PROKALTENG.CO – Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Demokrat,
Andi Mallarangeng blak-blakan menyebut Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko
berupaya mengambil alih jabatan Ketua Umum Partai Demokrat melalui Kongres Luar
Biasa (KLB).
Menurut Andi, rencana
pengamilalihan jabatan Ketua Umum Demokrat terungkap dalam pertemuan Moeldoko
dengan beberapa pengurus Partai Demokrat di Hotel Aston Rasuna, Jakarta.
Dikatakan Andi, masalah internal
partai seharusnya tidak dicampuri orang luar. Apalagi orang luar tersebut
merupakan bagian dari pemerintah yang berkuasa saat ini. “Ada mekanisme
internal partai sesuai AD/ART untuk menyelesaikan masalah-masalah internal partai,â€
ucap Andi dalam tayangan Kompas TV, Rabu (3/2).
“Persoalannya karena ada elemen
kekuasaan yang melakukan intervensi dan mencoba mengambil alih kepemimpinan
yang sah dari Partai Demokrat secara paksa melalui kekuasaan dan uang,†tambah
Andi.
Atas dasar itu, Ketua Umum Partai
Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono mengirim surat kepada Presiden Jokowi untuk
mempertanyakan apakah benar Jokowi merestui Moeldoko mengambil paksa Ketum
Demokrat.
“Makanya kita tanyakan kepada Pak
Jokowi. Kalau kepada Pak Jokowi suratnya sangat sopan untuk bertanya apa benar
Moeldoko itu mendapat restu dari Pak jokowi untuk melakukan pengambilalihan
pimpinan di Partai Demokrat,†katanya.
Andi menceritakan, berdasarkan
laporan dari sejumlah pengurus DPC dan DPD Partai Demokrat, Moeldoko disebut
mendapat restu dari Jokowi untuk mengambil paksa jabatan Ketua Umum Partai
Demokrat.
Laporan tersebut disampaikan oleh
pengurus Partai Demokrat yang hadir dalam pertemuan dengan Moeldoko di Hotel
Aston Rasuna Jakarta.
Mantan Menteri Pemuda dan
Olahraga ini mengatakan, pertemuan Moeldoko dengan pengurus Partai Demokrat bukan
cuma sekali, tapi dua kali. “Itu laporan dari kader-kader kami yang ditemui Pak
Moeldoko di Hotel Aston. Bukan cuma sekali (pertemuan), ada dua kali,†jelas
Andi.
Dalam pertemuan itu, kata Andi,
Moeldoko menyatakan siap memimpin Partai Demokrat menggantikan AHY. “Dia
(Moeldoko) kemudian mengatakan bahwa dia siap unuk mengambil alih Partai
Demokrat melalui kongres luar biasa (KLB), lalu kemudian sudah direstui oleh
Pak Joko, pak lurah katanya,†sebut Andi.
“Nah bagi kami, yang jadi
persoalan itu ada elemen kekuasaan yang dari luar (Demokrat) ini yang mencoba
mengambil (Demokrat),†tambahnya.
Menurut Andi, kader Demokrat yang
dihubungi untuk datang ke Hotel Aston Rasuna cukup banyak, tetapi yang datang
hanya 9 orang ditambah satu orang pimpinan DPP Partai Demokrat.
Dikatakan Andi, beberapa pengurus
Demokrat memenuhi undangan itu karena diiming-imingi bantuan bencana, bantuan
penanggulangan covid-19, dan bantuan penanggulangan krisi ekonomi.
“Sampai di sini (Hotel Aston)
ketemu dengan Pak Moeldoko, lalu kemudian bicaranya soal KLB. Jadi siap-siap
untuk mengambilalih Ketua Umum Partai Demokrat untuk tujuan presiden pada
Pemilu 2024. Itu yang jadi persoalan,†ucap Andi.
“Jadi bukan persoalan internalnya
(Partai Demokrat), tapi persoalan elemen kekuasaannya. Ini gaya Orde Baru.
Zaman dulu begini ini,†pungkas Andi Mallarangeng.