27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Dialog dengan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara

Prabowo Serap 6 Persoalan Buruh, dari Upah sampai Terlilit Pinjol

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menerima kunjungan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN). Dalam pertemuan ini, Prabowo banyak menyerap aspirasi terkait hajat hidup buruh.

“Mereka menyampaikan visi misi dan juga gagasan yang dilontarkan, disampaikan oleh Pak Prabowo itu sangat-sangat sejalan dengan KSPN dan mereka pun menyampaikan hal-hal yang merupakan inspirasi dan aspirasi dari KSPN ke Bapak Prabowo Subianto,” kata Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani di jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/11).

Sementara, Presiden KSPN Ristadi menambahkan, pihak menyampaikan 6 permasalahan utama yang dialami buruh saat ini. Sejatinya, aspirasi pertama yang disampaikan terkait hak-hak buruh yang dianggap belum sepenuhnya terpenuhi.

“Dari kami keliling daerah-daerah, situasi yang sekarang dialami teman-teman pekerja buruh Indonesia itu yang paling urgent yang dibutukan buruh adalah saat ini banyak terjadinya terutama di haknya, terutama di sektor tekstil dan produk,” kata Ristadi.

Kedua, disampaikan mengenai masalah yang dialami buruh berusia 50 tahun ke atas. Di mana mereka sulit mendapat pekerjaan karena perusahaan banyak memilih menyerap tenaga muda.

Baca Juga :  Prabowo-Gibran Memilih Bekerja Seperti Biasa Pada Hari Pertama Kampanye

KSPN pun memberikan solusi berupa program bantuan perodalan yang mudah. Sehingga para buruh kelompok paruh baya ini bisa melanjutkan hidup dengan berwirausaha. Bantuan modal dianggap sangat membantu karena pesangon yang didapat kadang tidak cukup.

Aspirasi ketiga adalah soal pemerataan upah minimum. Sejauh ini masih terjadi ketimpangan upah yang sangat jelas. KSPN mencontohkan, dua daerah di Jawa Barat, Karawang dan Banjar menetapkan upah minimum yang sangat juh berbeda, yakni sekitar Rp 5 juta dan Rp 2 juta.

“Nah ini ketimpangan upah yang sangat tinggi artinya apa masyarakat di Karawang dan pekerja buruh bisa mengalami pertumbuhan ekonomi dengan baik tapi yang di Banjar tidak menikmati. Maka ini harus ada aturan yang bisa diubah,” jelas Ristadi.

Aspirasi keempat yakni buruh membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai seperti rumah sakit di sekitar lokasi kerja. Pasalnya, kerap terjadi kecelakaan kerja yang menimpa buruh, namun karena terbatasnya fasilitas ksehatan, banyak buruh tida bisa tertolong.

Baca Juga :  PKS Istiqamah jadi Oposisi, Gerindra Janji Tetap Kritis

“Maka kami tadi menyampaikan kepada pak Prabowo bahwa ini harus segera dibuatkan rumah sakit pekerja buruh, diprioritaskan di daerah-daerah yang padat industri, untuk menangani situasi yang tadi pekerja-pekerja mengalami kecelakaan atau perawatan kesehatan biar cepat tertangani,” ujar Ristadi.

Kelima yakni buruh membutuhkan bantuan subsidi rumah. Sebab, banyak buruh yang sampai sekarang tidak memiliki hunian tetap. Adanya program keringanan harga rumah bagi pekerja juga tidak menjadi solusi begitu saja. Mengingat, terkendala persyaratan perbankan.

Terakhir aspirasi yang disampaikan adalah buruh banyak terlibat masalah pinajaman online atau pinjama rentenir. Akibatnya, gaji yang diterima setiap bulan tidak cukup untuk hidup, karena habis membayar utang.

“Maka kami sampaikan kepada pak Prabowo, solusi koperasi pekerja buruh ini ini keliatannya solusi yang konkret, untuk bisa mengatasi persoalan soal keuangan teman-teman pekerja buruh, sehingga dia tidak terjerat ke pinjaman online atau rentenir yang bunganya cukup tinggi,” pungkas Ristadi.(jpc/ind)

Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto menerima kunjungan Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN). Dalam pertemuan ini, Prabowo banyak menyerap aspirasi terkait hajat hidup buruh.

“Mereka menyampaikan visi misi dan juga gagasan yang dilontarkan, disampaikan oleh Pak Prabowo itu sangat-sangat sejalan dengan KSPN dan mereka pun menyampaikan hal-hal yang merupakan inspirasi dan aspirasi dari KSPN ke Bapak Prabowo Subianto,” kata Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan P Roeslani di jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (29/11).

Sementara, Presiden KSPN Ristadi menambahkan, pihak menyampaikan 6 permasalahan utama yang dialami buruh saat ini. Sejatinya, aspirasi pertama yang disampaikan terkait hak-hak buruh yang dianggap belum sepenuhnya terpenuhi.

“Dari kami keliling daerah-daerah, situasi yang sekarang dialami teman-teman pekerja buruh Indonesia itu yang paling urgent yang dibutukan buruh adalah saat ini banyak terjadinya terutama di haknya, terutama di sektor tekstil dan produk,” kata Ristadi.

Kedua, disampaikan mengenai masalah yang dialami buruh berusia 50 tahun ke atas. Di mana mereka sulit mendapat pekerjaan karena perusahaan banyak memilih menyerap tenaga muda.

Baca Juga :  Prabowo-Gibran Memilih Bekerja Seperti Biasa Pada Hari Pertama Kampanye

KSPN pun memberikan solusi berupa program bantuan perodalan yang mudah. Sehingga para buruh kelompok paruh baya ini bisa melanjutkan hidup dengan berwirausaha. Bantuan modal dianggap sangat membantu karena pesangon yang didapat kadang tidak cukup.

Aspirasi ketiga adalah soal pemerataan upah minimum. Sejauh ini masih terjadi ketimpangan upah yang sangat jelas. KSPN mencontohkan, dua daerah di Jawa Barat, Karawang dan Banjar menetapkan upah minimum yang sangat juh berbeda, yakni sekitar Rp 5 juta dan Rp 2 juta.

“Nah ini ketimpangan upah yang sangat tinggi artinya apa masyarakat di Karawang dan pekerja buruh bisa mengalami pertumbuhan ekonomi dengan baik tapi yang di Banjar tidak menikmati. Maka ini harus ada aturan yang bisa diubah,” jelas Ristadi.

Aspirasi keempat yakni buruh membutuhkan fasilitas kesehatan yang memadai seperti rumah sakit di sekitar lokasi kerja. Pasalnya, kerap terjadi kecelakaan kerja yang menimpa buruh, namun karena terbatasnya fasilitas ksehatan, banyak buruh tida bisa tertolong.

Baca Juga :  PKS Istiqamah jadi Oposisi, Gerindra Janji Tetap Kritis

“Maka kami tadi menyampaikan kepada pak Prabowo bahwa ini harus segera dibuatkan rumah sakit pekerja buruh, diprioritaskan di daerah-daerah yang padat industri, untuk menangani situasi yang tadi pekerja-pekerja mengalami kecelakaan atau perawatan kesehatan biar cepat tertangani,” ujar Ristadi.

Kelima yakni buruh membutuhkan bantuan subsidi rumah. Sebab, banyak buruh yang sampai sekarang tidak memiliki hunian tetap. Adanya program keringanan harga rumah bagi pekerja juga tidak menjadi solusi begitu saja. Mengingat, terkendala persyaratan perbankan.

Terakhir aspirasi yang disampaikan adalah buruh banyak terlibat masalah pinajaman online atau pinjama rentenir. Akibatnya, gaji yang diterima setiap bulan tidak cukup untuk hidup, karena habis membayar utang.

“Maka kami sampaikan kepada pak Prabowo, solusi koperasi pekerja buruh ini ini keliatannya solusi yang konkret, untuk bisa mengatasi persoalan soal keuangan teman-teman pekerja buruh, sehingga dia tidak terjerat ke pinjaman online atau rentenir yang bunganya cukup tinggi,” pungkas Ristadi.(jpc/ind)

Terpopuler

Artikel Terbaru