33 C
Jakarta
Sunday, November 24, 2024

Berkunjung ke GPI

Indonesia Miliki Masa Depan Luar Biasa Jika Seluruh Elemen Bersatu dan Saling Bekerja Sama

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia memiliki masa depan yang luar biasa jika seluruh elemen mampu bersatu dan saling bekerja sama.

Hal itu ungkapkannya saat berkunjung ke Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Jumat (19/1).

Dalam kesempatan itu, Prabowo didampingi mantan politikus senior PDIP Maruarar Sirait dan sejumlah tokoh lain seperti politikus Partai Gerindra Fary Djemy Francis dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

“Our future is great, kita bisa jadi negara makmur dengan syarat kita harus rukun, bersatu, harus saling bekerja sama, saling memahami,” ujar dia.

Di hadapan para pemimpin dan anggota PGI, Prabowo pun mengingatkan untuk bersyukur dengan keadaan bangsa saat ini. Sebab, banyak negara lain yang sedang berkonflik, perang saudara hingga membuat perekonomiannya runtuh.

“Kita harus bersyukur bahwa sebagai bangsa, kita sekarang berada dalam kondisi yang kita alami seperti sekarang. Kalau kita lihat lingkungan dunia bahkan di sekitar kita, di kawasan kita, begitu banyak terjadi perang,” kata dia.

Prabowo lalu memberi contoh perang di Ukraina yang kini masih terus bergulir dan berdampak pada melambungnya harga pangan maupun BBM di beberapa negara. Namun, Indonesia mampu bertahan termasuk dari krisis global yaitu pandemi Covid-19.

“Akibat perang Ukraina, harga BBM dunia naik, harga pangan naik, pupuk jadi langka ratusan negara terpukul ekonominya. Marilah kita memeriksa diri kita dan sekitar kita,” imbuh dia.

Baca Juga :  Prabowo Dinilai Simbol Persatuan, Kebhinekaan Sekaligus Jadi Panutan Pluralisme

“Kita mampu mengatasi krisis yang luar biasa, pandemi Covid juga mengakibatkan ketegangan dalam dunia, (tetapi) ekonomi kita masih terkendali,” lanjut Prabowo.

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya kerja keras dari seluruh pihak dalam menciptakan nasib baik bagi rakyat. Dengan kehendak politik yang baik, kata dia, akan mendorong Indonesia menjadi negara sukses di dunia.

“Kalau kita bisa seperti itu, optimis dan bekerja keras, ajak semua pihak bersama-sama perbaiki nasib rakyat kita. Kita buktikan kekayaan kita luar biasa dengan kehendak politik yang baik. Indonesia benar-benar akan jadi success story di dunia ini,” tegas Mantan Pangkostrad tersebut.

Di samping itu, Prabowo menegaskan, Indonesia harus menjadi negara yang mandiri dan mampu mengelola kekayaan yang dimiliki dengan hati-hati. Ia juga mengingatkan, intensi bangsa lain tidak selalu baik karena tidak ada teman yang abadi.

“Saya selalu ingatkan hati-hati karena persaingan antara bangsa kejam. Jangan mengira bangsa lain sayang dengan kita. There are no permanent friend and no permanent enemy, only permanent interest,” kata Prabowo.

Ia melanjutkan, yang dimaksud dari kepentingan abadi (permanent interest) adalah keinginan sebuah negara untuk selalu memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri. Oleh karena itu, Indonesia harus bijaksana karena kekayaan alamnya banyak diinginkan oleh bangsa lain, sejak ratusan tahun lalu.

Baca Juga :  PAN Siap All Out Melanjutkan Pembangunan Presiden Joko Widodo

“Kepentingan abadi adalah ingin hidup cukup oleh semua bangsa, semua kelompok etnis, semua negara, semua kelompok manusia,” ujarnya.

“Dan yang punya kekayaan (untuk) memungkinkan hidup sejahtera di antaranya Indonesia. Apa yang kita tidak punya? Iya kan,” tambahnya.

Jika dikelola dengan baik, Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia. Selain itu, terdapat potensi besar menciptakan swasembada energi melalui pemanfaatan green energy.

“Energi kita nanti green tidak banyak negara bisa seperti kita, 100 persen kita bisa green energy dan 100 persen dari dalam negeri kita sendiri,” kata Prabowo.

Ia lalu mencontohkan biosolar kini sudah diolah sebagian dari kelapa sawit. Ketika diolah 100 persen, maka Indonesia diperkirakan mampu menghemat sekitar 25 milyar dolar per tahun.

“Sekarang bisa bikin B35 persen solar dari kelapa sawit. Saya sudah bicara dengan beberapa pakar, kita bisa nanti B100 (atau) 100 persen solar dari kelapa sawit,” imbuhnya.

“Sekarang saja B35 kita sudah hemat kurang lebih 10 milyar dolar tiap tahun devisa. Kalau nanti kita menuju ke B100, kita bisa hemat 25 miliar dolar tiap tahun,” pungkas Prabowo.(jpc)

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mengatakan, Indonesia memiliki masa depan yang luar biasa jika seluruh elemen mampu bersatu dan saling bekerja sama.

Hal itu ungkapkannya saat berkunjung ke Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) di Jakarta, Jumat (19/1).

Dalam kesempatan itu, Prabowo didampingi mantan politikus senior PDIP Maruarar Sirait dan sejumlah tokoh lain seperti politikus Partai Gerindra Fary Djemy Francis dan Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie.

“Our future is great, kita bisa jadi negara makmur dengan syarat kita harus rukun, bersatu, harus saling bekerja sama, saling memahami,” ujar dia.

Di hadapan para pemimpin dan anggota PGI, Prabowo pun mengingatkan untuk bersyukur dengan keadaan bangsa saat ini. Sebab, banyak negara lain yang sedang berkonflik, perang saudara hingga membuat perekonomiannya runtuh.

“Kita harus bersyukur bahwa sebagai bangsa, kita sekarang berada dalam kondisi yang kita alami seperti sekarang. Kalau kita lihat lingkungan dunia bahkan di sekitar kita, di kawasan kita, begitu banyak terjadi perang,” kata dia.

Prabowo lalu memberi contoh perang di Ukraina yang kini masih terus bergulir dan berdampak pada melambungnya harga pangan maupun BBM di beberapa negara. Namun, Indonesia mampu bertahan termasuk dari krisis global yaitu pandemi Covid-19.

“Akibat perang Ukraina, harga BBM dunia naik, harga pangan naik, pupuk jadi langka ratusan negara terpukul ekonominya. Marilah kita memeriksa diri kita dan sekitar kita,” imbuh dia.

Baca Juga :  Prabowo Dinilai Simbol Persatuan, Kebhinekaan Sekaligus Jadi Panutan Pluralisme

“Kita mampu mengatasi krisis yang luar biasa, pandemi Covid juga mengakibatkan ketegangan dalam dunia, (tetapi) ekonomi kita masih terkendali,” lanjut Prabowo.

Oleh sebab itu, ia menekankan pentingnya kerja keras dari seluruh pihak dalam menciptakan nasib baik bagi rakyat. Dengan kehendak politik yang baik, kata dia, akan mendorong Indonesia menjadi negara sukses di dunia.

“Kalau kita bisa seperti itu, optimis dan bekerja keras, ajak semua pihak bersama-sama perbaiki nasib rakyat kita. Kita buktikan kekayaan kita luar biasa dengan kehendak politik yang baik. Indonesia benar-benar akan jadi success story di dunia ini,” tegas Mantan Pangkostrad tersebut.

Di samping itu, Prabowo menegaskan, Indonesia harus menjadi negara yang mandiri dan mampu mengelola kekayaan yang dimiliki dengan hati-hati. Ia juga mengingatkan, intensi bangsa lain tidak selalu baik karena tidak ada teman yang abadi.

“Saya selalu ingatkan hati-hati karena persaingan antara bangsa kejam. Jangan mengira bangsa lain sayang dengan kita. There are no permanent friend and no permanent enemy, only permanent interest,” kata Prabowo.

Ia melanjutkan, yang dimaksud dari kepentingan abadi (permanent interest) adalah keinginan sebuah negara untuk selalu memenuhi kebutuhan bangsanya sendiri. Oleh karena itu, Indonesia harus bijaksana karena kekayaan alamnya banyak diinginkan oleh bangsa lain, sejak ratusan tahun lalu.

Baca Juga :  PAN Siap All Out Melanjutkan Pembangunan Presiden Joko Widodo

“Kepentingan abadi adalah ingin hidup cukup oleh semua bangsa, semua kelompok etnis, semua negara, semua kelompok manusia,” ujarnya.

“Dan yang punya kekayaan (untuk) memungkinkan hidup sejahtera di antaranya Indonesia. Apa yang kita tidak punya? Iya kan,” tambahnya.

Jika dikelola dengan baik, Indonesia mampu menjadi lumbung pangan dunia. Selain itu, terdapat potensi besar menciptakan swasembada energi melalui pemanfaatan green energy.

“Energi kita nanti green tidak banyak negara bisa seperti kita, 100 persen kita bisa green energy dan 100 persen dari dalam negeri kita sendiri,” kata Prabowo.

Ia lalu mencontohkan biosolar kini sudah diolah sebagian dari kelapa sawit. Ketika diolah 100 persen, maka Indonesia diperkirakan mampu menghemat sekitar 25 milyar dolar per tahun.

“Sekarang bisa bikin B35 persen solar dari kelapa sawit. Saya sudah bicara dengan beberapa pakar, kita bisa nanti B100 (atau) 100 persen solar dari kelapa sawit,” imbuhnya.

“Sekarang saja B35 kita sudah hemat kurang lebih 10 milyar dolar tiap tahun devisa. Kalau nanti kita menuju ke B100, kita bisa hemat 25 miliar dolar tiap tahun,” pungkas Prabowo.(jpc)

Terpopuler

Artikel Terbaru