25.8 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

BI Luncurkan Fast Payment System Gantikan Kliring

PROKALTENG.CO – Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan fast payment
system untuk segmen pembayaran ritel pada tahun ini. Sistem tersebut nantinya
akan menggantikan sistem kliring BI. Hal tersebut seiring dengan percepatan
transformasi digital yang terus didorong oleh pemerintah.

Gubernur BI Perry Warjiyo
menjelaskan, peluncuran fast payment
system
tersebut diyakini dapat mempercepat penyelesaian transaksi digital
sehingga dapat mempermudah proses transaksi. “BI luncurkan fast payment tahun ini, 24 jam selama 7 hari real time untuk ritel
payment untuk gantikan sistem kliring BI,” ujarnya secara virtual, Senin (5/4).

Perry menyebut, pihaknya akan
berkoordinasi dengan perbankan dan asosiasi dalam mewujudkan digitalisasi di
sektor perbankan. Nantinya, setelah digitalisasi perbankan dapat tercapai, maka
akan tersambung dengan e-commerce, marketplace dengan standarisasi.

Baca Juga :  Jalin Sinergi dengan Pegadaian, BRI Group Hadirkan Layanan Produk bagi Nasabah

“Kami juga bersama industri
perbankan, asosiasi mendorong digitalisasi perbankan,” imbuhnya.

Perry berharap, dengan ini
Indonesia mampu meningkatkan kinerja e-commerce mencapai Rp 337 triliun atau
tumbuh 33 persen. Selanjutnya, uang elektronik diharapkan naik menjadi Rp 266
triliun atau tumbuh 32 persen pada 2021.

Selain itu, transaksi digital
banking, juga diperkirakan naik dari Rp 27.000 triliun menjadi Rp 32.200 triliun
atau tumbuh 19 persen.

PROKALTENG.CO – Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan fast payment
system untuk segmen pembayaran ritel pada tahun ini. Sistem tersebut nantinya
akan menggantikan sistem kliring BI. Hal tersebut seiring dengan percepatan
transformasi digital yang terus didorong oleh pemerintah.

Gubernur BI Perry Warjiyo
menjelaskan, peluncuran fast payment
system
tersebut diyakini dapat mempercepat penyelesaian transaksi digital
sehingga dapat mempermudah proses transaksi. “BI luncurkan fast payment tahun ini, 24 jam selama 7 hari real time untuk ritel
payment untuk gantikan sistem kliring BI,” ujarnya secara virtual, Senin (5/4).

Perry menyebut, pihaknya akan
berkoordinasi dengan perbankan dan asosiasi dalam mewujudkan digitalisasi di
sektor perbankan. Nantinya, setelah digitalisasi perbankan dapat tercapai, maka
akan tersambung dengan e-commerce, marketplace dengan standarisasi.

Baca Juga :  Jalin Sinergi dengan Pegadaian, BRI Group Hadirkan Layanan Produk bagi Nasabah

“Kami juga bersama industri
perbankan, asosiasi mendorong digitalisasi perbankan,” imbuhnya.

Perry berharap, dengan ini
Indonesia mampu meningkatkan kinerja e-commerce mencapai Rp 337 triliun atau
tumbuh 33 persen. Selanjutnya, uang elektronik diharapkan naik menjadi Rp 266
triliun atau tumbuh 32 persen pada 2021.

Selain itu, transaksi digital
banking, juga diperkirakan naik dari Rp 27.000 triliun menjadi Rp 32.200 triliun
atau tumbuh 19 persen.

Terpopuler

Artikel Terbaru