27.3 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

Sejak Covid, Omzet UMKM Anjlok 60 Persen

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim) menyebutkan, omszet Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu dalam enam bulan terakhir anjlok
hingga 60 persen. Turunnya penjualan UMKM akibat dampak pandemi Covid-19 yang
melanda daerah itu.

“Sejak Covid-19 masuk
ke Kotim RI, tercatat omzet UMKM anjlok sebesar 60 persen,” kata Bupati, Senin
(18/1).

Seiring dengan
anjloknya pendapatan UMKM, katanya, Pemkab menyalurkan bantuan pemerintah
secepatnya. Salah satu fasilitas yang paling dibutuhkan adalah penundaan
pembayaran utang untuk menjaga likuiditas keuangan pelaku UMKM serta pemberian
bantuan sosial.

“Saya paham
suasana Covid-19, UMKM di Kotim omzetnya turun sampai 60 persen. Karena ekonomi
belum stabil dan aktivitas ekonomi yang masih dibatasi, maka satunya cara agar
tetap bertahan dan eksis dengan jualan online,” tandasnya.

Baca Juga :  ASN di Kota Palangka Raya Ini Kabar Gaji Ke-13 dan THR

Dia menyebutkan, selama
pandemi tidak ada kegiatan yang digelar oleh pemerintah daerah, seperti bazar
UMKM dan lainnya. Sehingga, hal itu sangat berdampak pada penghasilan mereka.
Selain itu, penanganan pandemi yang cepat, tegas, dan tepat dinilainya menjadi
kunci untuk mengembalikan geliat pelaku usaha kecil dan menengah.

“Laba menurun
secara signifikan akibat biaya produksi tetap sementara produksi menurun,
persepsi jika pandemi tidak segera berakhir, maka 85 persen usaha dapat
bertahan paling lama satu tahun sejak pandemi,” tegas Supian.

Sementara itu, Rusmita
seorang pelaku UMKM di Sampit merasakan dampak dari pandemi. Dia bersyukur atas
perhatian pemerintah menggelar bazar walaupun hanya satu hari.

“Kami tetap
bersyukur, karena sudah mulai ada perhatian dari pemerintah untuk kami pelaku
usaha kecil ini,” beber Rusmita.

Baca Juga :  Pembelajaran Dipusatkan kepada Peserta Didik

Selama pandemi, kata
Rusmita pihaknya menyiasati berjualan secara online melalui media sosial. Namun
hasilnya juga masih jauh dari harapan, sebelum pandemi.

Dia berharap, agar ada
solusi yang lebih baik lagi dari pemerintah daerah supaya pendapatan mereka
kembali normal seperti sedia kala.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO

– Pemkab Kotawaringin Timur (Kotim) menyebutkan, omszet Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu dalam enam bulan terakhir anjlok
hingga 60 persen. Turunnya penjualan UMKM akibat dampak pandemi Covid-19 yang
melanda daerah itu.

“Sejak Covid-19 masuk
ke Kotim RI, tercatat omzet UMKM anjlok sebesar 60 persen,” kata Bupati, Senin
(18/1).

Seiring dengan
anjloknya pendapatan UMKM, katanya, Pemkab menyalurkan bantuan pemerintah
secepatnya. Salah satu fasilitas yang paling dibutuhkan adalah penundaan
pembayaran utang untuk menjaga likuiditas keuangan pelaku UMKM serta pemberian
bantuan sosial.

“Saya paham
suasana Covid-19, UMKM di Kotim omzetnya turun sampai 60 persen. Karena ekonomi
belum stabil dan aktivitas ekonomi yang masih dibatasi, maka satunya cara agar
tetap bertahan dan eksis dengan jualan online,” tandasnya.

Baca Juga :  ASN di Kota Palangka Raya Ini Kabar Gaji Ke-13 dan THR

Dia menyebutkan, selama
pandemi tidak ada kegiatan yang digelar oleh pemerintah daerah, seperti bazar
UMKM dan lainnya. Sehingga, hal itu sangat berdampak pada penghasilan mereka.
Selain itu, penanganan pandemi yang cepat, tegas, dan tepat dinilainya menjadi
kunci untuk mengembalikan geliat pelaku usaha kecil dan menengah.

“Laba menurun
secara signifikan akibat biaya produksi tetap sementara produksi menurun,
persepsi jika pandemi tidak segera berakhir, maka 85 persen usaha dapat
bertahan paling lama satu tahun sejak pandemi,” tegas Supian.

Sementara itu, Rusmita
seorang pelaku UMKM di Sampit merasakan dampak dari pandemi. Dia bersyukur atas
perhatian pemerintah menggelar bazar walaupun hanya satu hari.

“Kami tetap
bersyukur, karena sudah mulai ada perhatian dari pemerintah untuk kami pelaku
usaha kecil ini,” beber Rusmita.

Baca Juga :  Pembelajaran Dipusatkan kepada Peserta Didik

Selama pandemi, kata
Rusmita pihaknya menyiasati berjualan secara online melalui media sosial. Namun
hasilnya juga masih jauh dari harapan, sebelum pandemi.

Dia berharap, agar ada
solusi yang lebih baik lagi dari pemerintah daerah supaya pendapatan mereka
kembali normal seperti sedia kala.

Terpopuler

Artikel Terbaru