26.3 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bulog Pastikan Ketersediaan Beras Aman Jelang Ramadan dan Lebaran

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Ketersediaan beras menjelang puasa dan lebaran dipastikan Bulog aman. Kepala Pimpinan Wilayah Bulog Kalimantan Tengah, Budi Cahyanto, mengatakan, untuk ketersediaan tersebut, pihaknya memiliki stok sebanyak 17.500 ton dari seluruh wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Sehingga tersebar di seluruh kabupaten, termasuk di Kota Palangkaraya.

“Di Kota Palangkaraya sendiri stoknya juga kuat, kurang lebih 3.000 ton. Dan itu akan terus datang menjelang bulan puasa dan sampai bulan Juni. Jadi stoknya kuat dalam pengawasan Bulog, hanya memang kondisi beras saat ini sedang naik,” ujarnya kepada media, Senin (19/2).

Budi menjelaskan penyebab kenaikan beras disebabkan dampak dari El-Nino yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah-daerah produsen atau penghasil beras. Oleh karena itu, penanaman menjadi mundur.

Baca Juga :  Beras Menjadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Palangkaraya

“Kalau tanamnya mundur, pastilah panennya juga ikut mundur. Jadi kalau panennya mundur, berarti ada kekurangan pasokan ke pasar. Nah kekurangan pasokan inilah yang terus coba Bulog isi, dan mudah-mudahan juga kekurangan pasokan ini bisa kita penuhi seluruhnya. Ya, akan terus kita upayakan, karena upaya ini tidak hanya tergantung dari Kalteng saja. Tapi juga tergantung dari wilayah-wilayah produsen yang saat ini juga melakukan hal yang sama,” ungkapnya.

Tambahnya, mengenai sidak yang dilakukan bersama dengan Pj Wali Kota Palangkaraya dan pihak-pihak terkait. Ia mengatakan mengenai ditemukannya harga beras yang dijual lebih tinggi. Pihaknya sudah mengingatkan para pedagang tersebut untuk menjual sesuai dengan harga yang telah ditentukan.

Baca Juga :  Beras Mahal di Lumbung Pangan

“Memang pedagang itu sudah kita monitor kurang baik, kurang bertanggung jawab. Makanya kita setop. Nah tadi saya sendiri kaget, kok ada di dalam, setelah saya konfirmasi ternyata dia ambil dari pengecer lain. Jadi karena dari pengecer lain mungkin harganya Rp 57.500, jadi dia jual Rp 60.000. Ya mungkin itu rencananya, kita akan lakukan monitor terus. Saya juga minta keterlibatan masyarakat untuk melaporkan kalau ada beras SPHP yang dijual dari harga Rp 57.500,” tutupnya. (ana/pri)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Ketersediaan beras menjelang puasa dan lebaran dipastikan Bulog aman. Kepala Pimpinan Wilayah Bulog Kalimantan Tengah, Budi Cahyanto, mengatakan, untuk ketersediaan tersebut, pihaknya memiliki stok sebanyak 17.500 ton dari seluruh wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Sehingga tersebar di seluruh kabupaten, termasuk di Kota Palangkaraya.

“Di Kota Palangkaraya sendiri stoknya juga kuat, kurang lebih 3.000 ton. Dan itu akan terus datang menjelang bulan puasa dan sampai bulan Juni. Jadi stoknya kuat dalam pengawasan Bulog, hanya memang kondisi beras saat ini sedang naik,” ujarnya kepada media, Senin (19/2).

Budi menjelaskan penyebab kenaikan beras disebabkan dampak dari El-Nino yang terjadi beberapa waktu lalu di daerah-daerah produsen atau penghasil beras. Oleh karena itu, penanaman menjadi mundur.

Baca Juga :  Beras Menjadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Palangkaraya

“Kalau tanamnya mundur, pastilah panennya juga ikut mundur. Jadi kalau panennya mundur, berarti ada kekurangan pasokan ke pasar. Nah kekurangan pasokan inilah yang terus coba Bulog isi, dan mudah-mudahan juga kekurangan pasokan ini bisa kita penuhi seluruhnya. Ya, akan terus kita upayakan, karena upaya ini tidak hanya tergantung dari Kalteng saja. Tapi juga tergantung dari wilayah-wilayah produsen yang saat ini juga melakukan hal yang sama,” ungkapnya.

Tambahnya, mengenai sidak yang dilakukan bersama dengan Pj Wali Kota Palangkaraya dan pihak-pihak terkait. Ia mengatakan mengenai ditemukannya harga beras yang dijual lebih tinggi. Pihaknya sudah mengingatkan para pedagang tersebut untuk menjual sesuai dengan harga yang telah ditentukan.

Baca Juga :  Beras Mahal di Lumbung Pangan

“Memang pedagang itu sudah kita monitor kurang baik, kurang bertanggung jawab. Makanya kita setop. Nah tadi saya sendiri kaget, kok ada di dalam, setelah saya konfirmasi ternyata dia ambil dari pengecer lain. Jadi karena dari pengecer lain mungkin harganya Rp 57.500, jadi dia jual Rp 60.000. Ya mungkin itu rencananya, kita akan lakukan monitor terus. Saya juga minta keterlibatan masyarakat untuk melaporkan kalau ada beras SPHP yang dijual dari harga Rp 57.500,” tutupnya. (ana/pri)

Terpopuler

Artikel Terbaru