28.9 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Ada Peran Mega-Prabowo di Balik Aklamasi Bamsoet Jadi Ketua MPR

Bambang Soesatyo akhirnya terpilih sebagai ketua MPR periode
2019–2024. Dia terpilih melalui musyawarah mufakat dalam rapat paripurna MPR
yang berlangsung sampai pukul 22.30 tadi malam (3/10). Politikus Partai Golkar
itu melenggang mulus setelah pesaing terdekatnya, Ahmad Muzani dari Fraksi
Gerindra, ”menyerah” dan berbalik memberikan dukungan.

Dalam pidatonya, Bamsoet –sapaan karib Bambang Soesatyo–
berkomitmen menjadikan lembaga tinggi negara itu sebagai pemersatu bangsa.
Sebagai rumah kebangsaan, mengamankan ideologi Pancasila demi keutuhan NKRI,
dan mengawal tegaknya Bhinneka Tunggal Ika. ”Tekad untuk menjalankan ideologi
Pancasila harus terus kita gelorakan,” papar Bamsoet.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Bamsoet langsung menetapkan
empat bidang di MPR. Yaitu, badan sosialisasi, badan pengkajian, badan
penganggaran, dan komisi kajian ketatanegaraan. ”Ini kita dirancang untuk
memperkuat fungsi kelembagaan MPR ke depan,” paparnya

Bamsoet juga menyampaikan bahwa MPR periode 2019–2024 akan
bekerja menuntaskan rekomendasi MPR periode 2014–2019. Di antaranya,
melanjutkan pembahasan pokok-pokok haluan negara. Garis-garis besar haluan
negara (GBHN) tersebut akan dirumuskan dalam bentuk ketetapan (TAP) MPR.

Rekomendasi lain berupa penataan sistem ketatanegaraan. Meliputi
kewenangan MPR, penataan kewenangan DPD, penataan sistem presidensial,
kekuasaan kehakiman, serta penataan sistem hukum. ”MPR periode ke depan harus
melakukan kajian lebih mendalam,” imbuh mantan ketua DPR itu.

Lobi-Lobi Berjalan Alot

Sebelum rapat paripurna pemilihan ketua MPR dimulai, perwakilan
fraksi-fraksi dan DPD mengadakan rapat konsultasi. Dalam rapat tertutup yang
diadakan di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR, mereka melakukan lobi-lobi
politik.

Hasilnya, delapan fraksi di MPR sepakat memberikan dukungan
kepada Bamsoet. Mereka adalah Fraksi Partai Golkar, PKB, PPP, Partai Nasdem,
PDIP, PKS, PAN, dan Partai Demokrat. Bahkan, DPD juga memberikan dukungannya
kepada Bamsoet. Hanya Partai Gerindra yang tetap ngotot mengusung Ahmad Muzani
sebagai ketua MPR. Rapat yang dimulai sekitar pukul 14.00 hingga pukul 17.00
itu pun belum bisa menghasilkan kesepakatan.

Baca Juga :  Pilgub Kalteng dan Pilbup Kotim, PKB Kalteng Utamakan Mendukung Kader

Mereka akhirnya membawa pembahasan itu ke rapat paripurna.
Sekitar pukul 19.00, rapat paripurna yang dipimpin Abdul Wahab Dalimunthe dan
Hillary Brigitta Lasut pun dimulai. Abdul Wahab memulai rapat dengan
menyebutkan nama-nama pimpinan MPR yang baru. Nama-nama itu mewakili sepuluh
fraksi yang ada di MPR, termasuk DPD.

Setelah membacakan nama-nama pimpinan, para anggota langsung
berlomba melakukan interupsi. Sekretaris Fraksi Golkar MPR M. Idris Lena
mengatakan, sudah ada delapan fraksi dari parpol yang mendukung Bamsoet.
Bahkan, DPD sudah memberikan dukungan. ”Ini harus diketahui. Jadi, tinggal satu
partai yang belum setuju,” terangnya. Dia tidak keberatan jika rapat diskors
dulu untuk mencari kesepakatan.

Ahmad Basarah dari Fraksi PDIP MPR mengatakan, rapat pemilihan
ketua harus melalui musyawarah mufakat. Menurut dia, hanya Partai Gerindra yang
belum setuju mendukung Bamsoet. Namun, dia mendengar bahwa Gerindra ingin
menyelesaikan pemilihan secara aklamasi atau musyawarah mufakat. Jadi, kata
dia, sangat tepat dilakukan skors sampai pukul 21.00. ”Kami setuju diskors
dulu,” terang ketua DPP PDIP itu.

Ketua Fraksi Partai Nasdem MPR Johnny G. Plate mengatakan,
pemilihan ketua MPR sudah melalui proses yang panjang dan melelahkan. Dia
lantas meminta langsung diambil keputusan saat itu juga. Sebab, komposisi
dukungan sudah sangat jelas. Meski demikian, Johnny tidak keberatan jika
dilakukan skors, asalkan kesempatan itu digunakan untuk melakukan musyawarah
mufakat.

Baca Juga :  34 TKA Asal China Masuk Indonesia, Politisi PAN: Bikin Kacau PPKM Saja

Tifatul Sembiring juga sepakat rapat diskors agar pemilihan bisa
dilakukan secara aklamasi. Jangan sampai ada perbedaan tajam dalam rapat
tersebut. ”Karena yang kita bahas adalah konstitusi dan Pancasila,” terang dia.

Abdul Wahab pun mengetukkan palu sebagai tanda rapat diskors.
Sekitar pukul 21.00 rapat dimulai kembali. Partai Gerindra pun diminta
menyampaikan keputusan terakhir.

Ahmad Riza Patria, ketua Fraksi Partai Gerindra MPR, mengatakan
bahwa pihaknya mengusulkan Ahmad Muzani sebagai ketua agar tugas dan fungsi MPR
berjalan dengan baik. Juga, memastikan amandemen terbatas berjalan serta
memastikan empat pilar berjalan dengan baik.

Menurut dia, hasil konsultasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo
Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyepakati untuk terus
menjaga MPR dalam forum musyawarah mufakat. ”Juga dalam memutuskan kebijakan
penting,” ucapnya.

Karena jawaban Gerindra belum jelas, Abdul Wahab sebagai
pimpinan rapat pun bertanya lagi kepada partai tersebut. ”Semua fraksi sudah
mendukung Bamsoet. Apakah Gerindra setuju dengan Bamsoet?” tanyanya.

Dengan tegas Riza menyatakan bahwa partainya sepakat dan setuju
mendukung Bamsoet sebagai ketua MPR 2019–2024. Tepuk tangan pun langsung
bergemuruh. Beberapa politikus langsung menyalami Fraksi Partai Gerindra. Bamsoet
pun menghampiri dan menyalami Riza dan anggota Fraksi Gerindra lainnya.
Selanjutnya, Bamsoet bersama sembilan pimpinan MPR dilantik dan diambil sumpah
oleh Ketua MA Hatta Ali.(jpg)

 

Bambang Soesatyo akhirnya terpilih sebagai ketua MPR periode
2019–2024. Dia terpilih melalui musyawarah mufakat dalam rapat paripurna MPR
yang berlangsung sampai pukul 22.30 tadi malam (3/10). Politikus Partai Golkar
itu melenggang mulus setelah pesaing terdekatnya, Ahmad Muzani dari Fraksi
Gerindra, ”menyerah” dan berbalik memberikan dukungan.

Dalam pidatonya, Bamsoet –sapaan karib Bambang Soesatyo–
berkomitmen menjadikan lembaga tinggi negara itu sebagai pemersatu bangsa.
Sebagai rumah kebangsaan, mengamankan ideologi Pancasila demi keutuhan NKRI,
dan mengawal tegaknya Bhinneka Tunggal Ika. ”Tekad untuk menjalankan ideologi
Pancasila harus terus kita gelorakan,” papar Bamsoet.

Untuk mewujudkan visi tersebut, Bamsoet langsung menetapkan
empat bidang di MPR. Yaitu, badan sosialisasi, badan pengkajian, badan
penganggaran, dan komisi kajian ketatanegaraan. ”Ini kita dirancang untuk
memperkuat fungsi kelembagaan MPR ke depan,” paparnya

Bamsoet juga menyampaikan bahwa MPR periode 2019–2024 akan
bekerja menuntaskan rekomendasi MPR periode 2014–2019. Di antaranya,
melanjutkan pembahasan pokok-pokok haluan negara. Garis-garis besar haluan
negara (GBHN) tersebut akan dirumuskan dalam bentuk ketetapan (TAP) MPR.

Rekomendasi lain berupa penataan sistem ketatanegaraan. Meliputi
kewenangan MPR, penataan kewenangan DPD, penataan sistem presidensial,
kekuasaan kehakiman, serta penataan sistem hukum. ”MPR periode ke depan harus
melakukan kajian lebih mendalam,” imbuh mantan ketua DPR itu.

Lobi-Lobi Berjalan Alot

Sebelum rapat paripurna pemilihan ketua MPR dimulai, perwakilan
fraksi-fraksi dan DPD mengadakan rapat konsultasi. Dalam rapat tertutup yang
diadakan di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara DPR, mereka melakukan lobi-lobi
politik.

Hasilnya, delapan fraksi di MPR sepakat memberikan dukungan
kepada Bamsoet. Mereka adalah Fraksi Partai Golkar, PKB, PPP, Partai Nasdem,
PDIP, PKS, PAN, dan Partai Demokrat. Bahkan, DPD juga memberikan dukungannya
kepada Bamsoet. Hanya Partai Gerindra yang tetap ngotot mengusung Ahmad Muzani
sebagai ketua MPR. Rapat yang dimulai sekitar pukul 14.00 hingga pukul 17.00
itu pun belum bisa menghasilkan kesepakatan.

Baca Juga :  Pilgub Kalteng dan Pilbup Kotim, PKB Kalteng Utamakan Mendukung Kader

Mereka akhirnya membawa pembahasan itu ke rapat paripurna.
Sekitar pukul 19.00, rapat paripurna yang dipimpin Abdul Wahab Dalimunthe dan
Hillary Brigitta Lasut pun dimulai. Abdul Wahab memulai rapat dengan
menyebutkan nama-nama pimpinan MPR yang baru. Nama-nama itu mewakili sepuluh
fraksi yang ada di MPR, termasuk DPD.

Setelah membacakan nama-nama pimpinan, para anggota langsung
berlomba melakukan interupsi. Sekretaris Fraksi Golkar MPR M. Idris Lena
mengatakan, sudah ada delapan fraksi dari parpol yang mendukung Bamsoet.
Bahkan, DPD sudah memberikan dukungan. ”Ini harus diketahui. Jadi, tinggal satu
partai yang belum setuju,” terangnya. Dia tidak keberatan jika rapat diskors
dulu untuk mencari kesepakatan.

Ahmad Basarah dari Fraksi PDIP MPR mengatakan, rapat pemilihan
ketua harus melalui musyawarah mufakat. Menurut dia, hanya Partai Gerindra yang
belum setuju mendukung Bamsoet. Namun, dia mendengar bahwa Gerindra ingin
menyelesaikan pemilihan secara aklamasi atau musyawarah mufakat. Jadi, kata
dia, sangat tepat dilakukan skors sampai pukul 21.00. ”Kami setuju diskors
dulu,” terang ketua DPP PDIP itu.

Ketua Fraksi Partai Nasdem MPR Johnny G. Plate mengatakan,
pemilihan ketua MPR sudah melalui proses yang panjang dan melelahkan. Dia
lantas meminta langsung diambil keputusan saat itu juga. Sebab, komposisi
dukungan sudah sangat jelas. Meski demikian, Johnny tidak keberatan jika
dilakukan skors, asalkan kesempatan itu digunakan untuk melakukan musyawarah
mufakat.

Baca Juga :  34 TKA Asal China Masuk Indonesia, Politisi PAN: Bikin Kacau PPKM Saja

Tifatul Sembiring juga sepakat rapat diskors agar pemilihan bisa
dilakukan secara aklamasi. Jangan sampai ada perbedaan tajam dalam rapat
tersebut. ”Karena yang kita bahas adalah konstitusi dan Pancasila,” terang dia.

Abdul Wahab pun mengetukkan palu sebagai tanda rapat diskors.
Sekitar pukul 21.00 rapat dimulai kembali. Partai Gerindra pun diminta
menyampaikan keputusan terakhir.

Ahmad Riza Patria, ketua Fraksi Partai Gerindra MPR, mengatakan
bahwa pihaknya mengusulkan Ahmad Muzani sebagai ketua agar tugas dan fungsi MPR
berjalan dengan baik. Juga, memastikan amandemen terbatas berjalan serta
memastikan empat pilar berjalan dengan baik.

Menurut dia, hasil konsultasi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo
Subianto dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyepakati untuk terus
menjaga MPR dalam forum musyawarah mufakat. ”Juga dalam memutuskan kebijakan
penting,” ucapnya.

Karena jawaban Gerindra belum jelas, Abdul Wahab sebagai
pimpinan rapat pun bertanya lagi kepada partai tersebut. ”Semua fraksi sudah
mendukung Bamsoet. Apakah Gerindra setuju dengan Bamsoet?” tanyanya.

Dengan tegas Riza menyatakan bahwa partainya sepakat dan setuju
mendukung Bamsoet sebagai ketua MPR 2019–2024. Tepuk tangan pun langsung
bergemuruh. Beberapa politikus langsung menyalami Fraksi Partai Gerindra. Bamsoet
pun menghampiri dan menyalami Riza dan anggota Fraksi Gerindra lainnya.
Selanjutnya, Bamsoet bersama sembilan pimpinan MPR dilantik dan diambil sumpah
oleh Ketua MA Hatta Ali.(jpg)

 

Terpopuler

Artikel Terbaru