30.9 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024
spot_img

Diduga Perkebunan Kelapa Sawit di Palangkaraya

Dirjen Gakkum KLHK Segel Lahan Seluas 372 Hektare

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Direktorat Jenderal (Dirjen) Penegakkan Hukum  (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Beserta tim Gakkum KLHK menyegel lahan yang diduga perkebunan kelapa sawit terbakar di PT Palmindo Gemilang Kencana (PT.PGK) yang berlokasi Kecamatan Sebangau Kota Palangkaraya, Jumat (6/10).

Dirjen Gakkum KLHK Rasio Rido Sani. Mengatakan. Sebanyak kurang lebih 372 hektare lahan diduga PT PGK yang terbakar.

“Tapi melihat apinya masih ada, kita bisa melihat apinya, ini kemungkinan luasnya akan bertambah. Sementara di belakang kita ada bibit-bibit sawit yang siap tanam, kami akan mendalami kebakaran lahan yang ada di perkebunan sawit yang ada di perkebunan sawit PT Palmindo Gemilang Kencana,” ujarnya.

Baca Juga :  Di Kotim, Semua Pihak Harus Waspada dan Antisipasi Karhutla

Dirjen Gakkum KLHK mengaku. Akan melakukan penegakkan hukum berkaitan dengan kejadian kebakaran di PT PGK.

“Nanti kita akan cek lokasi yang lain. Di sini kita sudah melihat lokasi ini dimana masih terjadi kebakaran, asapnya masih terlihat jelas, ada bara-baranya. Ini kami akan dalami. Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran ataupun yang bertanggungjawab terhadap kebakaran lahan yang terjadi di lokasi PT PGK,” bebernya.

Sementara itu Manajer Operasional PT PGK, Hapy  mengatakan pihak perusahaan sudah bantu memadamkan api biar tidak masuk ke wilayah Palangkaraya, pada saat api masih di wilayah Taruna pada 10 September.

“Batas kebun kami ini antara Palangka dan Pulang Pisau. Jadi kami bekerjasama dengan MPA kameloh semaksimal mungkin memadamkan api. Kami udah membantu sumur bor di wilayah taruna,” ujarmya.

Baca Juga :  Perlu Kesiapan Ekstra Antisipasi Karhutla di Kalteng

Saat ditanyakan terkait wilayah yang disegel oleh Gakkum KLHK, ia menegaskan bahwa wilayah mereka adalah berbatas parit, di luar itu tidak. Dia menyebut itu masuk wilayah Pulang Pisau.

“Kejadian tanah ini yang terbakar adalah SHM semua punya orang pribadi. Lahan kami di sini adalah lahan banjir,” bebernya.(hfz)

PALANGKARAYA, PROKALTENG.CO – Direktorat Jenderal (Dirjen) Penegakkan Hukum  (Gakkum) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Beserta tim Gakkum KLHK menyegel lahan yang diduga perkebunan kelapa sawit terbakar di PT Palmindo Gemilang Kencana (PT.PGK) yang berlokasi Kecamatan Sebangau Kota Palangkaraya, Jumat (6/10).

Dirjen Gakkum KLHK Rasio Rido Sani. Mengatakan. Sebanyak kurang lebih 372 hektare lahan diduga PT PGK yang terbakar.

“Tapi melihat apinya masih ada, kita bisa melihat apinya, ini kemungkinan luasnya akan bertambah. Sementara di belakang kita ada bibit-bibit sawit yang siap tanam, kami akan mendalami kebakaran lahan yang ada di perkebunan sawit yang ada di perkebunan sawit PT Palmindo Gemilang Kencana,” ujarnya.

Baca Juga :  Di Kotim, Semua Pihak Harus Waspada dan Antisipasi Karhutla

Dirjen Gakkum KLHK mengaku. Akan melakukan penegakkan hukum berkaitan dengan kejadian kebakaran di PT PGK.

“Nanti kita akan cek lokasi yang lain. Di sini kita sudah melihat lokasi ini dimana masih terjadi kebakaran, asapnya masih terlihat jelas, ada bara-baranya. Ini kami akan dalami. Kami akan melakukan tindakan tegas terhadap pelaku pembakaran ataupun yang bertanggungjawab terhadap kebakaran lahan yang terjadi di lokasi PT PGK,” bebernya.

Sementara itu Manajer Operasional PT PGK, Hapy  mengatakan pihak perusahaan sudah bantu memadamkan api biar tidak masuk ke wilayah Palangkaraya, pada saat api masih di wilayah Taruna pada 10 September.

“Batas kebun kami ini antara Palangka dan Pulang Pisau. Jadi kami bekerjasama dengan MPA kameloh semaksimal mungkin memadamkan api. Kami udah membantu sumur bor di wilayah taruna,” ujarmya.

Baca Juga :  Perlu Kesiapan Ekstra Antisipasi Karhutla di Kalteng

Saat ditanyakan terkait wilayah yang disegel oleh Gakkum KLHK, ia menegaskan bahwa wilayah mereka adalah berbatas parit, di luar itu tidak. Dia menyebut itu masuk wilayah Pulang Pisau.

“Kejadian tanah ini yang terbakar adalah SHM semua punya orang pribadi. Lahan kami di sini adalah lahan banjir,” bebernya.(hfz)

spot_img
spot_img

Terpopuler

spot_img

Artikel Terbaru