26.3 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Selama Pandemi, Usaha Batu Nisan Pun Nyaris Mati

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Situasi pandemi Covid-19 yang sudah
berlangsung satu tahunan lebih, telah memporak-porandakan banyak sektor
ekonomi. Bahkan dampaknya ternyata termasuk dirasakan oleh para perajin atau
pembuat batu nisan.

Meskipun jumlah orang yang
meninggal dunia setiap hari nyaris selalu ada, namun ternyata belum tentu berbanding
lurus usaha pembuatan batu nisan ini. Selama pandemi, pemesanan nisan justru
mengalami penurunan secara drastis.

Sutris, salah seorang perajin batu
nisan di Kota Palangka Raya kepada prokalteng.co
mengakui, omsetnya selama pandemi anjlok sedemikian rupa.

“Susah mas sekarang, tidak
seperti hari normal biasanya (sebelum pandemi Covid), sebulan bisa dapat jutaan
rupiah, tapi semenjak awal corona hingga saat ini, hasilnya hanya cukup untuk
makan aja,” ucap Sutris, saat di temui di tempat kerjanya di Jalan Tjilik
Riwut km 3,5 Palangka Raya, Selasa (16/3/2021).

Baca Juga :  Harga Tiket Pesawat Mahal, Maskapai Hanya Kambinghitamkan Harga Avtur

Selain batu nisan, imbuh Sutris,
penurunan pesanan juga terjadi pada kerajinan batu alam seperti prasasti dan
sejenisnya.

Sutris mengungkapkan, semenjak
memulai usaha pembuatan batu nisan dan perajin batu alam lima tahun yang lalu, kondisi
saat inilah yang paling sulit bagi mereka. Jika dulu pesanan selalu datang
cukup banyak, mulai dari harga Rp500 ribu sesuai pesanan dan ukuran bisa didapatkan
sehari hingga sebulan, namun setelah adanya Corona ini sulit didapatkan.

“Meskipun kita misalnya dapat
kabar bahwa cukup banyak pasien Covid yang meninggal, itu pun ternyata tidak
berdampak. Pesanan ya masih tetap seperti ini saja, ya cukup disyukuri aja mas
karena kita semua kena dampaknya, semoga Covid-19 ini segera berakhir dan
keadaan normal kembali,” ujarnya.

Baca Juga :  BI Perpanjang Penyesuaian Operasional Hingga 15 Juni

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Situasi pandemi Covid-19 yang sudah
berlangsung satu tahunan lebih, telah memporak-porandakan banyak sektor
ekonomi. Bahkan dampaknya ternyata termasuk dirasakan oleh para perajin atau
pembuat batu nisan.

Meskipun jumlah orang yang
meninggal dunia setiap hari nyaris selalu ada, namun ternyata belum tentu berbanding
lurus usaha pembuatan batu nisan ini. Selama pandemi, pemesanan nisan justru
mengalami penurunan secara drastis.

Sutris, salah seorang perajin batu
nisan di Kota Palangka Raya kepada prokalteng.co
mengakui, omsetnya selama pandemi anjlok sedemikian rupa.

“Susah mas sekarang, tidak
seperti hari normal biasanya (sebelum pandemi Covid), sebulan bisa dapat jutaan
rupiah, tapi semenjak awal corona hingga saat ini, hasilnya hanya cukup untuk
makan aja,” ucap Sutris, saat di temui di tempat kerjanya di Jalan Tjilik
Riwut km 3,5 Palangka Raya, Selasa (16/3/2021).

Baca Juga :  Harga Tiket Pesawat Mahal, Maskapai Hanya Kambinghitamkan Harga Avtur

Selain batu nisan, imbuh Sutris,
penurunan pesanan juga terjadi pada kerajinan batu alam seperti prasasti dan
sejenisnya.

Sutris mengungkapkan, semenjak
memulai usaha pembuatan batu nisan dan perajin batu alam lima tahun yang lalu, kondisi
saat inilah yang paling sulit bagi mereka. Jika dulu pesanan selalu datang
cukup banyak, mulai dari harga Rp500 ribu sesuai pesanan dan ukuran bisa didapatkan
sehari hingga sebulan, namun setelah adanya Corona ini sulit didapatkan.

“Meskipun kita misalnya dapat
kabar bahwa cukup banyak pasien Covid yang meninggal, itu pun ternyata tidak
berdampak. Pesanan ya masih tetap seperti ini saja, ya cukup disyukuri aja mas
karena kita semua kena dampaknya, semoga Covid-19 ini segera berakhir dan
keadaan normal kembali,” ujarnya.

Baca Juga :  BI Perpanjang Penyesuaian Operasional Hingga 15 Juni

Terpopuler

Artikel Terbaru