PURUK CAHU- Untuk menjaga derap langkah
pembangunan di Kabupaten Murung Raya (Mura), semua pemangku kepentingan
termasuk berbagai organisasi pemerintah maupun kemasyarakatan. Termasuk di
antaranya Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kalimantan Tengah harus seiring sejalan
bahu membahu, memberikan sumbangsih terbaiknya bagi pembangunan kabupaten Mura.
“Untuk itu saya mengajak dharma
wanita persatuan Kabupaten Murung Raya untuk ikut andil dalam perjuangan ini. Jangan
hanya menjadi organisasi biasa-biasa saja dan jangan menjadi organisasi yang
rutin-rutin saja,” kata Bupati Mura Perdie M Yoseph melalui Sekda Hermon
dalampelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) IV yang didasari oleh semangat
kebersamaan membangun kabupaten Mura yang semakin maju, Selasa (22/12).
Akan tetapi, kata dia, jadikanlah
organisasi ini sebagai lembaga yang inovatif, lembaga yang diisi oleh pengurus
dan anggota yang penuh optimisme dalam pembangunan, dan lembaga yang berani
menghadirkan tantangan tugas yang berorientasi kepada kesejahteraan
rakyat. Bupati berharap organisasi
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Mura ini akan lebih maju, modern dan profesional.
“Perkembangan yang positif ini
perlu dilanjutkan bahkan ditingkatkan oleh kepengurusan dharma wanita persatuan
yang akan dipilih melalui musyawarah daerah ini. kepengurusan yang baru harus
mampu berkiprah secara aktif dalam memberikan kontribusi pemikiran, gagasan
serta pandangan terhadap pembangunan Kabupaten Mura pada khususnya dan
pembangunan nasional indonesia pada umumnya,” imbuhnya.
Lanjutnya, pembangunan di Kabupaten Mura
telah berjalan secara maksimal. Akan tetapi ia selaku bupati Murung Raya,
merasa belum puas dengan apa yang telah ada saat ini. Bupati pun sudah
berkunjung mendatangi dan menyapa hampir seluruh lapisan masyarakat di pelosok
kabupaten tercintai ini.
“Dari hati sanubari yang paling
dalam, saya merasa tertantang bahwa kita harus lebih bekerja keras lagi, kita
harus berjuang lebih gigih lagi untuk mensejajarkan hak kesejahteraan,”
harapnya.
Hal
ini, tambahnya, agar generasi muda penerus bangsa di kabupaten berjuluk Tana
Malai Tolung Lingu ini, dapat menatap dengan optimis masa depan yang lebih
cerah.