26.6 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Korupsi Biang Masalah bagi Pembangunan

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
-Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan membentuk kelompok antikorupsi
sebagai dukungan terhadap program pemerintah pusat dalam upaya mencegah
terjadinya tindak pidana korupsi.

“Pembentukan kelompok
antikorupsi sangat penting. Hal itu untuk mensiasati bagaimana kita mencegah
korupsi. Korupsi menjadi biang masalah bagi pembangunan daerah,” kata Bupati Kotim,
H Halikinnor, Selasa (14/4).

Dia mengatakan, untuk
mendukung program itu, pihaknya akan membentuk kelompok masyarakat antikorupsi.
Saat ini Pemkab Kotim masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat maupun
provinsi.

“Kalau misalnya tidak
ada petunjuk, kami akan tetap membentuk masyarakat antikorupsi di Kotim. Karena
korupsi menjadi biang masalah, pembangunan kita tidak bisa maksimal,” tegas
Halikinnor.

Mantan Sekda Kotim itu
meminta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI agar adanya penyuluh antikorupsi
kepada masayarakat.  Masyarakat perlu
tahu potensi korupsi tidak hanya dilakukan aparatur sipil negara (ASN) tapi juga
dunia usaha.

Baca Juga :  TNI AL Amankan Arus Mudik di Sungai dan Lautan

Halikinnor berharap
semangat memberantas korupsi di Indonesia terus terjaga.  Penguatan dari sisi agama juga perlu ditingkatkan
pada masing-masing individu. Orang yang taat agama cenderung takut bertindak
korupsi.

SAMPIT,
PROKALTENG.CO
-Pemerintah
Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) akan membentuk kelompok antikorupsi
sebagai dukungan terhadap program pemerintah pusat dalam upaya mencegah
terjadinya tindak pidana korupsi.

“Pembentukan kelompok
antikorupsi sangat penting. Hal itu untuk mensiasati bagaimana kita mencegah
korupsi. Korupsi menjadi biang masalah bagi pembangunan daerah,” kata Bupati Kotim,
H Halikinnor, Selasa (14/4).

Dia mengatakan, untuk
mendukung program itu, pihaknya akan membentuk kelompok masyarakat antikorupsi.
Saat ini Pemkab Kotim masih menunggu petunjuk dari pemerintah pusat maupun
provinsi.

“Kalau misalnya tidak
ada petunjuk, kami akan tetap membentuk masyarakat antikorupsi di Kotim. Karena
korupsi menjadi biang masalah, pembangunan kita tidak bisa maksimal,” tegas
Halikinnor.

Mantan Sekda Kotim itu
meminta, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI agar adanya penyuluh antikorupsi
kepada masayarakat.  Masyarakat perlu
tahu potensi korupsi tidak hanya dilakukan aparatur sipil negara (ASN) tapi juga
dunia usaha.

Baca Juga :  TNI AL Amankan Arus Mudik di Sungai dan Lautan

Halikinnor berharap
semangat memberantas korupsi di Indonesia terus terjaga.  Penguatan dari sisi agama juga perlu ditingkatkan
pada masing-masing individu. Orang yang taat agama cenderung takut bertindak
korupsi.

Terpopuler

Artikel Terbaru