PALANGKA RAYA, PROKALTENG.CO-Aktivitas dua orang murid Sekolah Dasar (SD), Melsa dan Sinta usai sekolah tak seperti murid-murid lainnya. Selepas sekolah, mereka berdua harus melanjutkan rutinitasnya membantu kedua orang tuanya. Bukan bercocok tanam di kebun ataupun berdagang di pasar, melainkan mereka ikut bercebur ke tumpukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA).
Ya, memang keduanya tinggal di lokasi tersebut, Jalan Tjilik Riwut Km 14 Kota Palangka Raya. Bersama kedua orang tuanya, Melsa dan Sinta mengais rezeki dengan mencari bekas yang sekiranya bisa dijual kembali. Seperti halnya botol bekas minuman dan lainnya.
Keduanya terlihat sangat asik menikmati aktivitas memulung di tempat itu. Kendati di bawah terik matahari yang membakar kulit mereka, dan aroma tak sedap yang kerap dihirupnya, namun tak menyurutkan semangat kedua murid itu.
”Setelah pulang sekolah, saya bersama teman saya ini, mencari botol bekas untuk dijual agar bisa membeli buku baru,”tutur Melsa kepada Prokalteng.Co, Selasa (21/2/2023).
Sementara di lokasi yang sama, Sinta mengaku bahwa aktivitas memulung sudah dilakoninya sejak kecil. Dia mengungkapkan rutinitas memulung dilakukan setiap hari usai pulang sekolah, dan berhenti saat matahari terbenam.
”Penghasilan bersihnya kurang lebih Rp50.000/hari dan banyak jumlah karung yang berukuran jumbo dapat kami kumpulkan sekitar kurang lebih 3 karung,”ujarnya.
Sinta menegaskan jika mereka tidak mencari botol bekas, maka tidak dapat membeli buku sekolah yang baru ataupun peralatan sekolah lainnya. Menurutnya hal ini harus merka lakukan demi meringankan beban orang tua mereka.
”Karena niatnya pengen sekolah, jadi apapun akan kami lakukan. Yang penting halal,”pungkasnya.