PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Suasana sore hari, matahari terlihat masih cerah. Puluhan anak-anak di kawasan Jalan Anoi, Kota Palangka Raya tampak asyik penuh ceria bermain laying-layang. Ternyata, mereka sedang latihan untuk mengikuti lomba layangan tujuh belasan menyambut kesemarakkan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Salah satu panitia lomba, Ridwan mengatakan bahwa kegiatan lomba yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 18 Agustus 2024 mendatang, merupakan inisiatif warga setempat.
“Kegiatan ini sudah berlangsung lama dan baru kali ini, kami adakan lomba. Tujuan kami mengadakan lomba ini, mengajak anak-anak bahwa dunia lebih indah daripada sekadar ponsel,” ucapnya saat disambangi media, Rabu, (14/8/2024).
Pihak panitia sejatinya ingin mengingatkan dan mengajak anak- anak tentang tradisi dulu tentang permainan tradisional di luar rumah.
“Ayo kenali lagi tradisi kita. Mereka yang sebelumnya rebahan, sekarang ada kegiatan ini menimbulkan keringat dan kenalan baru,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa sebagai panitia, pihaknya ingin anak-anak untuk berhenti sejenak bermain gadget atau ponsel. Anak-anak diajak berkumpul di luar rumah untuk main laying-layang bersama dan mencari keringat.
“Kami berharap ada lomba lebih besar dan pemerintah memantau kegiatan kami. Semoga anak-anak berkumpul jadi satu di sini, supaya tahu di Palangka Raya juga ada kegiatan semacam ini,” pungkasnya. (jef/hnd)
PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Suasana sore hari, matahari terlihat masih cerah. Puluhan anak-anak di kawasan Jalan Anoi, Kota Palangka Raya tampak asyik penuh ceria bermain laying-layang. Ternyata, mereka sedang latihan untuk mengikuti lomba layangan tujuh belasan menyambut kesemarakkan HUT ke-79 Republik Indonesia.
Salah satu panitia lomba, Ridwan mengatakan bahwa kegiatan lomba yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 18 Agustus 2024 mendatang, merupakan inisiatif warga setempat.
“Kegiatan ini sudah berlangsung lama dan baru kali ini, kami adakan lomba. Tujuan kami mengadakan lomba ini, mengajak anak-anak bahwa dunia lebih indah daripada sekadar ponsel,” ucapnya saat disambangi media, Rabu, (14/8/2024).
Pihak panitia sejatinya ingin mengingatkan dan mengajak anak- anak tentang tradisi dulu tentang permainan tradisional di luar rumah.
“Ayo kenali lagi tradisi kita. Mereka yang sebelumnya rebahan, sekarang ada kegiatan ini menimbulkan keringat dan kenalan baru,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa sebagai panitia, pihaknya ingin anak-anak untuk berhenti sejenak bermain gadget atau ponsel. Anak-anak diajak berkumpul di luar rumah untuk main laying-layang bersama dan mencari keringat.
“Kami berharap ada lomba lebih besar dan pemerintah memantau kegiatan kami. Semoga anak-anak berkumpul jadi satu di sini, supaya tahu di Palangka Raya juga ada kegiatan semacam ini,” pungkasnya. (jef/hnd)
