PROKALTENG.CO – Sebagai wujud nyata dukungan terhadap penguatan perekonomian usaha mikro dan kecil (UMK), PLN UID Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) menghadirkan program Electrifying UMK.
Program ini memberikan bantuan peralatan produksi berbasis listrik untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pelaku UMK.
General Manager PLN UID Kalselteng Ahmad Syauki dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan kedelapan.
“Kami berupaya mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan bagi para pelaku UMK sehingga mereka dapat tumbuh mandiri dalam berusaha,” kata Ahmad Syauki.
Melalui program ini, UMK di Kabupaten Kuala Kapuas menerima sejumlah alat produksi berbasis tenaga listrik, seperti alat pemotong pisang otomatis, pengering makanan (spinner), pasta maker, sealer, dan berbagai peralatan lainnya. Bantuan ini diharapkan dapat mempercepat proses produksi dan meningkatkan kualitas produk.
“Pemanfaatan energi listrik dalam proses produksi akan lebih optimal dan juga efisien baik dari segi waktu maupun biaya. Selain itu, hasil produksi menjadi lebih higienis,” tambah Ahmad Syauki.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan UKM Kabupaten Kapuas, Apendi S.KM, MM., mengapresiasi sinergi yang terjalin dalam program ini. Ia mengungkapkan bahwa mayoritas produk UMKM di Kabupaten Kapuas saat ini hanya dipasarkan di wilayah lokal, salah satunya akibat keterbatasan kapasitas produksi.
“Diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas dan memperluas pasar UMKM di Kabupaten Kapuas. Program bersama PLN ini menjadi dukungan yang sangat berarti untuk mendorong perekonomian UMKM di daerah kami,” ujar Apendi.
Ketua kelompok UMKM Cemilan Melan, Indriyati, juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, program ini berdampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas usahanya.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas bantuan ini. Dengan alat baru, kami kini mampu memproduksi 750 bungkus per minggu dari sebelumnya hanya 500 bungkus. Peningkatan ini memungkinkan kami memasarkan produk hingga keluar Provinsi Kalimantan Tengah.” pungkas Indriyati.
Program Electrifying UMK tidak hanya mendukung pengembangan usaha mikro dan kecil, tetapi juga menunjukkan komitmen PLN dalam memperkuat sektor ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan energi listrik secara optimal. Dengan sinergi ini, diharapkan UMK dapat terus tumbuh dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian daerah maupun nasional. (tim)