33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Pemdes Haragandang Usul Jembatan dan Pemasangan Jaringan Listrik

MUARA TEWEH –
Pemerintah Desa (Pemdes) Haragandang yang berada di ujung pedalaman Kecamatan
Lahei, Kabupaten Barito Utara (Batara), bertekad memutus keterisoliran daerah
mereka. Caranya dengan mengusulkan pembangunan jembatan serta sambungan
listrik. Sebab sejak tahun 1980-an sampai sekarang, masih terisolir dan
tertinggal.

Kepala Desa Haragandang
Herdana mengatakan, ada dua usulan prioritas yang dimasukan pada musyawarah
perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Lahei, Senin (17/2)
lalu. Yaitu pembangunan jembatan dan pemasangan jaringan listrik.

“Usulan Desa
Haragandang ini sudah kesekian kalinya kami diajukan. Semoga usulan ini
direspon dan masuk dalam APBD Kabupaten Barito Utara,” kata Herdana.

Menurut kades, lebar
sungai yang diusulkan untuk bangun jembatan itu sekitar 30 meter. Pemdes Haragandang
pun mengusulkan jembatan konstruksi baja sepanjang 60 meter. “Selama belum
ada jembatan, jaringan listrik sulit masuk ke Haragandang,” akuinya. 

Baca Juga :  Berstatus Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Warga Haragandang,
katanya, minta pemasangan jaringan listrik. Karena desa mereka salah satu yang
terdampak atau yang berada di ring 1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Bangkanai yang melayani wilayah Kalteng, Kalsel, dan Kaltim.

“Ini sangat
ironis. Haragandang desa penghasil gas yang memproduksi listrik PLN. Tapi
sampai saat ini belum menikmati listrik,” kata salah seorang warga bernama
Aliansyah. 

Dari PLTG di Barito
Utara mendapat dana bagi hasil (DBH) yang sangat besar. Tetapi infrastruktur di
sekitar daerah penghasil gas, seperti Desa Rahaden, Muara
Pari,  Karendan, dan Haragandang jauh tertinggal dari desa lain di
kabupaten itu.

Desa Haragandang merupakan desa terakhir di
pinggir Sungai Lahei, anak Sungai Barito yang berbatasan dengan Desa Intolingo,
Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dan Kabupaten Murung Raya. (her/ens)

Baca Juga :  Resmikan Kolam Selam Ditpolairud, Kapolda Ajari Anak Buahnya Teknik Pe

MUARA TEWEH –
Pemerintah Desa (Pemdes) Haragandang yang berada di ujung pedalaman Kecamatan
Lahei, Kabupaten Barito Utara (Batara), bertekad memutus keterisoliran daerah
mereka. Caranya dengan mengusulkan pembangunan jembatan serta sambungan
listrik. Sebab sejak tahun 1980-an sampai sekarang, masih terisolir dan
tertinggal.

Kepala Desa Haragandang
Herdana mengatakan, ada dua usulan prioritas yang dimasukan pada musyawarah
perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Lahei, Senin (17/2)
lalu. Yaitu pembangunan jembatan dan pemasangan jaringan listrik.

“Usulan Desa
Haragandang ini sudah kesekian kalinya kami diajukan. Semoga usulan ini
direspon dan masuk dalam APBD Kabupaten Barito Utara,” kata Herdana.

Menurut kades, lebar
sungai yang diusulkan untuk bangun jembatan itu sekitar 30 meter. Pemdes Haragandang
pun mengusulkan jembatan konstruksi baja sepanjang 60 meter. “Selama belum
ada jembatan, jaringan listrik sulit masuk ke Haragandang,” akuinya. 

Baca Juga :  Berstatus Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Warga Haragandang,
katanya, minta pemasangan jaringan listrik. Karena desa mereka salah satu yang
terdampak atau yang berada di ring 1 Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
Bangkanai yang melayani wilayah Kalteng, Kalsel, dan Kaltim.

“Ini sangat
ironis. Haragandang desa penghasil gas yang memproduksi listrik PLN. Tapi
sampai saat ini belum menikmati listrik,” kata salah seorang warga bernama
Aliansyah. 

Dari PLTG di Barito
Utara mendapat dana bagi hasil (DBH) yang sangat besar. Tetapi infrastruktur di
sekitar daerah penghasil gas, seperti Desa Rahaden, Muara
Pari,  Karendan, dan Haragandang jauh tertinggal dari desa lain di
kabupaten itu.

Desa Haragandang merupakan desa terakhir di
pinggir Sungai Lahei, anak Sungai Barito yang berbatasan dengan Desa Intolingo,
Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dan Kabupaten Murung Raya. (her/ens)

Baca Juga :  Resmikan Kolam Selam Ditpolairud, Kapolda Ajari Anak Buahnya Teknik Pe

Terpopuler

Artikel Terbaru