28.4 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

Hingga Akhir Januari 2021, Utang Luar Negeri RI Tembus 6 Triliun

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar
Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2021, tercatat sebesar USD420,7
miliar atau setara Rp6.065 triliun. Utang terdiri dari ULN sektor publik
(pemerintah dan Bank Sentral) sebesar USD213,6 miliar dan ULN sektor swasta
(termasuk BUMN) sebesar USD207,1 miliar.

Dalam perkembangan tersebut, ULN
Indonesia pada akhir Januari 2021 tumbuh sebesar 2,6 persen (yoy), menurun
dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan ULN tersebut terjadi pada ULN pemerintah dan ULN
swasta.

Adapun ULN pemerintah bulan
Januari 2021 tumbuh lebih rendah. Posisi ULN Pemerintah bulan Januari 2021
mencapai USD210,8 miliar, atau tumbuh 2,8 persen (yoy), lebih rendah
dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Desember 2020 sebesar 3,3 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh pembayaran pinjaman bilateral dan
multilateral yang jatuh tempo.

Baca Juga :  Didukung BRI, Indonesia Cup Testers Championship Juara Dunia Cup Tester Kopi

Perkembangan ULN juga didorong
aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang
meningkat, didukung oleh kepercayaan investor asing yang terjaga terhadap
prospek perekonomian domestik.

Berdasarkan sektornya, ULN terbesar
dengan pangsa mencapai 77 persen dari total ULN swasta bersumber dari sektor
jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan
udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri
pengolahan.

JAKARTA, PROKALTENG.CO – Bank Indonesia (BI) melaporkan Utang Luar
Negeri (ULN) Indonesia pada akhir Januari 2021, tercatat sebesar USD420,7
miliar atau setara Rp6.065 triliun. Utang terdiri dari ULN sektor publik
(pemerintah dan Bank Sentral) sebesar USD213,6 miliar dan ULN sektor swasta
(termasuk BUMN) sebesar USD207,1 miliar.

Dalam perkembangan tersebut, ULN
Indonesia pada akhir Januari 2021 tumbuh sebesar 2,6 persen (yoy), menurun
dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan ULN tersebut terjadi pada ULN pemerintah dan ULN
swasta.

Adapun ULN pemerintah bulan
Januari 2021 tumbuh lebih rendah. Posisi ULN Pemerintah bulan Januari 2021
mencapai USD210,8 miliar, atau tumbuh 2,8 persen (yoy), lebih rendah
dibandingkan dengan pertumbuhan bulan Desember 2020 sebesar 3,3 persen (yoy).
Perlambatan pertumbuhan ini disebabkan oleh pembayaran pinjaman bilateral dan
multilateral yang jatuh tempo.

Baca Juga :  Didukung BRI, Indonesia Cup Testers Championship Juara Dunia Cup Tester Kopi

Perkembangan ULN juga didorong
aliran masuk modal asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik yang
meningkat, didukung oleh kepercayaan investor asing yang terjaga terhadap
prospek perekonomian domestik.

Berdasarkan sektornya, ULN terbesar
dengan pangsa mencapai 77 persen dari total ULN swasta bersumber dari sektor
jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan
udara dingin (LGA), sektor pertambangan dan penggalian, dan sektor industri
pengolahan.

Terpopuler

Artikel Terbaru