jadi starter
bersama Roma. Itu untuk menggaransi satu slot di timnas Italia untuk Euro 2020.
Uniknya, dia sebenarnya cukup sering jadi starter di Roma. Dari 18 laga di
semua ajang, 14 di antaranya dilalui jebolan akademi Roma itu di starting line
up. Disinyalir faktor lainnya yang membuat Florenzi ingin pergi dari Roma
adalah hubungannya dengan allenatore Roma Paulo Fonseca yang tak terlalu
harmonis.
“Dia ingin bermain lebih banyak tapi aku tidak bisa membuat janji kepada
siapa pun. Dia memiliki kesempatan untuk ke Valencia dan memutuskan untuk
melakukannya. Situasinya sangat simpel,†ucap Fonseca seperti dilansir Football
Italia. (io/tom/jpg)
Kontradiksi Hari Debut Spiderman
BAGI bek anyar Valencia Alessandro Florenzi,
debutnya di La Liga kemarin dini hari berjalan sukses. Itu saat dia jadi
starter dan membantu Los Che–julukan Valencia–menang 1-0 atas Celta Vigo. Bek
asal Italia itu juga mendapatkan standing ovation dari pendukung Valencia yang
memadati Estadio Mestalla.
Hanya, perasaan pemain 28 tahun itu tak sepenuhnya bahagia. Sebab, di saat yang
hampir bersamaan AS Roma justru kalah 2-4 dari Sassuolo pada giornata ke-22
Serie A. Ya, Florenzi dipinjam Valencia dari Roma selama enam bulan tanpa opsi
pembelian.
Padahal, Spiderman–julukan Florenzi–adalah kapten Giallorossi musim ini.
Tetapi, pergi ke Valencia juga penting baginya. Sebab, dia ingin selalu jadi starter
bersama Roma. Itu untuk menggaransi satu slot di timnas Italia untuk Euro 2020.
Uniknya, dia sebenarnya cukup sering jadi starter di Roma. Dari 18 laga di
semua ajang, 14 di antaranya dilalui jebolan akademi Roma itu di starting line
up. Disinyalir faktor lainnya yang membuat Florenzi ingin pergi dari Roma
adalah hubungannya dengan allenatore Roma Paulo Fonseca yang tak terlalu
harmonis.
“Dia ingin bermain lebih banyak tapi aku tidak bisa membuat janji kepada
siapa pun. Dia memiliki kesempatan untuk ke Valencia dan memutuskan untuk
melakukannya. Situasinya sangat simpel,†ucap Fonseca seperti dilansir Football
Italia. (io/tom/jpg)