26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Merasa Dibodohi dan Dirugikan, Warga Bangkuang Datangi PT MGM

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Puluhan warga Kelurahan Bangkuang Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menduduki tanah, di stockpile penumpukan Batu Bara PT. Marunda Graha Mineral (MGM), Minggu (31/10) lalu.

Pendudukan tanah milik warga, dipicu permasalahan tanah atau lahan. Kemudian, kewajiban tidak sesuai dengan perjanjian dan komitmen selaku pelaku usaha industri pertambangan di wilayah Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala.

Permasalahan antara pihak perusahaan PT. MGM dan masyarakat Pemilik tanah/lahan kawasan stockpile tersebut dinilai sudah menyalahi aturan dan kewajiban untuk mengganti kerugian masyarakat pemilik tanah.

Seperti diungkapkan oleh tokoh masyarakat Kelurahan Bangkuang H. Kaspul Anwar mengatakan, sangat kecewa karena pihak perusahaan seenaknya memakai tanah milik mereka.

Baca Juga :  Berniat Mancing, Seorang ABG Justru Tewas Tenggelam di Galian Tambang

“Sudah beberapa kali kita datangi pihak perusahaan tetapi tidak ada kesepakatan yang mengarah kepada jalan yang adil dan bisa diterima oleh pihak masyarakat Kelurahan Bangkuang,” ungkapnya kepada Prokalteng.co, Senin (1/11) melaui telepon.

H Kaspul Anwar selaku salah satu pemilik lahan kawasan stockpile PT. MGM sangat keberatan atas aktivitas yang mereka lakukan karena dinilai merugikan masyarakat selaku pemilik lahan.

“Saya dan masyarakat tidak bisa memanen rotan yang ada beberapa meter dari stockpile tersebut dikarenakan tidak ada jalan untuk ke kebun rotan, padahal masyarakat khususnya Kelurahan Bangkuang bergantung pada hasil berkebun rotan,” ujarnya

Kaspul mengaku, kebun rotan miliknya pribadi jika dipanen hasilnya diperkirakan 200 ton per tahun. Namun,  semenjak berdirinya stockpile PT. MGM 15 tahun terakhir ini dia dan masyarakat lainnya tidak bisa untuk memanen hasil kebun rotan dan kontribusi dari perusahaan tidak ada sama sekali.

Baca Juga :  Mendekati Iduladha, Penjualan Sapi di Palangkaraya Meningkat

“Maka dengan demikian kami selaku masyarakat Kelurahan Bangkuang turun ke lapangan dan menguasai tanah milik kami agar perusahaan tidak seenaknya menggunakan tanah/lahan kami untuk kepentingan perusahaan mereka,” tegasnya.

Kaspul Anwar dan masyarakat Kelurahan Bangkuang meminta kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar menghentikan sementara kegiatan perusahaan PT. MGM yang beroperasi di tanah/lahan milik masyarakat Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barsel.

“Karena kami sudah merasa dibodohi dan dirugikan oleh pihak perusahaan PT. MGM ini,” ucapnya.

BUNTOK, PROKALTENG.CO – Puluhan warga Kelurahan Bangkuang Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menduduki tanah, di stockpile penumpukan Batu Bara PT. Marunda Graha Mineral (MGM), Minggu (31/10) lalu.

Pendudukan tanah milik warga, dipicu permasalahan tanah atau lahan. Kemudian, kewajiban tidak sesuai dengan perjanjian dan komitmen selaku pelaku usaha industri pertambangan di wilayah Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala.

Permasalahan antara pihak perusahaan PT. MGM dan masyarakat Pemilik tanah/lahan kawasan stockpile tersebut dinilai sudah menyalahi aturan dan kewajiban untuk mengganti kerugian masyarakat pemilik tanah.

Seperti diungkapkan oleh tokoh masyarakat Kelurahan Bangkuang H. Kaspul Anwar mengatakan, sangat kecewa karena pihak perusahaan seenaknya memakai tanah milik mereka.

Baca Juga :  Berniat Mancing, Seorang ABG Justru Tewas Tenggelam di Galian Tambang

“Sudah beberapa kali kita datangi pihak perusahaan tetapi tidak ada kesepakatan yang mengarah kepada jalan yang adil dan bisa diterima oleh pihak masyarakat Kelurahan Bangkuang,” ungkapnya kepada Prokalteng.co, Senin (1/11) melaui telepon.

H Kaspul Anwar selaku salah satu pemilik lahan kawasan stockpile PT. MGM sangat keberatan atas aktivitas yang mereka lakukan karena dinilai merugikan masyarakat selaku pemilik lahan.

“Saya dan masyarakat tidak bisa memanen rotan yang ada beberapa meter dari stockpile tersebut dikarenakan tidak ada jalan untuk ke kebun rotan, padahal masyarakat khususnya Kelurahan Bangkuang bergantung pada hasil berkebun rotan,” ujarnya

Kaspul mengaku, kebun rotan miliknya pribadi jika dipanen hasilnya diperkirakan 200 ton per tahun. Namun,  semenjak berdirinya stockpile PT. MGM 15 tahun terakhir ini dia dan masyarakat lainnya tidak bisa untuk memanen hasil kebun rotan dan kontribusi dari perusahaan tidak ada sama sekali.

Baca Juga :  Mendekati Iduladha, Penjualan Sapi di Palangkaraya Meningkat

“Maka dengan demikian kami selaku masyarakat Kelurahan Bangkuang turun ke lapangan dan menguasai tanah milik kami agar perusahaan tidak seenaknya menggunakan tanah/lahan kami untuk kepentingan perusahaan mereka,” tegasnya.

Kaspul Anwar dan masyarakat Kelurahan Bangkuang meminta kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat agar menghentikan sementara kegiatan perusahaan PT. MGM yang beroperasi di tanah/lahan milik masyarakat Kelurahan Bangkuang, Kecamatan Karau Kuala, Kabupaten Barsel.

“Karena kami sudah merasa dibodohi dan dirugikan oleh pihak perusahaan PT. MGM ini,” ucapnya.

Terpopuler

Artikel Terbaru