25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Masih Hujan, Status Siaga Banjir Masih Diperpanjang

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Kendati banjir di sejumlah desa diwilayah pedalaman Utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah surut, namun status siaga banjir masih diberlakukan. Hal itu menyusul masih seringnya hujan melanda di hampir setiap kecamatan di daerah tersebut.

“Melihat kondisi cuaca kini masih sering turun hujan, walau intensitasnya tidak terlalu tinggi. Makanya siaga banjir masih diperpanjang karena kami ingin mengantisipasi kalau ada banjir lagi kedepannya,” ungkap Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Rihel, Selasa (19/10).

Rihel mengaku, hampir semua desa yang dilanda banjir sudah surut, hanya saja tinggal satu desa yakni Desa Hanjalipan, Kecamatan Kotabesi yang hingga kini masih terendam air. Itupun, tidak ada lagi rumah yang terendam. Hanya jalan saja, ketinggian airnya hanya sekitar 10 sampai 20 centimeter.

Baca Juga :  Putra Daerah Harus Bisa Bersaing

“Kebiasaan dari kalau terjadi banjir, air yang merendam Desa Hanjalipan proses surutnya memang lambat, karena lokasi desa itu memiliki dataran rendah dan berada di pertemuan dua arus sungai, yakni Sungai Mentaya dan Sungai Tualan,” kata Rihel.

 

SAMPIT, PROKALTENG.CO – Kendati banjir di sejumlah desa diwilayah pedalaman Utara Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sudah surut, namun status siaga banjir masih diberlakukan. Hal itu menyusul masih seringnya hujan melanda di hampir setiap kecamatan di daerah tersebut.

“Melihat kondisi cuaca kini masih sering turun hujan, walau intensitasnya tidak terlalu tinggi. Makanya siaga banjir masih diperpanjang karena kami ingin mengantisipasi kalau ada banjir lagi kedepannya,” ungkap Kepala Badan Penanggulanan Bencana Daerah (BPBD) Kotim, Rihel, Selasa (19/10).

Rihel mengaku, hampir semua desa yang dilanda banjir sudah surut, hanya saja tinggal satu desa yakni Desa Hanjalipan, Kecamatan Kotabesi yang hingga kini masih terendam air. Itupun, tidak ada lagi rumah yang terendam. Hanya jalan saja, ketinggian airnya hanya sekitar 10 sampai 20 centimeter.

Baca Juga :  Putra Daerah Harus Bisa Bersaing

“Kebiasaan dari kalau terjadi banjir, air yang merendam Desa Hanjalipan proses surutnya memang lambat, karena lokasi desa itu memiliki dataran rendah dan berada di pertemuan dua arus sungai, yakni Sungai Mentaya dan Sungai Tualan,” kata Rihel.

 

Terpopuler

Artikel Terbaru