PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Sebagai Rabies Center di Kota Palangka Raya, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Puskesmas Bukit Hindu akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Khususnya terhadap pelayanan vaksin anti rabies. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Puskesmas Bukit Hindu Kota Palangka Raya, Siti Rofiah Rabu (22/2/2023).
Menurutnya, saat ini untuk ketersediaan vaksin anti rabies masih sangat mencukupi, dengan kisaran 50 vial. Disinggung soal kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies, Siti mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi insidentil. Artinya tidak selalu setiap hari.
Akan tetapi, jika terdapat kasus gigitan hewan rabies, maka pihaknya akan segera menangani. ”Dengan dilakukan penyuntikan vaksin anti rabies sesuai dengan indikasi setelah diperiksa tim medis, perawat, atau pengelola program rabies,”ujarnya.
Lebih jauh, Siti menuturkan bahwa berdasarkan data tahun 2022 lalu, rata-rata kunjungan pasien di Puskesmas Bukit Hindu sebanyak 22 per bulan. Dari kasus gigitan rabies yang terjadi, 80 persen direkomendasi untuk mendapatkan vaksin anti rabies.
Sayangnya, dalam pelayanan terhadap kasus tersebut, pihaknya mengaku mendapatkan berbagai kendala. Seperti halnya kurang pengetahuan pasien, kondisi yang terlalu panik, pasien yang memaksa meminta vaksin anti rabies. Padahal diketahui tidak sesuai dengan indikasi.
”Sehingga petugas kesehatan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada pasien. Pasien yang tidak taat protap yang ditentukan, sehingga pemberian vaksin tidak lengkap sesuai dengan tahapan dan waktunya,”jelasnya.
Reporter: Marini
PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Sebagai Rabies Center di Kota Palangka Raya, Unit Pelayanan Teknis (UPT) Puskesmas Bukit Hindu akan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat. Khususnya terhadap pelayanan vaksin anti rabies. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Puskesmas Bukit Hindu Kota Palangka Raya, Siti Rofiah Rabu (22/2/2023).
Menurutnya, saat ini untuk ketersediaan vaksin anti rabies masih sangat mencukupi, dengan kisaran 50 vial. Disinggung soal kasus gigitan hewan yang berpotensi rabies, Siti mengungkapkan bahwa hal tersebut terjadi insidentil. Artinya tidak selalu setiap hari.
Akan tetapi, jika terdapat kasus gigitan hewan rabies, maka pihaknya akan segera menangani. ”Dengan dilakukan penyuntikan vaksin anti rabies sesuai dengan indikasi setelah diperiksa tim medis, perawat, atau pengelola program rabies,”ujarnya.
Lebih jauh, Siti menuturkan bahwa berdasarkan data tahun 2022 lalu, rata-rata kunjungan pasien di Puskesmas Bukit Hindu sebanyak 22 per bulan. Dari kasus gigitan rabies yang terjadi, 80 persen direkomendasi untuk mendapatkan vaksin anti rabies.
Sayangnya, dalam pelayanan terhadap kasus tersebut, pihaknya mengaku mendapatkan berbagai kendala. Seperti halnya kurang pengetahuan pasien, kondisi yang terlalu panik, pasien yang memaksa meminta vaksin anti rabies. Padahal diketahui tidak sesuai dengan indikasi.
”Sehingga petugas kesehatan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada pasien. Pasien yang tidak taat protap yang ditentukan, sehingga pemberian vaksin tidak lengkap sesuai dengan tahapan dan waktunya,”jelasnya.
Reporter: Marini
