TAK hanya meningkat di lini offline, aktivitas belanja saat
Ramadan diyakini juga melonjak di sektor online. Berkaca pada tahun-tahun
sebelumnya, permintaan memasuki Ramadan terus melaju sampai mencapai peak
season, yakni H-14 Lebaran.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce
Indonesia (idEA) Ignatius Untung menyebutkan bahwa volume berbelanja barang
konsumsi meningkat tak lepas dari kebutuhan baju baru, makanan dan minuman,
serta keperluan selama Ramadan lainnya. “Tingkat kenaikan volume sangat
bervariasi, berbeda di masing-masing e-commerce,†ujar Untung, baru-baru
ini.
Barang-barang fashion masih
menjadi produk favorit masyarakat selama Ramadan. Orang cenderung lebih memilih
belanja online karena sebagian e-commerce melancarkan berbagai promo. “Harga
bersaing, namun yang paling dilirik masyarakat kalau sudah bebas ongkos kirim.
Tidak perlu memikirkan biaya tambahan,†tambahnya.
Selain itu, program cash
back disebut terbukti ampuh untuk meningkatkan traffic order. Itu
banyak dilakukan pemain fintech seperti OVO, Go-Pay, dan sebagainya.
“Promo cash back masih dikuasai fintech di sejumlah outlet
makanan. Makanya, sekarang banyak orang ke mal hanya untuk makan minum, kumpul,
dan bayar menggunakan promo cash back,†papar Untung.
Shopee merupakan salah
satu e-commerce yang tahun lalu mendulang volume yang signifikan.
Pada 2018 Shopee mencatatkan rekor baru bagi marketplace di Indonesia dengan
1,5 juta transaksi dalam 24 jam. “Shopee juga mencatatkan peningkatan transaksi
lebih dari 5 kali lipat jika dibandingkan dengan Ramadan 2017. Sebanyak 14,7 produk
fashion yang didiskon dan peÂÂngiriman barang yang ada sebanyak 3.700 ton,â€
ujar Country Brand Manager Shopee Rezky Yanuar.
Sementara itu, Blibli tahun ini
menargetkan bisa meraih pertumbuhan jumlah barang yang diorder sampai tiga kali
lipat bila dibandingkan dengan 2018. Berbagai strategi dilakukan. Salah
satunya, menggenjot layanan online-to-offline (O2O).(JPC/KPC)