26.6 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Jembatan Basit Batal Diberi Nama Tokoh Kalsel

PROKALTENG.CO-Jembatan Basit yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo batal menggunakan nama tokoh Banua dan tetap diberi nama Jembatan Sungai Alalak. Semula ada lima nama tokoh Banua yang diusulkan saat pertemuan pemerintah daerah bersama DPRD Provinsi Kalsel beberapa waktu lalu. Kelima nama itu adalah, Mantan Gubernur Kalsel ketujuh periode 1963-1968, Aberani Sulaiman yang juga pejuang revolusi Kalsel.  Selanjutnya Letjen (Purn) Zaini Azhar Maulani tokoh militer dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Reformasi Perjuangan 1998-20 November 1999.

Kemudian, Brigjen H Hasan Basry. Tokoh yang satu ini merupakan pahlawan nasional pada Proklamasi 17 Mei 1949. Dia merupakan Panglima Daerah Militer X Lambung Mangkurat, serta pendiri Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) sekarang ULM. Selanjutnya mantan Gubernur Kalsel periode 1984-1995, H Muhammad Said, terakhir nama tokoh Banua yang masuk adalah H Abdussamad Sulaiman HB tokoh Golkar yang juga merupakan pengusaha sukses. Meski ada usulan lima nama tokoh Banua untuk jembatan tersebut, namun karena berbagai pertimbangan,  akhirnya kembali menggunakan nama yang ditetapkan sebelumnya, yakni Jembatan Sungai Alalak.

Baca Juga :  1 Jenazah Ditemukan di Tambora Anggana, Tim SAR Tunggu Identifikasi Ko

“Sebenarnya banyak nama yang menjadi usulan, dan diplenokan menjadi 5 nama yang dimaksud kemudian diusulkan kepada gubernur dengan berbagai pertimbangan lebih baik nama awal saja,” kata Ketua DPRD Kalsel Supian HK kepada awak media, kemarin (22/10).

Supian pun berargumen apapun namanya, Jembatan Sungai Alalak, patut menjadi kebanggaan warga Kalsel dan Kalteng. Sebab jembatan ini menjadi penghubung dua provinsi. “Jadi, dengan jembatan ini bisa menjaga kelancaran kendaraan yang membawa logistik. Ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi kedua provinsi, Kalsel dan Kalteng,” pungkas Supian.
Humas Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Banjarmasin, Effendi mengaku tidak mengetahui mengenai usulan nama tersebut. Sebab pihaknya hanya bertugas untuk melaksanakan proyeknya saja. "Kalau urusan nama, ada bagian yang mempunyai kewenangan," ujarnya.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 di Banjarbaru Melonjak, Dinkes Tak Tahu Varian Apa

Karena sejak awal proyek pembangunannya diusulkan saat perencanaan menggunakan nama Jembatan Sei Alalak. Tapi tidak menutup kemungkinan ada usulan untuk mengganti nama tersebut.  "Bisa saja berubah, tergantung permintaan, namun tergantung di atas, Balai Jalan hanya melaksanakan saja," tutupnya.

PROKALTENG.CO-Jembatan Basit yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo batal menggunakan nama tokoh Banua dan tetap diberi nama Jembatan Sungai Alalak. Semula ada lima nama tokoh Banua yang diusulkan saat pertemuan pemerintah daerah bersama DPRD Provinsi Kalsel beberapa waktu lalu. Kelima nama itu adalah, Mantan Gubernur Kalsel ketujuh periode 1963-1968, Aberani Sulaiman yang juga pejuang revolusi Kalsel.  Selanjutnya Letjen (Purn) Zaini Azhar Maulani tokoh militer dan mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Reformasi Perjuangan 1998-20 November 1999.

Kemudian, Brigjen H Hasan Basry. Tokoh yang satu ini merupakan pahlawan nasional pada Proklamasi 17 Mei 1949. Dia merupakan Panglima Daerah Militer X Lambung Mangkurat, serta pendiri Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) sekarang ULM. Selanjutnya mantan Gubernur Kalsel periode 1984-1995, H Muhammad Said, terakhir nama tokoh Banua yang masuk adalah H Abdussamad Sulaiman HB tokoh Golkar yang juga merupakan pengusaha sukses. Meski ada usulan lima nama tokoh Banua untuk jembatan tersebut, namun karena berbagai pertimbangan,  akhirnya kembali menggunakan nama yang ditetapkan sebelumnya, yakni Jembatan Sungai Alalak.

Baca Juga :  1 Jenazah Ditemukan di Tambora Anggana, Tim SAR Tunggu Identifikasi Ko

“Sebenarnya banyak nama yang menjadi usulan, dan diplenokan menjadi 5 nama yang dimaksud kemudian diusulkan kepada gubernur dengan berbagai pertimbangan lebih baik nama awal saja,” kata Ketua DPRD Kalsel Supian HK kepada awak media, kemarin (22/10).

Supian pun berargumen apapun namanya, Jembatan Sungai Alalak, patut menjadi kebanggaan warga Kalsel dan Kalteng. Sebab jembatan ini menjadi penghubung dua provinsi. “Jadi, dengan jembatan ini bisa menjaga kelancaran kendaraan yang membawa logistik. Ini juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi kedua provinsi, Kalsel dan Kalteng,” pungkas Supian.
Humas Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Banjarmasin, Effendi mengaku tidak mengetahui mengenai usulan nama tersebut. Sebab pihaknya hanya bertugas untuk melaksanakan proyeknya saja. "Kalau urusan nama, ada bagian yang mempunyai kewenangan," ujarnya.

Baca Juga :  Pasien Covid-19 di Banjarbaru Melonjak, Dinkes Tak Tahu Varian Apa

Karena sejak awal proyek pembangunannya diusulkan saat perencanaan menggunakan nama Jembatan Sei Alalak. Tapi tidak menutup kemungkinan ada usulan untuk mengganti nama tersebut.  "Bisa saja berubah, tergantung permintaan, namun tergantung di atas, Balai Jalan hanya melaksanakan saja," tutupnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru