PROKALTENG.CO – PT PLN (Persero) dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan Republik Indonesia (Imipas RI) menggagas program Nusakambangan Berdaya untuk meningkatkan keterampilan warga binaan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Salah satu langkah konkret dalam program ini adalah pembangunan Balai Latihan Kerja (BLK) yang difungsikan sebagai pusat pelatihan pengolahan Fly Ash & Bottom Ash (FABA) menjadi material infrastruktur bernilai ekonomi.
Komitmen ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara Menteri Imipas RI, Agus Andrianto, dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, di PLTU Adipala, Cilacap, Rabu (5/2).
Agus mengapresiasi dukungan PLN yang tidak hanya menyediakan energi, tetapi juga memberdayakan warga binaan agar memiliki keterampilan yang dapat menunjang kemandirian ekonomi setelah bebas.
Menurut Agus, FABA memiliki potensi besar sebagai bahan baku infrastruktur, seperti pengganti semen, paving blok, batako, tetrapod, hingga media tanam.
“Kami mendapat dukungan penuh dari PLN untuk membangun BLK, yang nantinya menjadi wadah pelatihan warga binaan agar lebih siap menghadapi dunia kerja,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa PLN tidak hanya fokus pada penyediaan listrik, tetapi juga mendukung pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat, termasuk di lingkungan Lapas.
“Seluruh pembangkit PLN kini menjadi pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi. Kami ingin memastikan bahwa keberadaan PLN tidak hanya menghasilkan listrik, tetapi juga membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” kata Darmawan.
Ia menjelaskan bahwa pemanfaatan FABA dari PLTU dapat menciptakan ekonomi sirkuler yang menguntungkan bagi masyarakat serta pemerintah daerah dengan harga lebih terjangkau.
“Kami ingin pelatihan ini benar-benar berdampak sehingga warga binaan yang telah selesai menjalani masa pembinaan bisa mandiri secara ekonomi,” tegasnya. (tim)