PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Ketua Dewan
Pimpinan Wilayah (DPW) Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Provinsi Kalteng Habib Ismail Bin Yahya mengatakan, kisruh yang terjadi pada
pelaksanaan muscab yang digelar Minggu (14/3)
merupakan dinamika
politik.
“Hal
seperti itu sangat wajar dalam sebuah partai politik, ada yang menerima dan
tidak menerima, tapi semua bisa
dimusyawarahkan dengan baik,” katanya kepada media melalui telepon, Senin
(15/3).
Menanggapi
mundurnya Idham Amur dari posisi ketua DPC Pulpis, Habib menjelaskan bahwa sebenarnya semua kader
masih berpeluang untuk menduduki unsur pengurus cabang.
“Kalau
tidak mundur, maka beliau (Idham Amur) masih berpeluang untuk menjadi ketua DPC lagi, karena semua kader memiliki kesempatan yang sama,” ungkap pria
yang juga menjabat Wakil Gubernur Kalteng tersebut.
Lebih lanjut dikatakan Habib, keputusan yang
disampaikan oleh DPP dalam muscab kali
ini merupakan hasil penjaringan, bukan merupakan keputusan. “Ini
adalah penyampaian hasil penjaringan yang sudah diusulkan ke DPP, jika tidak setuju dengan susunan kepengurusan yang ada, maka bisa disampaikan kepada
forum untuk dipertimbangkan sesuai dengan musyawarah mufakat, karena kemarin belum ada SK penetapan,” bebernya.
Apabila susunan kepengurusan itu diterima semua pihak, maka akan dibentuk
tim formatur guna pembentukan
kepengurusan. Selanjutnya diserahkan kepada DPP untuk mengeluarkan SK.
Ditegaskan lagi bahwa sampai saat ini belum ada satu
pengurus DPC PKB di Kalteng yang ditetapkan. Jika semua berjalan lancar, maka
SK juga akan dikeluarga secara serentak oleh DPP. “Dinamika politik merupakan
hal yang biasa, mungkin ada
ketersinggungan dan lain-lain, biasa saja terjadi,
kami berharap semua
akan berjalan dengan lancar dan fokus membangun PKB ke depan,” ucap Habib.
Ia menyebut bahwa secara umum pelaksanaan muscab yang digelar dalam
tiga zona itu berjalan dengan aman dan lancar walau di tengah pandemi. Penerapan protokol
kesehatan sangat diperhatikan selama pelaksanaan muscab.