27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Pasien Covid-19 di Banjarbaru Melonjak, Dinkes Tak Tahu Varian Apa

PROKALTENG.CO-Beberapa waktu terakhir, tren kasus positif Covid-19 di Kota Banjarbaru mengalami lonjakan. Bahkan, pasien yang harus dirawat di Rumah Sakit rujukan penuh dan memaksa pihak rumah sakit membuka ruang cadangan.

Terkait lonjakan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru menyebut bahwa sedikit banyaknya berkaitan dengan kenaikan yang terjadi di level nasional, termasuk sejumlah provinsi tetangga yang juga ikut naik.

"Kita ketahui bersama di pulau Jawa terjadi lonjakan. Lalu di provinsi tetangga juga terjadi kenaikan. Nah alur keluar masuk kita kan masih terbuka, baik darat, laut atau udara, ini salah satu kemungkinan faktor kenaikannya," kata Kepala Dinkes Banjarbaru, Rizana Mirza.

Kemungkinan ini kata Rizana memang cukup terbuka lebar. Sebab penularan virus yang cepat menjadi potensi terbesar mengapa terjadi lonjakan akhir-akhir ini.

Baca Juga :  Markas Tuak Digerebek, Ternyata Bahan Baku dari Luar Pulau

"Satu orang saja yang tertular dari luar dan membawa ke sini maka bisa menularkan ke banyak orang. Angka kasus kita sangat dinamis, kadang hanya empat kasus sehari tapi kadang meledak hingga 80 orang," sambungnya.

Lantas apakah lonjakan ini dipengaruhi oleh munculnya penyebaran varian baru virus seperti varian Delta? Rizana menjawab jika hal ini tak bisa ia pastikan. Sebab kapasitasnya katanya tak bisa menyasar pada memutuskan hal ini.

"Yang jelas sampai hari ini (kemarin) kita belum ada mendapat laporan soal varian Delta ini. Baik dari Dinkes Provinsi maupun instansi yang wewenang memeriksanya," katanya.

Memang kata Mirza, sejauh ini data yang mereka terima hanya soal vonis positif atau negatif saja dari sampel lendir yang diperiksa. Ihwal varian apa yang menginfeksi, Rizana mengaku tak punya otoritas menjawabnya.

Baca Juga :  Nyenggol Mobil Istri Polisi, Mobil Pikap Justru Terbalik

"Soal lonjakan ini kita juga tidak tahu apakah karena varian baru ini atau tidak, kita tidak berwenang memeriksanya. Itu ada lab khususnya. Nanti mungkin dari provinsi yang bisa menyampaikannya," jawabnya.

Kendati begitu, ia menegaskan bahwa mau varian apapun pada dasarnya disiplin prokes adalah kunci dalam memutus mata rantai penyebaran. Ditambah katanya dengan adanya upaya program vaksinasi.

"Kalau kita mendorongnya masyarakat semua fokus pada disiplin prokesnya, hindari kerumunan. Karena varian apapun ya pencegahannya yakni dengan penerapan protokol kesehatan," pesannya.

PROKALTENG.CO-Beberapa waktu terakhir, tren kasus positif Covid-19 di Kota Banjarbaru mengalami lonjakan. Bahkan, pasien yang harus dirawat di Rumah Sakit rujukan penuh dan memaksa pihak rumah sakit membuka ruang cadangan.

Terkait lonjakan ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru menyebut bahwa sedikit banyaknya berkaitan dengan kenaikan yang terjadi di level nasional, termasuk sejumlah provinsi tetangga yang juga ikut naik.

"Kita ketahui bersama di pulau Jawa terjadi lonjakan. Lalu di provinsi tetangga juga terjadi kenaikan. Nah alur keluar masuk kita kan masih terbuka, baik darat, laut atau udara, ini salah satu kemungkinan faktor kenaikannya," kata Kepala Dinkes Banjarbaru, Rizana Mirza.

Kemungkinan ini kata Rizana memang cukup terbuka lebar. Sebab penularan virus yang cepat menjadi potensi terbesar mengapa terjadi lonjakan akhir-akhir ini.

Baca Juga :  Markas Tuak Digerebek, Ternyata Bahan Baku dari Luar Pulau

"Satu orang saja yang tertular dari luar dan membawa ke sini maka bisa menularkan ke banyak orang. Angka kasus kita sangat dinamis, kadang hanya empat kasus sehari tapi kadang meledak hingga 80 orang," sambungnya.

Lantas apakah lonjakan ini dipengaruhi oleh munculnya penyebaran varian baru virus seperti varian Delta? Rizana menjawab jika hal ini tak bisa ia pastikan. Sebab kapasitasnya katanya tak bisa menyasar pada memutuskan hal ini.

"Yang jelas sampai hari ini (kemarin) kita belum ada mendapat laporan soal varian Delta ini. Baik dari Dinkes Provinsi maupun instansi yang wewenang memeriksanya," katanya.

Memang kata Mirza, sejauh ini data yang mereka terima hanya soal vonis positif atau negatif saja dari sampel lendir yang diperiksa. Ihwal varian apa yang menginfeksi, Rizana mengaku tak punya otoritas menjawabnya.

Baca Juga :  Nyenggol Mobil Istri Polisi, Mobil Pikap Justru Terbalik

"Soal lonjakan ini kita juga tidak tahu apakah karena varian baru ini atau tidak, kita tidak berwenang memeriksanya. Itu ada lab khususnya. Nanti mungkin dari provinsi yang bisa menyampaikannya," jawabnya.

Kendati begitu, ia menegaskan bahwa mau varian apapun pada dasarnya disiplin prokes adalah kunci dalam memutus mata rantai penyebaran. Ditambah katanya dengan adanya upaya program vaksinasi.

"Kalau kita mendorongnya masyarakat semua fokus pada disiplin prokesnya, hindari kerumunan. Karena varian apapun ya pencegahannya yakni dengan penerapan protokol kesehatan," pesannya.

Terpopuler

Artikel Terbaru