PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Amelia Agustina (40) merasa bangga dengan usaha yang telah ia jalani. Pasalnya pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indang Apang Galeri tersebut mengatakan produk olahan sudah terjual ke seluruh Indonesia, bahkan ke luar Negeri.
Toko UMKM Indang Apang Galeri berada di Jalan Tjilik Riwut km 7,5 Gang Betel 1 no 18, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Macam-macam yang kami jual, mulai dari yang paling kecil gelang, gantungan kunci, tas, alas kaki yang terbuat dari rotan. Untuk yang diproduksi di kantor ini adalah mendesain dan menjual produk. Untuk produksi kami mengandalkan penganyam lokal,” ucap Amelia saat ditemui Prokalteng.co pada Kamis, (30/5/2024).
Amelia mengatakan, saat ini penganyam rotan di Palangkaraya sangat sedikit, sehingga ia harus mengandalkan penganyam dari kabupaten. Melalui produk olahan rotan, Amelia berharap dapat memperkenalkan kearifan lokal Kalimantan Tengah ke pasar Nasional bahkan dunia.
“Di Palangkaraya penganyam rotan sangat sedikit, saya sekaligus membantu penganyam daerah juga untuk mereka mengisi waktu luang setelah berladang. Sudah terjual dari Sabang sampai Merauke. Juga sudah terjual ke luar negeri, cuma benua Afrika yang belum,” ungkapnya.
Untuk produk yang memerlukan jahitan seperti tas dan sepatu, Amelia mengatakan pihaknya bermitra dengan penjahit di pulau jawa. Adapun produk yang dijajakan di toko tersebut berada di kisaran harga paling murah Rp. 35.000 untuk gelang dan paling mahal Rp. 2 juta untuk harga tas laptop. (jef)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Amelia Agustina (40) merasa bangga dengan usaha yang telah ia jalani. Pasalnya pemilik usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Indang Apang Galeri tersebut mengatakan produk olahan sudah terjual ke seluruh Indonesia, bahkan ke luar Negeri.
Toko UMKM Indang Apang Galeri berada di Jalan Tjilik Riwut km 7,5 Gang Betel 1 no 18, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekan Raya, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Macam-macam yang kami jual, mulai dari yang paling kecil gelang, gantungan kunci, tas, alas kaki yang terbuat dari rotan. Untuk yang diproduksi di kantor ini adalah mendesain dan menjual produk. Untuk produksi kami mengandalkan penganyam lokal,” ucap Amelia saat ditemui Prokalteng.co pada Kamis, (30/5/2024).
Amelia mengatakan, saat ini penganyam rotan di Palangkaraya sangat sedikit, sehingga ia harus mengandalkan penganyam dari kabupaten. Melalui produk olahan rotan, Amelia berharap dapat memperkenalkan kearifan lokal Kalimantan Tengah ke pasar Nasional bahkan dunia.
“Di Palangkaraya penganyam rotan sangat sedikit, saya sekaligus membantu penganyam daerah juga untuk mereka mengisi waktu luang setelah berladang. Sudah terjual dari Sabang sampai Merauke. Juga sudah terjual ke luar negeri, cuma benua Afrika yang belum,” ungkapnya.
Untuk produk yang memerlukan jahitan seperti tas dan sepatu, Amelia mengatakan pihaknya bermitra dengan penjahit di pulau jawa. Adapun produk yang dijajakan di toko tersebut berada di kisaran harga paling murah Rp. 35.000 untuk gelang dan paling mahal Rp. 2 juta untuk harga tas laptop. (jef)
