PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO– Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XII di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dijadwalkan mulai digelar pada 26 Juli mendatang. Pembina cabang olahraga (cabor) Dayung Kalteng. Sekaligus Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kalteng Subandi S Musan, mengatakan, Porprov XII harus dapat mencerminkan perkembangan olahraga Kalteng
Subandi menilai, pelaksanaan Porprov XII Kalteng sangat terlambat. Sebab, seleksi Pra-PON sudah mulai digelar pada bulan Agustus. “Porprov kan digelar dari 26 Juli-5 Agustus, sementara seleksi Pra-PON mulai digelar Agustus setelah peringatan hari kemerdekaan, persiapan kita untuk mengikuti event menuju PON itu tidak sampai sebulan,” ungkap Subandi kepada Kalteng Pos (grup prokalteng.co), Minggu (2/6).
Meski pelaksanaannya mepet dengan Pra-PON, menurut Subandi, Porprov XII tetap harus digelar, karena merupakan wadah untuk menjaring atlet-atlet lokal potensial. Selain itu, sudah diwajibkan dalam aturan bahwa porprov harus dilaksanakan sebagai persiapan menuju PON. Meski mepet dengan Pra-PON, lanjut Subandi, diharapkan porprov tetap efektif untuk menjaring atlet-atlet yang bisa mewakili Kalteng.
“Berdasarkan jadwal kegiatan Pra-PON, ada waktu sedikit untuk persiapan setelah Porprov XII di Sampit selesai digelar, mudah-mudahan membawa dampak positif bagi dunia olahraga Kalteng,” tuturnya.
Subandi mengaku mendukung penuh pelaksanaan Porprov XII tahun ini. Menurutnya, ajang porprov merupakan wadah dan peluang bagi atlet-atlet potensial untuk berkembang lebih jauh.
“Saya membayangkan bagaimana jadinya kalau Kalteng tidak melaksanakan porprov, karena sejauh ini porprov merupakan event satu-satunya di Kalteng yang bisa diandalkan untuk menjaring atlet potensial,” jelasnya.
Baginya, ajang porprov juga efektif untuk memantau dan mengevaluasi perkembangan kemajuan olahraga Kalteng. Ia berharap, setengah persen dari total cabor yang diperlombakan dapat berkembang ke depan.
“Adanya porprov efektif untuk melihat perkembangan dunia olahraga di tiap daerah-daerah, total cabor yang dilombakan 28 cabor dan satu eksibisi, paling tidak ada 50+1 persen cabor yang bisa berkembang,” jelasnya.
Ia menilai ada beberapa cabor yang berpotensi menang pada ajang PON, sehingga layak mendapat perhatian lebih. Di antaranya cabor E-sport, dayung, bola voli, tinju, dan balap sepeda.
“Sudah seharusnya didukung pemerintah daerah, masyarakat juga harus memanfaatkan momentum ini untuk meraih prestasi, sekaligus memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat,” ujarnya. (dan/ala/kpg/ind)