PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Tengah (Kalteng) Farid Wajdi menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalteng per Agustus 2023 sejumlah 4,10 persen, turun dari angka sebelumnya 4,25 persen dibandingkan awal tahun 2023.
”Sekitar antara 55.000 an, turun dari 58.000 menjadi sekitar 55.000 atau presentasinya di 4,10 persen,” ujarnya, Kamis (14/12) kemarin.
Turunnya angka pengangguran ini, sebut Farid karena kerjasama dengan pemangku kebijakan. Disnakertrans Kalteng telah melaksanakan pelatihan kerja berbasis kompetisi.
Dia menyebut, berdasarkan dari data Badan Pusat Statististik (BPS) pengangguran ini kebanyakan tingkat pendidikannya SMA ke atas.
”Orang-orang yang semula ini belum bekerja menjadi pekerja. Kemudian penyuluhan-penyuluhan yang kita lakukan di beberapa tempat, menjadikan orang yang semula tidak tahu ada lowongan kerja, ada lowongan kerja kemudian mendaftar. Selain juga teman-teman berbagai media yang menginformasikan ada lowongan kerja, kemudian sosialisasi yang kami laksanakan disebarluaskan oleh teman-teman media yang akhirnya semakin banyak orang yang mengetahui di mana dia bisa bekerja,” bebernya.(hfz/hnd)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kalimantan Tengah (Kalteng) Farid Wajdi menyebutkan, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kalteng per Agustus 2023 sejumlah 4,10 persen, turun dari angka sebelumnya 4,25 persen dibandingkan awal tahun 2023.
”Sekitar antara 55.000 an, turun dari 58.000 menjadi sekitar 55.000 atau presentasinya di 4,10 persen,” ujarnya, Kamis (14/12) kemarin.
Turunnya angka pengangguran ini, sebut Farid karena kerjasama dengan pemangku kebijakan. Disnakertrans Kalteng telah melaksanakan pelatihan kerja berbasis kompetisi.
Dia menyebut, berdasarkan dari data Badan Pusat Statististik (BPS) pengangguran ini kebanyakan tingkat pendidikannya SMA ke atas.
”Orang-orang yang semula ini belum bekerja menjadi pekerja. Kemudian penyuluhan-penyuluhan yang kita lakukan di beberapa tempat, menjadikan orang yang semula tidak tahu ada lowongan kerja, ada lowongan kerja kemudian mendaftar. Selain juga teman-teman berbagai media yang menginformasikan ada lowongan kerja, kemudian sosialisasi yang kami laksanakan disebarluaskan oleh teman-teman media yang akhirnya semakin banyak orang yang mengetahui di mana dia bisa bekerja,” bebernya.(hfz/hnd)
