Site icon Prokalteng

Pariwisata Anjlok, Puluhan Hotel di Bali Bangkrut dan Tutup

pariwisata-anjlok-puluhan-hotel-di-bali-bangkrut-dan-tutup

PROKALTENG.CO – Berdasarkan data yang dihimpun Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Bali, ada 68 hotel di Bali yang bangkrut. Mengingat pandemi yang masih berlarut-larut, jumlah ini diprediksi bisa meningkat.

Untuk itu, Kepala Dinas Pariwisata Bali, I Putu Astawa, berharap agar kondisi ini dapat dimaklumi. Menurutnya, hotel-hotel itu dijual lantaran cost yang mulai menipis untuk perawatan properti yang cukup besar. Terlebih properti yang dimiliki merupakan pinjaman, sehingga pemilik merasa kuwalahan.

Namun Astawa menduga, bisa saja hotel-hotel tersebut dijual lantaran pemilik ingin test pasar.

“Iya (kemungkinan). Ada saja yang mencoba untuk test pasar, untuk mengetahui ada tidak yang membeli propertinya,” katanya saat diwawancara di kawasan Jimbaran, Badung, Minggu (5/9).

Disinggung soal bantuan, pemerintah mengaku sudah angkat tangan. Mengingat kemampuan anggaran pemerintah sudah kian menipis.

“Kalau pemerintah sudah memberikan bantuan tahun lalu, termasuk bantuan relaksasi dan lain-lain, tetapi selebihnya dari itu harus memaklumi kekuatan financial pemerintah,” akunya.

Di sisi lain, dorongan masyarakat Bali untuk bisa membuka pintu kedatangan wisatawan internasional kian kuat. Pihaknya mengaku, pemerintah pun sejalan dengan apa yang diinginkan masyarakat Bali.

“Semua sudah kita lakukan dan harus uji coba. Wisatawan domestik kan sudah, harapan kami dan aspirasi masyarakat, bisa buka uji coba wisatawan mancanegara. Tapi jangan dulu besar-besaran,” tuturnya.

Pasalnya, agar pariwisata bisa dibuka, semua hal sudah dilakukan oleh Bali. Mulai dari pelaksanaan vaksinasi seratus persen bagi pelaku pariwisata, penerapan CHSE hingga peranapan protokol kesehatan. Hal ini pun sejatinya sudah diujicoba dengan wisatawan domestik.

“Sama saja kan dengan kedatangan wisatawan dari domestik. Apalagi syaratnya saat mereka datang sudah bawa surat bebas Covid, dan sudah diperiksa berlapis-lapis. Yang terpenting kan orangnya tidak membawa virus ke Bali maupun membawa pulang virus ke negaranya,” ucapnya.

Sementara untuk kedatangan wisatawan internasional nanti, diarahkan agar wisatawan itu mendatangki wilayah green zone. Karena sudah ada penataan serta sudah memiliki sertifikasi CHSE tersebut. “Kalau herd imunity sudah tercapai di Bali, semua tempat boleh dikunjungi,” katanya.

Exit mobile version