29.8 C
Jakarta
Thursday, July 17, 2025

Dikunjungi Shalahuddin-Felix, Warga Keluhkan Kondisi Jalan Desa yang Berlumpur dan Membahayakan

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Barito Utara (Batara) Shalahuddin-Felix (SIF) melanjutkan agenda kampanye dialogis de- ngan mengunjungi Desa Muara Inu dan Muara Pari, Selasa (15/7).

Warga mengeluhkan kondisi jalan desa yang berlumpur dan membahayakan saat musim hujan. Bahkan, sebagian besar warga enggan keluar desa karena kondisi jalan yang sulit dilalui

Fuad Rahman, warga Muara Inu, menyebut kerusakan jalan telah berdampak serius, terutama dalam situasi darurat seperti saat membutuhkan akses cepat ke rumah sakit. “Kami tidak meminta uang, kami hanya ingin jalan diperbaiki. Kondisinya sudah sangat mengganggu kehidupan kami,” tegas Fuad.

Keluhan serupa disampaikan warga Desa Muara Pari. Mereka mengaku sudah lama menghadapi persoalan jalan rusak, meskipun beberapa kali sempat dilakukan perbaikan. Mayoritas masyarakat di kedua desa bekerja sebagai petani karet. Namun, buruknya akses jalan memaksa mereka mengangkut hasil panen menggunakan jalur sungai.

Baca Juga :  Paslon Sering Melanggar, Pelantikan Akan Ditunda 6 Bulan

Perjalanan melalui sungai memakan waktu hingga 4 jam dari Muara Inu dan 10 hingga 11 jam dari Muara Pari menuju pusat distribusi. Masyarakat berharap pemerintah serius menangani persoalan ini. (ren/ala/kpg)

MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Barito Utara (Batara) Shalahuddin-Felix (SIF) melanjutkan agenda kampanye dialogis de- ngan mengunjungi Desa Muara Inu dan Muara Pari, Selasa (15/7).

Warga mengeluhkan kondisi jalan desa yang berlumpur dan membahayakan saat musim hujan. Bahkan, sebagian besar warga enggan keluar desa karena kondisi jalan yang sulit dilalui

Fuad Rahman, warga Muara Inu, menyebut kerusakan jalan telah berdampak serius, terutama dalam situasi darurat seperti saat membutuhkan akses cepat ke rumah sakit. “Kami tidak meminta uang, kami hanya ingin jalan diperbaiki. Kondisinya sudah sangat mengganggu kehidupan kami,” tegas Fuad.

Keluhan serupa disampaikan warga Desa Muara Pari. Mereka mengaku sudah lama menghadapi persoalan jalan rusak, meskipun beberapa kali sempat dilakukan perbaikan. Mayoritas masyarakat di kedua desa bekerja sebagai petani karet. Namun, buruknya akses jalan memaksa mereka mengangkut hasil panen menggunakan jalur sungai.

Baca Juga :  Paslon Sering Melanggar, Pelantikan Akan Ditunda 6 Bulan

Perjalanan melalui sungai memakan waktu hingga 4 jam dari Muara Inu dan 10 hingga 11 jam dari Muara Pari menuju pusat distribusi. Masyarakat berharap pemerintah serius menangani persoalan ini. (ren/ala/kpg)

Terpopuler

Artikel Terbaru