30.2 C
Jakarta
Thursday, December 5, 2024

Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Pemanfaatan Elsimil bagi 73 Pastor

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Prevalensi Stunting berdasarkan SSGI tahun 2022 adalah 26,9 persen dan jumlah keluarga berisiko stunting Kalimantan Tengah sebesar 59.669 atau 50,96% keluarga berisiko stunting dari 117.091 keluarga sasaran. Dimana katagori keluarga tidak memiliki sumber air minum layak sejumlah 22.639 atau 37,94% dan keluarga tidak memiliki jamban layak sebesar 23.028 atau 38,59%, sehinggga butuh kolaborasi semua pihak untuk mengatasinya, tak terkecuali para tokoh agama didalamnya

Hal ini disampaikan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Dr Dadi Ahmad Roswandi, M.Si di ruang belajar Keuskupan Palangka Raya saat bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan Pertemuan Pastor (PERPAS) Keuskupan Palangka Raya dengan tema “ Berjalan Bersama : Ambil Bagian Dalam Penggembalaan Yesus Kritus “ dengan peserta 73 orang para pastur dari Kab/Kota se Kalimantan Tengah, Rabu (15/2/23).

Baca Juga :  Masyarakat dan Pemuda Harus Cerdas Menyikapi Kepengurusan Karang Taruna Kalteng

Lebih lanjut Dr. Dadi dalam paparanya memaparkan bahwa salah satu strategi pencegahan stunting dari hulu di  Kalimantan Tengah dapat diimplementasikan dalam bentuk Aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (ELSIMIL) yang berfungsi sebagai alat skrining untuk mendeteksi faktor risiko stunting pada Catin, menghubungkan Catin dengan pendamping, media edukasi tentang persiapan menikah dan hamil terutama yang terkait faktor risiko stunting, alat pantau kepatuhan catin dalam melakukan treatment untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.

“BKKBN berharap agar nantinya para pastor mengingatkan Catin umat Katolik untuk memeriksakan status gizi dan kesehatannya serta mengisi Elsimil yang sertifikatnya dapat diberikan setelah pemberkatan pernikahannya selain itu kiranya dapat disisipkan isu pencegahan stunting di dalam khotbah atau ceramah yang biasa disisipkan dalam berbagai momentum keagamaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Tidak Ada Korban Jiwa, Kerugian Ditaksir Rp150 Juta

Pada kesempatan ini Uskup Palangka Raya Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka, M.S.F menyatakan pihaknya sangat berterimakasih dan mendukung program-program BKKBN termasuk upaya pencegahan stunting dari hulu antara lain melalui aplikasi Elsimil karena kegiatan ini adalah untuk menciptakan generasi yang berkualitas.

Keuskupan Palangka Raya adalah keuskupan suffragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Samarinda. Keuskupan ini meliputi seluruh wilayah provinsi Kalimantan Tengah, sebelum tanggal 29 Januari 2023 masih berada di bawah metropolit Keuskupan Agung Pontianak dan merupakan pemisah dari Keuskupan Banjarmasin. Kepemimpinan Keuskupan Palangka Raya saat ini adalah Paus Fransiskus, Uskup Aloysius Sutrisnaatmaka, M.S.F, Vikaris Jenderal R.D Silvanus Subandi, Sekretaris Jenderal R.P Timotius I Ketut Adi Hardana, M.S.F, Ekonom R.D. Bernadinus Penta Putra Hennardi.

PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO – Prevalensi Stunting berdasarkan SSGI tahun 2022 adalah 26,9 persen dan jumlah keluarga berisiko stunting Kalimantan Tengah sebesar 59.669 atau 50,96% keluarga berisiko stunting dari 117.091 keluarga sasaran. Dimana katagori keluarga tidak memiliki sumber air minum layak sejumlah 22.639 atau 37,94% dan keluarga tidak memiliki jamban layak sebesar 23.028 atau 38,59%, sehinggga butuh kolaborasi semua pihak untuk mengatasinya, tak terkecuali para tokoh agama didalamnya

Hal ini disampaikan Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng Dr Dadi Ahmad Roswandi, M.Si di ruang belajar Keuskupan Palangka Raya saat bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan Pertemuan Pastor (PERPAS) Keuskupan Palangka Raya dengan tema “ Berjalan Bersama : Ambil Bagian Dalam Penggembalaan Yesus Kritus “ dengan peserta 73 orang para pastur dari Kab/Kota se Kalimantan Tengah, Rabu (15/2/23).

Baca Juga :  Masyarakat dan Pemuda Harus Cerdas Menyikapi Kepengurusan Karang Taruna Kalteng

Lebih lanjut Dr. Dadi dalam paparanya memaparkan bahwa salah satu strategi pencegahan stunting dari hulu di  Kalimantan Tengah dapat diimplementasikan dalam bentuk Aplikasi Elektronik Siap Nikah Siap Hamil (ELSIMIL) yang berfungsi sebagai alat skrining untuk mendeteksi faktor risiko stunting pada Catin, menghubungkan Catin dengan pendamping, media edukasi tentang persiapan menikah dan hamil terutama yang terkait faktor risiko stunting, alat pantau kepatuhan catin dalam melakukan treatment untuk mempersiapkan kehamilan yang sehat.

“BKKBN berharap agar nantinya para pastor mengingatkan Catin umat Katolik untuk memeriksakan status gizi dan kesehatannya serta mengisi Elsimil yang sertifikatnya dapat diberikan setelah pemberkatan pernikahannya selain itu kiranya dapat disisipkan isu pencegahan stunting di dalam khotbah atau ceramah yang biasa disisipkan dalam berbagai momentum keagamaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Tidak Ada Korban Jiwa, Kerugian Ditaksir Rp150 Juta

Pada kesempatan ini Uskup Palangka Raya Mgr. Aloysius Sutrisnaatmaka, M.S.F menyatakan pihaknya sangat berterimakasih dan mendukung program-program BKKBN termasuk upaya pencegahan stunting dari hulu antara lain melalui aplikasi Elsimil karena kegiatan ini adalah untuk menciptakan generasi yang berkualitas.

Keuskupan Palangka Raya adalah keuskupan suffragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Samarinda. Keuskupan ini meliputi seluruh wilayah provinsi Kalimantan Tengah, sebelum tanggal 29 Januari 2023 masih berada di bawah metropolit Keuskupan Agung Pontianak dan merupakan pemisah dari Keuskupan Banjarmasin. Kepemimpinan Keuskupan Palangka Raya saat ini adalah Paus Fransiskus, Uskup Aloysius Sutrisnaatmaka, M.S.F, Vikaris Jenderal R.D Silvanus Subandi, Sekretaris Jenderal R.P Timotius I Ketut Adi Hardana, M.S.F, Ekonom R.D. Bernadinus Penta Putra Hennardi.

Terpopuler

Artikel Terbaru