26.7 C
Jakarta
Saturday, December 14, 2024

Hilangnya Tiang Terakhir Era Mourinho

“Satu-satunya hal yang mengikat saya di klub
ini adalah penampilan David (De Gea) di klub ini. Saya selalu siap menerima
apapun yang diputuskan oleh United,” kata pelatih kiper Emilio Alvarez seperti
dikutip Manchester Evening News pada April lalu.

Isu Alvarez ditendang sudah terdengar sejak
lima bulan lalu. Sebagai orang tersisa dari era Jose Mourinho, Alvarez siap
dilengserkan posisinya kapan saja.

Dan seiring merosotnya performa De Gea dalam
dua musim maka Alvarez pun kena akibatnya. Sejak kemarin (29/9) maka pria 47
tahun itu bukan lagi jadi pelatih De Gea dan United. Posisinya digantikan
Richard Hartis.

Seperti diberitakan Daily Mail setelah De Gea
mencatatkan hasil spesial musim 2017-2018 yakni 22 clean sheet di berbagai
ajang maka musim-musim selanjutnya menjadi periode kelabu. Menurut sumber Daily
Mail di United, pihak Setan Merah mempertanyakan metode latihan Alvarez.

Baca Juga :  Butuh Pelampiasan Amarah untuk Keluar dari Krisis

“Bahkan kemudian relasi Alvarez dengan
kiper-kiper United yang lain ikut merenggang. Alvarez ngotot tetap mempercayai
De Gea sebagai kiper utama walau performanya tak selalu bagus,” tulis
Daily Mail.

Demi menjaga soliditas internal United, maka
pelatih United Ole Gunnar Solskjaer pun mencari pengganti Alvarez. Sejak awal
musim ini tanda-tanda pendongkelan pelatih kiper kelahiran Madrid Spanyol itu
sudah tercium. Yakni United merekrut Hartis yang merupakan asistennya ketika di
Molde dan Norwich City.

Nah, kelindan relasi De Gea dengan Alavrez
sudah dimulai sejak satu dekade yang lalu. Ketika itu De Gea masih berada di
Atletico Madrid dan Alvarez merupakan pelatih kiper yang dibawa pelatih
Atletico saat itu Quique Sanchez Flores.

Baca Juga :  Babak Pertama! Miliki Tiga Peluang Emas, Skor Masih Tanpa Gol

Alvarez memiliki jasa besar terhadap karir De
Gea. Alvarez merupakan sosok yang meyakinkan Quique kalau De Gea adalah kiper
bagus meski saat itu usianya masih berusia 18 tahun. Alvarez pun membayar lunas
kepercayaanya tersebut di masa mendatang.

“Kami berterima kasih kepada Emilio
(Alvarez) untuk semua bantuannya kepada kami dan kerja keras sejak saya kembali
dalam tim ini. Kami mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” kata
Solskjaer dalam situs resmi klub.

Di sisi lain, masuknya
Hartis sebagai pelatih kiper diperkirakan akan membuat tak ada lagi status anak
emas di bawah mistar gawang. Jadi, jika De Gea flop di satu laga, maka di
pertandingan selanjutnya kansnya buat menepi cukup besar. (dra/jpg)

“Satu-satunya hal yang mengikat saya di klub
ini adalah penampilan David (De Gea) di klub ini. Saya selalu siap menerima
apapun yang diputuskan oleh United,” kata pelatih kiper Emilio Alvarez seperti
dikutip Manchester Evening News pada April lalu.

Isu Alvarez ditendang sudah terdengar sejak
lima bulan lalu. Sebagai orang tersisa dari era Jose Mourinho, Alvarez siap
dilengserkan posisinya kapan saja.

Dan seiring merosotnya performa De Gea dalam
dua musim maka Alvarez pun kena akibatnya. Sejak kemarin (29/9) maka pria 47
tahun itu bukan lagi jadi pelatih De Gea dan United. Posisinya digantikan
Richard Hartis.

Seperti diberitakan Daily Mail setelah De Gea
mencatatkan hasil spesial musim 2017-2018 yakni 22 clean sheet di berbagai
ajang maka musim-musim selanjutnya menjadi periode kelabu. Menurut sumber Daily
Mail di United, pihak Setan Merah mempertanyakan metode latihan Alvarez.

Baca Juga :  Butuh Pelampiasan Amarah untuk Keluar dari Krisis

“Bahkan kemudian relasi Alvarez dengan
kiper-kiper United yang lain ikut merenggang. Alvarez ngotot tetap mempercayai
De Gea sebagai kiper utama walau performanya tak selalu bagus,” tulis
Daily Mail.

Demi menjaga soliditas internal United, maka
pelatih United Ole Gunnar Solskjaer pun mencari pengganti Alvarez. Sejak awal
musim ini tanda-tanda pendongkelan pelatih kiper kelahiran Madrid Spanyol itu
sudah tercium. Yakni United merekrut Hartis yang merupakan asistennya ketika di
Molde dan Norwich City.

Nah, kelindan relasi De Gea dengan Alavrez
sudah dimulai sejak satu dekade yang lalu. Ketika itu De Gea masih berada di
Atletico Madrid dan Alvarez merupakan pelatih kiper yang dibawa pelatih
Atletico saat itu Quique Sanchez Flores.

Baca Juga :  Babak Pertama! Miliki Tiga Peluang Emas, Skor Masih Tanpa Gol

Alvarez memiliki jasa besar terhadap karir De
Gea. Alvarez merupakan sosok yang meyakinkan Quique kalau De Gea adalah kiper
bagus meski saat itu usianya masih berusia 18 tahun. Alvarez pun membayar lunas
kepercayaanya tersebut di masa mendatang.

“Kami berterima kasih kepada Emilio
(Alvarez) untuk semua bantuannya kepada kami dan kerja keras sejak saya kembali
dalam tim ini. Kami mendoakan yang terbaik untuk masa depannya,” kata
Solskjaer dalam situs resmi klub.

Di sisi lain, masuknya
Hartis sebagai pelatih kiper diperkirakan akan membuat tak ada lagi status anak
emas di bawah mistar gawang. Jadi, jika De Gea flop di satu laga, maka di
pertandingan selanjutnya kansnya buat menepi cukup besar. (dra/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru