Site icon Prokalteng

Pasangan ASRI Kian Populer di Kalangan Milenial dan Gen Z Kalteng

Abdul Razak dan Sri Suwanto.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Abdul Razak dan Sri Suwanto, yang dikenal dengan nama ASRI, semakin mendapat tempat di hati kaum milenial dan Gen Z. Pasangan ini dinilai sebagai sosok yang mampu menghadirkan perubahan nyata serta mendengar dan memahami aspirasi generasi muda di Kalimantan Tengah.

Para pemilih muda melihat duet ASRI sebagai kombinasi yang tepat, dengan Abdul Razak yang berlatar belakang insinyur kehutanan dan memiliki segudang pengalaman. Pengalaman ini dipandang mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan, terutama dalam menciptakan lapangan kerja, mendukung kewirausahaan, dan mengembangkan ekonomi kreatif.

Dalam kampanyenya, Abdul Razak menegaskan bahwa visi dan misi ASRI tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pada pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas. “Pendidikan dan pelatihan sangat penting karena berkaitan langsung dengan kesiapan kerja. Jadi, selain memperluas lapangan kerja, kita juga harus mempersiapkan SDM yang kompeten,” ujar Razak.

Razak juga menyampaikan bahwa peningkatan kualitas SDM tidak hanya sebatas pendidikan formal, tetapi juga akan diperkuat melalui pelatihan-pelatihan keterampilan. Menurutnya, keterampilan praktis adalah kunci sukses di dunia kerja, yang tak lagi hanya menuntut ijazah, tetapi juga kemampuan teknis.

“Oleh karena itu, pengembangan pendidikan vokasi menjadi penting agar generasi muda Kalimantan Tengah bisa bersaing di pasar kerja yang lebih luas,” kata Razak.

Lebih jauh lagi, pasangan ASRI berkomitmen untuk mendorong generasi milenial dan Gen Z agar tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga berani berinovasi dan menciptakan lapangan kerja sendiri. Razak dan Sri Suwanto menekankan pentingnya membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), mendukung kewirausahaan, dan mengembangkan sektor ekonomi kreatif. Tujuannya adalah agar para pemuda bisa menjadi pengusaha yang berdaya saing, sekaligus membentuk ekonomi baru yang lebih inklusif.

“Generasi muda adalah agen perubahan. Kami siap memberi mereka ruang seluas-luasnya untuk mengembangkan potensi diri dan berkontribusi dalam pembangunan daerah,” tutup Razak. (irj/ala)

Exit mobile version