BANYUWANGI – Hadirnya pandemi telah menghambat aktivitas masyarakat termasuk kegiatan perekonomian. Namun demikian, ada juga yang berani ambil risiko keluar dari pekerjaan demi berhasil untuk menjadi wirausaha. Ali Ilham warga Dusun Krajan Barat, Desa Segobang, Kecamatan Licin, Banyuwangi membuktikannya dengan menjadi AgenBRILink. Keberhasilannya menjadi AgenBRILink bukan sekadar hisapan jempol. Bahkan dia rela meninggalkan pekerjaan terdahulunya untuk fokus menjadi jejaring AgenBRILink BRI.
Sebelum menjadi AgenBRILink, Ali bekerja sebagai sales promotion di salah satu pasar modern di Banyuwangi, Jawa Timur. Melihat peluang ekonomi yang besar sebagai AgenBRILink, Ali tak gentar menanggalkan statusnya sebagai karyawan.
“Awalnya memang butuh kerja keras dan kesabaran. Sekarang alhamdulillah hasilnya sama, bahkan lebih dari saat masih jadi pegawai dulu. Kini saya lebih leluasa (dalam bekerja) dan tidak ada lagi yang memarahi,†ujar Ali saat ditemui di rumahnya.
Ali menuturkan sejak lulus SMK sempat berpindah-pindah tempat bekerja. Dia pernah menekuni bidang event organizer, karyawan toko, tenaga penjual hingga bekerja di pasar modern. Untuk menambah penghasilan, Ali dan istrinya merintis usaha kecil-kecilan melalui online shop.
Penjualan barang secara daring mendorong Ali dan istri melakukan transaksi keuangan melalui ATM. Karena lokasi ATM bank terdekat jauh dari tempat tinggalnya, memaksa Ali bertransaksi melalui AgenBRILink yang tak lain adalah kawannya.
Awal bersinggungan langsung dengan AgenBRILink, Ali hanya butuh layanan transfer pembayaran online shop sang istri. Setelah beberapa lama Ali mulai tertarik dengan skema bisnis yang ditawarkan jika menjadi AgenBRILink seperti temannya.
“Sejak itu saya mempelajari bagaimana menjadi AgenBRILink dan apa saja keuntungannya. Saya mendaftar dan akhirnya diterima,†ucap Ali menerangkan.
Pada 2019 Ali resmi menjadi jejaring laku pandai BRI tersebut dengan nama Tutfy Cell. Nama gerai Ali tersebut diambil dari nama sang istri, Tutfy Ilafiyah. Saat itu dia menjalaninya sambil bekerja.
Secara perlahan gerai AgenBRILink Ali mulai ramai. Melihat peluang tersebut pada Januari 2021 Ali akhirnya memberanikan diri fokus dan keluar dari pekerjaannya di pasar modern.
Sekarang Ali sudah mendapatkan Electronic Data Capture (EDC) dari BRI sebagai perangkat dari perbankan untuk mempermudah nasabah melakukan semua jenis transaksi. Alat tersebut berfungsi pula sebagai ATM mini.
“Awalnya tidak banyak yang transaksi. Kini satu bulan bisa 500 transaksi. Bahkan saat bulan puasa lalu bisa sampai 600 transaksi,†tuturnya.
Adapun transaksi terbanyak yang dilayani Ali adalah transfer antar bank dan top up online shop seperti Shopee. Melalui EDC pun AgenBRILink dapat melakukan berbagai transaksi tunai maupun non tunai seperti transfer, tarik tunai, setoran pembayaran tagihan listrik PLN, air PDAM, iuran BPJS, tagihan telepon, pembelian pulsa, pembayaran cicilan, top-up BRIZZI, dan lain sebagainya.
Dengan semakin majunya ekonomi rumah tangga Ali karena tertopang BRILink, kini dia dan istrinya mampu membuka usaha kecil-kecilan menjual barang kebutuhan hidup sehari-hari. Ali pun membuka usaha pencucian sepeda motor.
“Lumayan buat tambahan. Apalagi sejak istri melahirkan kami tidak membuka online shop lagi,†imbuhnya. Ali menambahkan dengan menjadi AgenBRILink memberikan banyak keuntungan. Terlebih di masa pandemi permintaan akan transaksi keuangan tetap tinggi, sehingga ekonomi keluarga Ali tetap tertopang.
BRI meyakini kehadiran AgenBRILink membawa dampak ekonomi maupun sosial bagi masyarakat. BRI mencatat, AgenBRILink kini tersebar di 55 ribu desa di Tanah Air. Sepanjang 2020, BRI membukukan 837 juta transaksi melalui AgenBRILink. Jumlah tersebut meningkat dibanding posisi pada periode sebelumnya yang mencapai 720 juta transaksi per tahun.Â