27.1 C
Jakarta
Friday, November 22, 2024

Agustiar–Edy Jadikan Program Membangun Desa sebagai Strategi Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah nomor urut 3, H. Agustiar Sabran dan H. Edy Pratowo, mengusung program unggulan yang berfokus pada pembangunan desa.

Program bertajuk “Membangun dari Desa” ini, menjadi salah satu strategi utama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Tengah. Terutama dalam mengentaskan ketertinggalan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Menurut Agustiar Sabran, konsep “Membangun dari Desa” terinspirasi dari pengalamannya sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng dan sebagai anggota DPR RI. Selama menjalankan tugas tersebut, Agustiar mengaku kerap berinteraksi langsung dengan masyarakat desa dan menyaksikan kondisi lapangan yang memerlukan perhatian serius.

“Desa adalah fondasi dari pembangunan daerah. Jika desa kuat dan maju, maka provinsi juga akan maju,” ujar Agustiar, beberapa waktu lalu.

Sebagai bentuk keseriusannya, Agustiar berencana mengalokasikan anggaran tambahan yang cukup besar untuk dana desa. Dana ini akan diberikan sebagai tambahan dari anggaran desa yang sudah dialokasikan pemerintah pusat dengan jumlah bervariasi antara Rp250 juta hingga Rp500 juta per desa.

Baca Juga :  Jajaran Bawaslu Diminta Mulai Kerja Keras Pantau Konten Medsos

“Anggaran ini untuk memaksimalkan pembangunan di desa yang belum tercakup oleh anggaran pusat,” jelas Agustiar.

Dengan adanya dana tambahan tersebut, pasangan Agustiar dan Edy berharap setiap desa di Kalteng  dapat memiliki peluang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.

“Pemerintah pusat sudah memberikan perhatian, tapi kita di daerah juga harus turut andil. Ini demi percepatan pembangunan desa-desa di Kalteng,” katanya.

Dari program ini, dia berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan fasilitas dasar seperti jalan, listrik, air bersih, serta mendukung sektor ekonomi desa yang berkelanjutan.

Sementara sebagai pasangan Agustiar Sabran, Edy Pratowo menambahkan bahwa dana desa ini dapat digunakan untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas SDM di desa.

Baca Juga :  Mahfud Janji Benahi Aparat Penegak Hukum Jika Terpilih Menjadi Wapres

“Kita akan dorong setiap desa untuk mandiri secara ekonomi dan mampu menghasilkan produk lokal yang memiliki daya saing,” ujarnya.

Selain itu, pasangan calon ini juga akan menggalakkan pengembangan potensi pariwisata desa sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Sebab, Agustiar menyebut, banyak desa di Kalteng yang memiliki potensi wisata alam dan budaya yang belum dikembangkan secara maksimal.

“Kami ingin desa-desa di Kalteng tidak hanya menjadi pusat pertanian, tapi juga destinasi wisata yang menarik. Sehingga roda ekonomi dapat berputar dengan baik,” ungkapnya.

Komitmen Agustiar dan Edy dalam membangun desa mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat adat. Mereka menilai langkah tersebut sebagai upaya nyata yang berpihak pada masyarakat kecil.

“Kami berharap janji ini, dapat diwujudkan dan tidak sekadar janji politik,” ujar tokoh NU H. Riduan Syahrani. (hfz/hnd)

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO  – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan Tengah nomor urut 3, H. Agustiar Sabran dan H. Edy Pratowo, mengusung program unggulan yang berfokus pada pembangunan desa.

Program bertajuk “Membangun dari Desa” ini, menjadi salah satu strategi utama untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Tengah. Terutama dalam mengentaskan ketertinggalan infrastruktur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Menurut Agustiar Sabran, konsep “Membangun dari Desa” terinspirasi dari pengalamannya sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng dan sebagai anggota DPR RI. Selama menjalankan tugas tersebut, Agustiar mengaku kerap berinteraksi langsung dengan masyarakat desa dan menyaksikan kondisi lapangan yang memerlukan perhatian serius.

“Desa adalah fondasi dari pembangunan daerah. Jika desa kuat dan maju, maka provinsi juga akan maju,” ujar Agustiar, beberapa waktu lalu.

Sebagai bentuk keseriusannya, Agustiar berencana mengalokasikan anggaran tambahan yang cukup besar untuk dana desa. Dana ini akan diberikan sebagai tambahan dari anggaran desa yang sudah dialokasikan pemerintah pusat dengan jumlah bervariasi antara Rp250 juta hingga Rp500 juta per desa.

Baca Juga :  Jajaran Bawaslu Diminta Mulai Kerja Keras Pantau Konten Medsos

“Anggaran ini untuk memaksimalkan pembangunan di desa yang belum tercakup oleh anggaran pusat,” jelas Agustiar.

Dengan adanya dana tambahan tersebut, pasangan Agustiar dan Edy berharap setiap desa di Kalteng  dapat memiliki peluang untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.

“Pemerintah pusat sudah memberikan perhatian, tapi kita di daerah juga harus turut andil. Ini demi percepatan pembangunan desa-desa di Kalteng,” katanya.

Dari program ini, dia berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa melalui pembangunan fasilitas dasar seperti jalan, listrik, air bersih, serta mendukung sektor ekonomi desa yang berkelanjutan.

Sementara sebagai pasangan Agustiar Sabran, Edy Pratowo menambahkan bahwa dana desa ini dapat digunakan untuk mendukung program pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kapasitas SDM di desa.

Baca Juga :  Mahfud Janji Benahi Aparat Penegak Hukum Jika Terpilih Menjadi Wapres

“Kita akan dorong setiap desa untuk mandiri secara ekonomi dan mampu menghasilkan produk lokal yang memiliki daya saing,” ujarnya.

Selain itu, pasangan calon ini juga akan menggalakkan pengembangan potensi pariwisata desa sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat setempat. Sebab, Agustiar menyebut, banyak desa di Kalteng yang memiliki potensi wisata alam dan budaya yang belum dikembangkan secara maksimal.

“Kami ingin desa-desa di Kalteng tidak hanya menjadi pusat pertanian, tapi juga destinasi wisata yang menarik. Sehingga roda ekonomi dapat berputar dengan baik,” ungkapnya.

Komitmen Agustiar dan Edy dalam membangun desa mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat adat. Mereka menilai langkah tersebut sebagai upaya nyata yang berpihak pada masyarakat kecil.

“Kami berharap janji ini, dapat diwujudkan dan tidak sekadar janji politik,” ujar tokoh NU H. Riduan Syahrani. (hfz/hnd)

Terpopuler

Artikel Terbaru