27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Pendapatan Pariwisata Dinilai Minim

TAMIANG LAYANG – Pada masa
pandemi Covid-19, sektor wisata di Kabupaten Barito Timur minim pendapatan.
Terbukti, dari prosentasenya yang hanya mencapai 31,5 persen.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Pemuda Olahraga (Disbudparpora) Bartim Forty Rickyanaou
mengungkapkan, prosentase dicapai 31 persen atau Rp 63 juta dari target
Rp200.200.000 pada semester I tahun 2020. Tetapi hal tersebut, ujar dia, bisa
tercapai sampai akhir tahun nanti.

“Pendapatan itu
disumbang dari sewa rumah betang di Pasar Panas ke pihak ketiga sebagai sarana
hiburan untuk karaoke keluarga dan retribusi,” kata Forty kepada wartawan,
Rabu (15/7).

Menurut dia, pendapatan asli
daerah (PAD) yang tidak tercapai tersebut, lantaran objek wisata yang tutup
selama pandemi. Selain itu, tambah dia, kendala terhadap sejumlah proyek,
seperti infrastruktur penunjang wisata  Riam Kendong tidak bisa direalisasikan.

Baca Juga :  Marak Peredaran Miras, Satpol PP Menunggu Instruksi

Pihaknya terus
mengkoordinasikan untuk pembukaan objek wisata dengan menggunakan protokol
kesehatan. Teknis masih menunggu surat dari gugus tugas supaya sektor yang
menyumbang pemasukan daerah itu kembali maksimal.

“Kami mengharapkan pandemi cepat berlalu,
sehingga potensi dari wisata berjalan normal sesuai harapan bersama demi
pembangunan,” harapnya. 

TAMIANG LAYANG – Pada masa
pandemi Covid-19, sektor wisata di Kabupaten Barito Timur minim pendapatan.
Terbukti, dari prosentasenya yang hanya mencapai 31,5 persen.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan
dan Pariwisata Pemuda Olahraga (Disbudparpora) Bartim Forty Rickyanaou
mengungkapkan, prosentase dicapai 31 persen atau Rp 63 juta dari target
Rp200.200.000 pada semester I tahun 2020. Tetapi hal tersebut, ujar dia, bisa
tercapai sampai akhir tahun nanti.

“Pendapatan itu
disumbang dari sewa rumah betang di Pasar Panas ke pihak ketiga sebagai sarana
hiburan untuk karaoke keluarga dan retribusi,” kata Forty kepada wartawan,
Rabu (15/7).

Menurut dia, pendapatan asli
daerah (PAD) yang tidak tercapai tersebut, lantaran objek wisata yang tutup
selama pandemi. Selain itu, tambah dia, kendala terhadap sejumlah proyek,
seperti infrastruktur penunjang wisata  Riam Kendong tidak bisa direalisasikan.

Baca Juga :  Marak Peredaran Miras, Satpol PP Menunggu Instruksi

Pihaknya terus
mengkoordinasikan untuk pembukaan objek wisata dengan menggunakan protokol
kesehatan. Teknis masih menunggu surat dari gugus tugas supaya sektor yang
menyumbang pemasukan daerah itu kembali maksimal.

“Kami mengharapkan pandemi cepat berlalu,
sehingga potensi dari wisata berjalan normal sesuai harapan bersama demi
pembangunan,” harapnya. 

Terpopuler

Artikel Terbaru