JAKARTA-Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga
Hartarto menjelaskan, pemerintah meluncurkan sejumlah program dalam rangka
Pemullihan Ekonomi Nasional (PEN) terbaru. Hal itu untuk menjawab tantangan
situasi Pandemi terkini.
“Pemerintah meluncurkan eskalasi program-program
padat karya, subsidi upah, dan perluasan pemberian kredit,†jelasnya dalam
pidato pembuka Sidang Pleno Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Jakarta,
Rabu (26/8/2020).
Menurut Airlangga, program padat karya yang kini
tengah berjalan segera ditingkatkan intensitasnya. Hal ini dapat mengurangi
tekanan pengangguran. Serta meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat.
“Bantuan Subsidi Upah (BSU) juga akan diberikan
kepada pekerja pegawai swasta. Bantuan akan diberikan sebesar Rp600 ribu/bulan
untuk satu orang pekerja selama 4 bulan. Dan disalurkan dalam 2 tahap, yaitu
pada kuartal III dan kuartal IV 2020,†jelasnya.
Airlangga menyebutkan, terdapat beberapa kriteria
pegawai swasta yang dapat menerima bantuan ini. Salah satunya adalah pekerja
dengan upah di bawah Rp5 juta/bulan yang mengalami tekanan akibat COVID-19 dan
tenaga kerja aktif yang terdaftar dalam BP Jamsostek.
“Selanjutnya kartu prakerja diprioritaskan untuk
mereka yang tidak terdaftar di BP Jamsostek yang sudah diberikan bantuan upah.
Kami telah kembangkan kartu prakerja dari skema awal targetnya 2 juta, kini
skemanya menjadi 5,6 juta,†jelasnya.
Kemudian, program perluasan pemberian kredit juga
ditujukan bagi rumah tangga dan korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Fasilitas bunga 0 persen disalurkan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR)
yang diperluas.
“Tahap awal dengan target mencapai 2 juta nasabah
2020. Dengan plafon pinjaman diperkirakan Rp6 sampai 10 juta,†kata Airlangga.
Dari sisi kesehatan, Pemerintah telah melakukan
beberapa kali uji coba. Jumlah tes yang dilakukan di Indonesia juga terhitung
cukup masif. Yaitu sebanyak 2.077.441 juta.
Selain itu, persentase kasus sembuh COVID-19 di
Indonesia sebesar 71,50 persen, lebih tinggi dibandingkan persentasi secara
global di angka 68,71 persen.
“Tugas Pemerintah adalah menekan terus fatality
rate. Tentunya dengan tingkat kesembuhan 71,50 persen ini, makin mendorong
optimisme bahwa kita sudah pada langkah yang tepat,†tutur Airlangga.
Untuk terus mengupayakan penanganan COVID-19,
Pemerintah tengah melakukan beberapa inisiatif. Menurut Airlangga, inisiatif
terdepan adalah Indonesia dapat mempunyai akses terhadap 30 juta vaksin
Biofarma pada akhir tahun.
“Uji klinis dengan Sinovac sedang berlangsung di Bandung. Kita berharap
bahwa sampai dengan akhir tahun kita bisa mempunyai akses terhadap 30 juta
vaksin produksi di Biofarma. Ini merupakan inisiatif yang paling depan,â€
pungkasnya.