27.3 C
Jakarta
Monday, March 17, 2025

Dunia Berubah, Perbankan Beradaptasi: Transformasi Bank Mandiri Menuju Keberlanjutan

PROKALTENG.CO – Dunia perbankan tak lagi sekadar tempat menabung atau menarik uang. Bank kini harus jadi motor penggerak ekonomi, berpikir jauh ke depan, dan berperan dalam keberlanjutan. Bank Mandiri menangkap tantangan ini dan menjawabnya dengan langkah konkret.

Di depan para investor dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa perbankan memiliki peran strategis dalam mendorong investasi ke sektor-sektor krusial: pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman. Semua sektor yang menopang hajat hidup orang banyak.

“Bank Mandiri terus berkomitmen memperluas dukungan bagi investasi strategis di seluruh Indonesia. Kami tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Darmawan, Selasa (11/2).

Komitmen itu bukan hanya wacana. Bank Mandiri terus memperluas dukungan investasi strategis di seluruh Indonesia. Satu kunci utama yang mereka pegang teguh adalah digitalisasi.

Livin’ by Mandiri, super app yang mereka kembangkan, kini sudah memiliki 29,3 juta pengguna dengan total 3,9 miliar transaksi sepanjang 2024. Angka ini tumbuh 38% secara tahunan. Sementara itu, platform Kopra by Mandiri mencatat transaksi hingga Rp 22.700 triliun, naik 17% year-on-year (YoY).

Baca Juga :  Menurut Disperindag, Ini Penyebab Melonjaknya Harga Cabai di Palangka

“Kami percaya digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan inklusivitas layanan perbankan. Dengan inovasi berkelanjutan, kami berharap dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi nasabah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Darmawan.

 

Bank Mandiri tak berhenti di situ. Mereka membawa Business MatchingEnergizing Private Sectors” ke ajang MIF 2025. Program ini mempertemukan investor global dengan raksasa industri Indonesia di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral. Targetnya jelas: mempercepat investasi di lima sektor prioritas pemerintah, yaitu mineral mining & downstreaming, minyak dan gas, manufaktur, energi terbarukan, serta konstruksi dan infrastruktur.

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa mempercepat investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tambah Eka Fitria, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri.

Baca Juga :  Warga Binaan Belajar jadi Peternak Ayam Petelur

Bukan hanya bermain di dalam negeri, ekspansi Bank Mandiri juga merambah pasar internasional. Lima kantor luar negeri (KLN) mereka sudah beroperasi di Singapura, Hong Kong, Shanghai, Cayman Islands, dan Dili (Timor Leste).

Ditambah dua kantor perusahaan anak di Kuala Lumpur dan London, jaringan internasional Mandiri kini melayani lebih dari 100.000 nasabah korporasi dan ritel.

“Bank Mandiri memiliki jaringan luas dengan institusi keuangan, dengan lebih dari 900 bank koresponden di 35 negara. Jaringan ini memperkuat posisi kami di pasar global dan mendukung pertumbuhan bisnis,” kata Darmawan.

Mandiri Investment Forum 2025 adalah ajang pembuktian bahwa transformasi ini bukan sekadar teori. Lebih dari 22.000 peserta hadir. 700 investor asing dari berbagai negara turut serta. Bukan sekadar diskusi, tapi momentum untuk membentuk masa depan investasi Indonesia. (pri-eko supriadi)

PROKALTENG.CO – Dunia perbankan tak lagi sekadar tempat menabung atau menarik uang. Bank kini harus jadi motor penggerak ekonomi, berpikir jauh ke depan, dan berperan dalam keberlanjutan. Bank Mandiri menangkap tantangan ini dan menjawabnya dengan langkah konkret.

Di depan para investor dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2025, Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa perbankan memiliki peran strategis dalam mendorong investasi ke sektor-sektor krusial: pertanian, energi, telekomunikasi, serta industri makanan dan minuman. Semua sektor yang menopang hajat hidup orang banyak.

“Bank Mandiri terus berkomitmen memperluas dukungan bagi investasi strategis di seluruh Indonesia. Kami tidak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” ujar Darmawan, Selasa (11/2).

Komitmen itu bukan hanya wacana. Bank Mandiri terus memperluas dukungan investasi strategis di seluruh Indonesia. Satu kunci utama yang mereka pegang teguh adalah digitalisasi.

Livin’ by Mandiri, super app yang mereka kembangkan, kini sudah memiliki 29,3 juta pengguna dengan total 3,9 miliar transaksi sepanjang 2024. Angka ini tumbuh 38% secara tahunan. Sementara itu, platform Kopra by Mandiri mencatat transaksi hingga Rp 22.700 triliun, naik 17% year-on-year (YoY).

Baca Juga :  Menurut Disperindag, Ini Penyebab Melonjaknya Harga Cabai di Palangka

“Kami percaya digitalisasi menjadi kunci utama dalam meningkatkan efisiensi dan inklusivitas layanan perbankan. Dengan inovasi berkelanjutan, kami berharap dapat memberikan solusi yang lebih baik bagi nasabah, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Darmawan.

 

Bank Mandiri tak berhenti di situ. Mereka membawa Business MatchingEnergizing Private Sectors” ke ajang MIF 2025. Program ini mempertemukan investor global dengan raksasa industri Indonesia di sektor energi, manufaktur, dan hilirisasi mineral. Targetnya jelas: mempercepat investasi di lima sektor prioritas pemerintah, yaitu mineral mining & downstreaming, minyak dan gas, manufaktur, energi terbarukan, serta konstruksi dan infrastruktur.

“Melalui kolaborasi ini, kami berharap bisa mempercepat investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tambah Eka Fitria, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri.

Baca Juga :  Warga Binaan Belajar jadi Peternak Ayam Petelur

Bukan hanya bermain di dalam negeri, ekspansi Bank Mandiri juga merambah pasar internasional. Lima kantor luar negeri (KLN) mereka sudah beroperasi di Singapura, Hong Kong, Shanghai, Cayman Islands, dan Dili (Timor Leste).

Ditambah dua kantor perusahaan anak di Kuala Lumpur dan London, jaringan internasional Mandiri kini melayani lebih dari 100.000 nasabah korporasi dan ritel.

“Bank Mandiri memiliki jaringan luas dengan institusi keuangan, dengan lebih dari 900 bank koresponden di 35 negara. Jaringan ini memperkuat posisi kami di pasar global dan mendukung pertumbuhan bisnis,” kata Darmawan.

Mandiri Investment Forum 2025 adalah ajang pembuktian bahwa transformasi ini bukan sekadar teori. Lebih dari 22.000 peserta hadir. 700 investor asing dari berbagai negara turut serta. Bukan sekadar diskusi, tapi momentum untuk membentuk masa depan investasi Indonesia. (pri-eko supriadi)

Terpopuler

Artikel Terbaru