PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Masjid Kubah Kecubung di Jalan RTA Milono Kota Palangka Raya yang rencananya digunakan untuk beribadah pada awal bulan Ramadan tahun 2022, hingga saat ini ternyata masih belum bisa digunakan. Padahal rencananya, Pemerintah Kota Palangka Raya bakal mempergunakannya pada saat salat tarawih perdana di bulan ramadan lalu. Terkait hal itu, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin pun tak menampik.
“Namun begitu, karena pertimbangan dari MUI dan tokoh-tokoh agama, biar diselesaikan saja dulu, baru layak pakai,” kata Fairid, Jumat (17/6) di Halaman Kantor Wali Kota.
Namun, pihaknya telah menargetkan Masjid Kubah Kecubung itu, bakal resmi digunakan sebelum masa kepemimpinan dirinya berakhir tahun depan. Terkait kendala pembangunan, Fairid mengungkapkan pembangunan tersebut tidak memiliki kendala. Namun dia mengakui jika anggaran menjadi salah satu faktor yang menjadi pemicu tertundanya pembangunan tersebut.
“Yang pasti anggaran ya, karena Covid-19 dan adanya perubahan -perubahan perencanaan. Karena saya menginginkan juga bahwa tidak apa-apa jadinya lebih bersabar atau lebih mundur. Namun begitu sudah jadi itu, puas lah untuk masyarakat Kota Palangka Raya,” tukasnya.
Reporter: M Hafidz
PALANGKA RAYA,PROKALTENG.CO – Masjid Kubah Kecubung di Jalan RTA Milono Kota Palangka Raya yang rencananya digunakan untuk beribadah pada awal bulan Ramadan tahun 2022, hingga saat ini ternyata masih belum bisa digunakan. Padahal rencananya, Pemerintah Kota Palangka Raya bakal mempergunakannya pada saat salat tarawih perdana di bulan ramadan lalu. Terkait hal itu, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin pun tak menampik.
“Namun begitu, karena pertimbangan dari MUI dan tokoh-tokoh agama, biar diselesaikan saja dulu, baru layak pakai,” kata Fairid, Jumat (17/6) di Halaman Kantor Wali Kota.
Namun, pihaknya telah menargetkan Masjid Kubah Kecubung itu, bakal resmi digunakan sebelum masa kepemimpinan dirinya berakhir tahun depan. Terkait kendala pembangunan, Fairid mengungkapkan pembangunan tersebut tidak memiliki kendala. Namun dia mengakui jika anggaran menjadi salah satu faktor yang menjadi pemicu tertundanya pembangunan tersebut.
“Yang pasti anggaran ya, karena Covid-19 dan adanya perubahan -perubahan perencanaan. Karena saya menginginkan juga bahwa tidak apa-apa jadinya lebih bersabar atau lebih mundur. Namun begitu sudah jadi itu, puas lah untuk masyarakat Kota Palangka Raya,” tukasnya.
Reporter: M Hafidz
