27.8 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Tanggapi Bagi-bagi Jatah Menteri di Kabinet, Rocky Gerung Minta Prabowo Lakukan Hal Ini

PROKALTENG.CO– Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pembagian jatah menteri di kabinet pasangan calon (paslon) nomor urut dua pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Awalnya Rocky menilai 34 kursi menteri sangat sedikit bagi koalisi Prabowo-Gibran. Pasalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran secara terpisah akan meminta jatah menteri kepada Prabowo Subianto.

Selain itu Partai Demokrat dan Partai Golkar pun demikian, belum lagi pendukung lainnya.

“Jadi sebetulnya kursi yang 34 itu sangat sedikit, Demokrat sudah wanti-wanti, Golkar bahkan menjelaskan dengan sangat sistematis bahwa dialah yang memenangkan calon pasangan ini,” ucapnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (27/3).

Lebih lanjut, menurut Rocky, Gerindra merasa tanpa Gibran pun Prabowo memenangkan Pilpres 2024 berdasarkan perolehan suara yang diterima Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2024 yang hanya 2,8 persen.

“Dan sebetulnya Gerindra merasa bahwa gak ada Gibran juga kita sudah menang kok kalau kita lihat bagaimana komposisi PSI yang seharusnya jadi penanda bahwa Jokowi kalah artinya Gibran juga kalah tuh,” jelasnya.

Baca Juga :  SBY Serukan Menangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024

Untuk diketahui, koalisi pemenang Pilpres 2024 Prabowo-Gibran meributkan jatah menteri di pemerintahan mendatang. Seperti Golkar yang mengalami lonjakan suara di Pemilu 2024 merasa seharusnya mendapatkan porsi lebih besar dalam kabinet ke depan.

“Jadi, kalau 25%, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima [posisi menteri] itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25%, room [ruang] masih banyak,” kata Ketua Umum Golkar Airlangga.

Kemudian pernyataan tersebut ditanggapi partai koalisi lain, salah satunya Partai Demokrat. Politikus Demokrat Kamhar Lakumani memahami keinginan Golkar untuk mendapat 5 jatah menteri di koalisi Prabowo.

Karena Golkar menurutnya all out membantu Prabowo di Pemilu 2024. Namun meskipun demikian, Partai Golkar tidak bisa memaksakan kehendak, karena sebagai presiden, Prabowo mempunyai hak prerogatif.

“Ini sepenuhnya menjadi hak prerogatif Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih jika hasil rekapitulasi nasional real count Pilpres telah ditetapkan KPU 20 Maret mendatang,” tuturnya di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Baca Juga :  Prabowo-Gibran akan Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi yang Berpihak pada Kaum Muda

Sedangkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pihaknya menyerahkan keputusan kursi menteri kepada presiden

“Itu hak prerogatif presiden, terserah beliau,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).

Dirinya enggan menanggapi Golkar yang mengajukan proposal lima kursi menteri kepada Prabowo, dia kembali menekankan merupakan hak prerogatif presiden.

“Ya, kalau itu tanya Pak Airlangga [Ketum Golkar] dong, nanya kok ke saya,” ucapnya.

Kemudian wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan permasalahan kursi menteri akan dibicarakan kembali di lain waktu, namun yang berhak menentukannya adalah Prabowo sebagai presiden.

“Ya nanti dibicarakan lagi ya, kamikan fokus 20 Maret, hasilnya apa. Masalah menteri dan lain-lain nanti bisa dibicarakan lagi, didiskusikan lagi,” jelas Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (18/3/2024) pagi.

“Nanti dibicarakan lagi, didiskusikan lagi dengan Pak Prabowo. Beliau selaku calon presiden yang menentukan,” imbuhnya. (fajar/jpg)

PROKALTENG.CO– Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti pembagian jatah menteri di kabinet pasangan calon (paslon) nomor urut dua pemenang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Awalnya Rocky menilai 34 kursi menteri sangat sedikit bagi koalisi Prabowo-Gibran. Pasalnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Gibran secara terpisah akan meminta jatah menteri kepada Prabowo Subianto.

Selain itu Partai Demokrat dan Partai Golkar pun demikian, belum lagi pendukung lainnya.

“Jadi sebetulnya kursi yang 34 itu sangat sedikit, Demokrat sudah wanti-wanti, Golkar bahkan menjelaskan dengan sangat sistematis bahwa dialah yang memenangkan calon pasangan ini,” ucapnya, dikutip dari YouTube Rocky Gerung Official, Rabu (27/3).

Lebih lanjut, menurut Rocky, Gerindra merasa tanpa Gibran pun Prabowo memenangkan Pilpres 2024 berdasarkan perolehan suara yang diterima Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Pemilu 2024 yang hanya 2,8 persen.

“Dan sebetulnya Gerindra merasa bahwa gak ada Gibran juga kita sudah menang kok kalau kita lihat bagaimana komposisi PSI yang seharusnya jadi penanda bahwa Jokowi kalah artinya Gibran juga kalah tuh,” jelasnya.

Baca Juga :  SBY Serukan Menangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024

Untuk diketahui, koalisi pemenang Pilpres 2024 Prabowo-Gibran meributkan jatah menteri di pemerintahan mendatang. Seperti Golkar yang mengalami lonjakan suara di Pemilu 2024 merasa seharusnya mendapatkan porsi lebih besar dalam kabinet ke depan.

“Jadi, kalau 25%, kalau bagi-bagi, ya banyak-banyak sedikit bolehlah. Kita sebut lima [posisi menteri] itu minimal, tetapi kalau dihitung proporsi 25%, room [ruang] masih banyak,” kata Ketua Umum Golkar Airlangga.

Kemudian pernyataan tersebut ditanggapi partai koalisi lain, salah satunya Partai Demokrat. Politikus Demokrat Kamhar Lakumani memahami keinginan Golkar untuk mendapat 5 jatah menteri di koalisi Prabowo.

Karena Golkar menurutnya all out membantu Prabowo di Pemilu 2024. Namun meskipun demikian, Partai Golkar tidak bisa memaksakan kehendak, karena sebagai presiden, Prabowo mempunyai hak prerogatif.

“Ini sepenuhnya menjadi hak prerogatif Pak Prabowo sebagai Presiden terpilih jika hasil rekapitulasi nasional real count Pilpres telah ditetapkan KPU 20 Maret mendatang,” tuturnya di Jakarta, Senin (18/3/2024).

Baca Juga :  Prabowo-Gibran akan Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi yang Berpihak pada Kaum Muda

Sedangkan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan pihaknya menyerahkan keputusan kursi menteri kepada presiden

“Itu hak prerogatif presiden, terserah beliau,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (19/3/2024).

Dirinya enggan menanggapi Golkar yang mengajukan proposal lima kursi menteri kepada Prabowo, dia kembali menekankan merupakan hak prerogatif presiden.

“Ya, kalau itu tanya Pak Airlangga [Ketum Golkar] dong, nanya kok ke saya,” ucapnya.

Kemudian wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka mengatakan permasalahan kursi menteri akan dibicarakan kembali di lain waktu, namun yang berhak menentukannya adalah Prabowo sebagai presiden.

“Ya nanti dibicarakan lagi ya, kamikan fokus 20 Maret, hasilnya apa. Masalah menteri dan lain-lain nanti bisa dibicarakan lagi, didiskusikan lagi,” jelas Gibran ditemui wartawan di Balai Kota Solo, Senin (18/3/2024) pagi.

“Nanti dibicarakan lagi, didiskusikan lagi dengan Pak Prabowo. Beliau selaku calon presiden yang menentukan,” imbuhnya. (fajar/jpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru