Site icon Prokalteng

Teras Narang Diskusi Empat Pilar Kebangsaan Bersama API Kalteng

Anggota DPD RI Agustin Teras Narang foto bersama usai diskusi dan penghayatan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bersama API Kalteng di Palangka Raya, Jumat (28/9).

PROKALTENG.CO – Empat pilar kebangsaan harus terus digemakan. Komponen empat pilar kebangsaan ini bukan hanya sebagai upaya menjaga kesatuan dan merawat keberagaman namun juga penting bagi kemajuan bangsa Indonesia tercinta.

“Saya mengajak seluruh pengurus dan Anggota Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Kalimantan Tengah menggemakan empat pilar kebangsaan,” kata Anggota DPD RI Agustin Teras Narang saat diskusi dan penghayatan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika bersama API Kalteng di Palangka Raya, Jumat (28/9).

Dengan tantangan kekinian Indonesia di tengah disrupsi teknologi, revolusi industri 4.0, Society 5.0, perkembangan geopolitik secara global, maka seluruh lapisan masyarakat harus lebih cermat. Terlebih melihat perkembangan situasi nasional yang tengah menyiapkan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan dan jelang tahun politik 2024 yang menghangat.

“Peran setiap tokoh untuk menjadikan empat pilar kebangsaan sebagai perekat perbedaan menjadi penting,” kata Senator asal Kalimantan Tengah itu.

Teras mengaku gembira diundang oleh para pendeta yang tergabung di API Kalteng. Apalagi para pendeta memiliki jemaat yang juga perlu mendapatkan penguatan nilai-nilai dasar dari empat pilar kebangsaan Indonesia.

Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu pun berharap para pendeta yang ada di wilayah setempat, dapat semakin paham bahwa perbedaan adalah aset bangsa, oleh karenanya jangan sampai perbedaan menjadi sumber perpecahan, sebaliknya mesti menjadi sumber keindahan dalam taman sari Indonesia.

“Dalam taman sari Indonesia, keyakinan boleh menjadi milik pribadi masing-masing. Negara memberi ruang dan kesempatan serta jaminan konstitusi untuk setiap orang beribadah menurut agama dan keyakinannya masing-masing sesuai dengan amanat UUD NRI 1945” kata Teras Narang dikutip dari antara.

Exit mobile version