25.6 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Kondisi Politik Indonesia Melangkah Mundur, Surya Paloh: Ini Bangsa Mo

JAKARTA– Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh
dalam pidatonya di pembukaan Kongres II menyinggung pertemuannya dengan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Menurut mantan politikus Golkar itu, saat ini banyak muncul intrik-intrik
yang mengundang sinisme dan kecurigaan satu sama lain.

Surya menilai kondisi seperti ini tidak sehat dalam berbangsa dan
bernegara. Karena ini bagian diskursus politik picik. “Hubungan rangkulan dan
tali silaturahmi politik saja dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan
kecurigaan,” kata Surya.

“Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu
sama lain, kecurigaan satu sama lain, ini bangsa model seperti apa?,” imbuhnya.

Kondisi ini menurutnya, sudah bertentangan dengan sistem demokrasi liberal
yang dianut Indonesia. Surya menganalogikan fenomena ini seperti seorang ingin
melangkah maju, namun faktanya malah melangkah mundur.

Dia meminta agar hal-hal seperti ini bisa diselesaikan dengan musyawarah
dan gotong royong. Serta tidak merasa diri lebih penting dari yang lainnya.
Sebab, sinisme dan sikap saling curiga sangat bertentangan dengan Pancasila.

Baca Juga :  PKB Gelar Rakorwil di Alam Bukit Cinta

“Ngakunya partai nasionalis, partai pancasilais, ya buktikan saja. Rakyat
yang membutuhkan pembuktian, partai mana yang paling menanamkan nilai-nilai
Pancasila,” kata Surya.

Dia menilai partai yang masih mengajak berkelahi satu sama lain, bukanlah
partai yang menjunjung tinggi Pancasila. “Jika Nasdem mau dikenal sebagai
partai yang pancasilais, maka bersikaplah rendah hati, rangkul teman, tawarkan
pikiran-pikiran sama teman jangan musuhi teman,” ucap Surya.

“Jangan karena partai tidak searah dengan jalannya lalu dia dianggap musuh.
Itu bukan Indonesia sejati,” pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi dalam pidato sambutannya di HUT Golkar sempat
menyinggung pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Pakai Kemeja Putih ke Istana, Mahfud Belum Tahu Mau Jadi Menteri Apa

Jokowi sempat menggoda Surya yang terlihat seperti lebih bahagia setelah
bertemu Sohibul. Candaan tersebut langsung disambut tawa dari hadirin yang
datang pada acara tersebut.

“Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari
biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS,” ucap Jokowi
yang disambut tawa hadirin.

“Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul
Iman,” sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.

Jokowi menyampaikan, tak tahu makna mendalam dari maksud pertemuan
tersebut. Terlebih ada adegan saling merangkul oleh keduanya.

“Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul
Iman. Tadi di holding saya tanyakan,
ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain waktu dijawab,” imbuhnya. (JPC/KPC)

JAKARTA– Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh
dalam pidatonya di pembukaan Kongres II menyinggung pertemuannya dengan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Menurut mantan politikus Golkar itu, saat ini banyak muncul intrik-intrik
yang mengundang sinisme dan kecurigaan satu sama lain.

Surya menilai kondisi seperti ini tidak sehat dalam berbangsa dan
bernegara. Karena ini bagian diskursus politik picik. “Hubungan rangkulan dan
tali silaturahmi politik saja dimaknai dengan berbagai macam tafsir dan
kecurigaan,” kata Surya.

“Bangsa ini sudah capek dengan segala intrik yang mengundang sinisme satu
sama lain, kecurigaan satu sama lain, ini bangsa model seperti apa?,” imbuhnya.

Kondisi ini menurutnya, sudah bertentangan dengan sistem demokrasi liberal
yang dianut Indonesia. Surya menganalogikan fenomena ini seperti seorang ingin
melangkah maju, namun faktanya malah melangkah mundur.

Dia meminta agar hal-hal seperti ini bisa diselesaikan dengan musyawarah
dan gotong royong. Serta tidak merasa diri lebih penting dari yang lainnya.
Sebab, sinisme dan sikap saling curiga sangat bertentangan dengan Pancasila.

Baca Juga :  PKB Gelar Rakorwil di Alam Bukit Cinta

“Ngakunya partai nasionalis, partai pancasilais, ya buktikan saja. Rakyat
yang membutuhkan pembuktian, partai mana yang paling menanamkan nilai-nilai
Pancasila,” kata Surya.

Dia menilai partai yang masih mengajak berkelahi satu sama lain, bukanlah
partai yang menjunjung tinggi Pancasila. “Jika Nasdem mau dikenal sebagai
partai yang pancasilais, maka bersikaplah rendah hati, rangkul teman, tawarkan
pikiran-pikiran sama teman jangan musuhi teman,” ucap Surya.

“Jangan karena partai tidak searah dengan jalannya lalu dia dianggap musuh.
Itu bukan Indonesia sejati,” pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi dalam pidato sambutannya di HUT Golkar sempat
menyinggung pertemuan antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Pakai Kemeja Putih ke Istana, Mahfud Belum Tahu Mau Jadi Menteri Apa

Jokowi sempat menggoda Surya yang terlihat seperti lebih bahagia setelah
bertemu Sohibul. Candaan tersebut langsung disambut tawa dari hadirin yang
datang pada acara tersebut.

“Bapak Surya Paloh yang kalau dilihat malam ini, beliau cerah dari
biasanya, sehabis pertemuan beliau dengan Pak Sohibul Iman di PKS,” ucap Jokowi
yang disambut tawa hadirin.

“Wajahnya cerah, setelah beliau berdua berangkulan dengan Pak Sohibul
Iman,” sambung Jokowi yang kembali disambut riuh seisi ruangan.

Jokowi menyampaikan, tak tahu makna mendalam dari maksud pertemuan
tersebut. Terlebih ada adegan saling merangkul oleh keduanya.

“Tidak pernah saya dirangkul oleh Bang Surya seerat dengan Pak Sohibul
Iman. Tadi di holding saya tanyakan,
ada apa? Tapi nanti jawabnya dilain waktu dijawab,” imbuhnya. (JPC/KPC)

Terpopuler

Artikel Terbaru