Site icon Prokalteng

Dari Pengundian Nomor Urut Capres di KPU: Satu Jari vs Finger Heart vs Salam Metal

Tiga capres-cawapres berfoto bersama dengan menunjukkan nomor urut Pilpres 2024 di Gedung KPU, Jakarta. (DERY RIDWANSAH/ JAWAPOS.COM)

PROKALTENG.CO – Setelah ditetapkan, pasangan calon presiden dan wakil presiden resmi memiliki nomor urut. Tadi malam (14/11) Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menuntaskan pengundian nomor urut kepada ketiga paslon tersebut.

Hasilnya, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapat nomor urut 1, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapat nomor urut 3.

Proses pengundian berlangsung semarak. Ketiga paslon didampingi para pendukung yang sejak awal kedatangannya berteriak riuh menyanyikan yel-yel masing-masing. Hadir juga para ketua umum partai pengusung ketiga paslon.

Pengundian diawali dengan pengambilan nomor antrean yang dilakukan cawapres. Nomor antrean tersebut kemudian menjadi dasar penentuan dalam pengambilan nomor urut yang dilakukan langsung oleh capres. Setelah diundi, nomor urut yang ditetapkan dituangkan dalam surat keputusan KPU.

Saat pengundian, masing-masing paslon tampak puas dengan nomor yang didapat. Cak Imin (sapaan Muhaimin) langsung mengacungkan satu jari telunjuk, Gibran mengacungkan finger heart (mendekatkan ibu jari dan jari telunjuk yang dipopulerkan kalangan penggemar K-pop untuk menunjukkan gestur cinta dan terima kasih), dan Mahfud mengacungkan salam metal tiga jari.

Nomor urut 1 yang diperoleh pasangan Anies-Muhaimin (Amin) sesuai dengan nomor urut PKB. Nomor urut 2 yang diperoleh pasangan Prabowo-Gibran sama dengan nomor urut Partai Gerindra. Kemudian, nomor urut 3 milik pasangan Ganjar-Mahfud sama dengan nomor urut PDIP.

Dalam sambutannya, Cak Imin menyampaikan komitmennya untuk mengisi pemilu dengan ide dan cita-cita. Saat ini Timnas Amin telah terbentuk dan siap mengikuti kompetisi. Dalam kesempatan itu, Cak Imin juga menyampaikan harapan agar pemilu digelar secara sehat. ”Dilaksanakan dengan kejujuran dan keterbukaan,” ujarnya.

Dengan begitu, rakyat bisa menikmati pemilu dengan riang gembira. ”Berkompetisi, tapi tetap berkeluarga dan gembira,” imbuhnya didampingi Anies yang terus tersenyum.

Cak Imin juga mengajak semua pihak ikut mengawasi pelaksanaan pemilu. Jika ada kecurangan, dia meminta mendokumentasikan dan memviralkan. ”Itulah pemilu yang saling menjaga,” kata dia.

Sementara itu, Prabowo Subianto menyampaikan pandangan yang sama dengan Cak Imin. Dia juga menegaskan komitmennya untuk menggelar pemilu secara adil. ”Kejujuran harus utuh seutuh-utuhnya,” ujar dia.

Menteri pertahanan itu juga meyakini, KPU akan menggelar pemilu secara adil tanpa ada kecurangan apa pun. ”Kalau pemilu curang, mengkhianati rakyat dan bangsa Indonesia,” tegas Prabowo.

Sementara itu, Ganjar Pranowo dalam pidatonya menyinggung persoalan demokrasi yang saat ini gelap. Itu tidak hanya dialami elite, tapi juga publik berbagai elemen. ”Kita menangkap apa yang menjadi kegelisahan kebatinan masyarakat,” ujarnya. Ganjar menambahkan, pihaknya akan berkomitmen menjaga demokrasi sehat. ”Kami yakin rakyat Indonesia bersama kami menjaga demokrasi,” kata dia.

Sementara itu, momen pengundian nomor urut menjadi ajang pertemuan banyak politikus. Salah satu yang menarik perhatian adalah pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang juga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Dalam momen tersebut, Kaesang bersimpuh lutut dan mencium tangan Megawati. Di situ Kaesang terlihat menyampaikan sesuatu kepada Mega. Selain Kaesang, sang kakak Gibran Rakabuming Raka juga menyempatkan bersalaman dengan Mega.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan istrinya, Arumi Bachsin, resmi masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Keduanya ditunjuk untuk memperkuat jajaran juru bicara TKN. Gibran mengatakan, alasannya memilih keduanya karena Emil dan istrinya memiliki kemiripan dengannya. ”Beliau cukup populer menjadi bupati di umur 31 (tahun). Saya sendiri jadi wali kota 33. Beliau luar biasa,” ujarnya.

Emil menyambut baik tawaran Gibran. Dia mengaku sudah lama mengenal sepak terjang Gibran selama menjabat di Solo. ”Saya melihat bahwa ada potensi besar untuk membawa warna yang sangat berbeda dalam kepemimpinan Indonesia,” ucapnya. (far/syn/idr/wan/c9/ttg)

Exit mobile version