27.6 C
Jakarta
Friday, December 6, 2024

Kalah karena Teledor dan Emosional

MAKASSAR- Persela Lamongan nyaris mengulang
memori manis di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, tadi malam (1/9). Tapi
sayang, ketelodaran dan sikap emosional membuat itu semua urung terealisasi.
Persela pun kalah 1-2 dari PSM Makassar dan masih belum bisa menjauh dari zona
merah.
Ya, Persela sejatinya mengawali pertandingan dengan apik. Tim berjuluk Laskar
Joko Tingkir itu berhasil mendikte permainan tuan rumah di babak pertama.
Bahkan, Persela mampu unggul di menit ke-29 berkat gol Rafael ”Rafinha”
Oliviera. Tapi, keteledoran Mawouna Amevor menjadikan PSM berada di atas angin.

”Seharusnya dia (Amevor, red) tidak perlu mengambil. Apalagi, posisi Balde
tidak mengarah ke gawang,” sesal Pelatih Nil Maizar. Ya, bermula dari keteledoran
Amevor yang menjatuhkan Amido Balde di kotak terlarang, Persela pun dihukum
penalti pada menit 66. Dan Balde yang menjadi eksekutor berhasil menjalankan
tugasnya.

Baca Juga :  Dua Kali Draw, Kobar Juara Sepak Sawut Ditentukan dengan Lempar Koin

Dua menit setelah mendapat hukuman penalti,
Persela justru harus bermain dengan 10 pemain. Penyerang andalan tim asal Kota
Soto tersebut, Alex Dos Santos Goncalves di kartu merah setelah terlibat
insiden dengan Abdul Rahman dan Aaron Evans.
Bermain 10 pemain, mimpi Persela untuk membawa pulang poin dari Makassar pun
menjadi sangat berat. Dan mimpi itu buyar saat Wiljam Pluim merobek jala
Persela menit ke-81. Nil pun merasa sangat kesal dengan kinerja wasit Thoriq
Alkatiri. Dia yang disebut pelatih 49 tahun itu yang menjadi biang emosionalnya
Alex.
Thoriq dinilai terlalu longgar ketika Alex dilanggar. ”Akhirnya Alex emosional.
Saya rasa wasit terlalu pintar memainkan itu. Apakah karena Persela ini tim
kecil sehingga dipermainkan seperti ini,” kata Nil dengan nada kesal.
 

Baca Juga :  Kamera yang Menipu

Namun, terlepas dari kepemimpinan wasit yang
begitu disesalkan Persela, kekalahan di Makassar  semalam membuat posisi mereka masih tertahan
di papan bawah. Hanya mengemas 15 poin, Eky Taufik dkk kini duduk di kursi 15.
Atau satu strip di atas zona degradasi. Persela harus mengoptimalkan satu laga
tunda putaran pertama kontra Perseru Badak Lampung FC untuk bisa menjauh dari
zona merah. Selain itu, tentu Persela harus tancap gas di putaran kedua.
(fim/jpg)

MAKASSAR- Persela Lamongan nyaris mengulang
memori manis di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, tadi malam (1/9). Tapi
sayang, ketelodaran dan sikap emosional membuat itu semua urung terealisasi.
Persela pun kalah 1-2 dari PSM Makassar dan masih belum bisa menjauh dari zona
merah.
Ya, Persela sejatinya mengawali pertandingan dengan apik. Tim berjuluk Laskar
Joko Tingkir itu berhasil mendikte permainan tuan rumah di babak pertama.
Bahkan, Persela mampu unggul di menit ke-29 berkat gol Rafael ”Rafinha”
Oliviera. Tapi, keteledoran Mawouna Amevor menjadikan PSM berada di atas angin.

”Seharusnya dia (Amevor, red) tidak perlu mengambil. Apalagi, posisi Balde
tidak mengarah ke gawang,” sesal Pelatih Nil Maizar. Ya, bermula dari keteledoran
Amevor yang menjatuhkan Amido Balde di kotak terlarang, Persela pun dihukum
penalti pada menit 66. Dan Balde yang menjadi eksekutor berhasil menjalankan
tugasnya.

Baca Juga :  Dua Kali Draw, Kobar Juara Sepak Sawut Ditentukan dengan Lempar Koin

Dua menit setelah mendapat hukuman penalti,
Persela justru harus bermain dengan 10 pemain. Penyerang andalan tim asal Kota
Soto tersebut, Alex Dos Santos Goncalves di kartu merah setelah terlibat
insiden dengan Abdul Rahman dan Aaron Evans.
Bermain 10 pemain, mimpi Persela untuk membawa pulang poin dari Makassar pun
menjadi sangat berat. Dan mimpi itu buyar saat Wiljam Pluim merobek jala
Persela menit ke-81. Nil pun merasa sangat kesal dengan kinerja wasit Thoriq
Alkatiri. Dia yang disebut pelatih 49 tahun itu yang menjadi biang emosionalnya
Alex.
Thoriq dinilai terlalu longgar ketika Alex dilanggar. ”Akhirnya Alex emosional.
Saya rasa wasit terlalu pintar memainkan itu. Apakah karena Persela ini tim
kecil sehingga dipermainkan seperti ini,” kata Nil dengan nada kesal.
 

Baca Juga :  Kamera yang Menipu

Namun, terlepas dari kepemimpinan wasit yang
begitu disesalkan Persela, kekalahan di Makassar  semalam membuat posisi mereka masih tertahan
di papan bawah. Hanya mengemas 15 poin, Eky Taufik dkk kini duduk di kursi 15.
Atau satu strip di atas zona degradasi. Persela harus mengoptimalkan satu laga
tunda putaran pertama kontra Perseru Badak Lampung FC untuk bisa menjauh dari
zona merah. Selain itu, tentu Persela harus tancap gas di putaran kedua.
(fim/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru