KUALA KAPUAS, PROKALTENG.CO– Desa Tumbang Mangkutup di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah kini menjadi sorotan para investor dalam proyek carbon trading. Proyek yang diinisiasi oleh PT Sumitomo Forestry Indonesia itu, akan fokus mengerjakan restorasi dan pengelolaan ekosistem gambut di Kalimantan Tengah.
“Tumbang Mangkutup merupakan salah satu desa di pinggiran sungai Kapuas yang letak geografisnya itu, berada di kawasan hutan gambut. Di mana kawasan hutan ini, menjadi perhatian besar dari masyarakat di desa itu sendiri, karena hidup di desa tidak bisa terlepas dari kawasan hutannya,” ungkap Kepala Desa Tumbang Mangkutup, Suriato kepada Prokalteng.co Rabu (12/2/2025).
Dia mengungkapkan bahwa keberhasilan desa dalam menjaga kelestarian hutan, menjadi kunci ketertarikan investor. Menurutnya ekosistem gambut di desanya tidak hanya penting bagi kehidupan lokal, akan tetapi juga berkontribusi besar dalam penyerapan karbon untuk mengurangi efek gas rumah kaca.
“Kami memiliki hak kelola hutan desa seluas 2.012 hektare berdasarkan SK Menteri Lingkungan Hidup. Dalam tiga tahun terakhir, tidak ada kebakaran atau aktivitas yang merusak hutan seperti penebangan liar atau tambang emas ilegal,” ujarnya.
Terkait proyek PT. Sumitomo Forestry Indonesia yang bekerja sama dengan pemerintah desa ini, akan merancang berbagai program untuk meningkatkan ekonomi masyarakat tanpa merusak lingkungan.
“Investor membantu membangun demplot pertanian dan memulihkan lahan gambut kritis melalui penanaman pohon. Semua ini melibatkan masyarakat dari pembibitan hingga pengelolaan. Selain itu juga akan di bentuk lembaga pengelola kawasan dan Masyarakat Peduli Api (MPA) untuk memastikan kawasan hutan tetap terjaga,” jelasnya.
Namun begitu, ia mengakui bahwa tantangan terbesar adalah merubah pola pikir masyarakat agar memahami pentingnya menjaga hutan sebagai sumber ekonomi yang baru.  Sebab, baginya dalam menjaga komitmen masyarakat terhadap pelestarian hutan, bukanlah hal mudah. Ini karena sebagian besar warga yang masih bergantung pada hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
“Meyakinkan masyarakat bahwa hutan bisa menjadi sumber ekonomi baru bukan hal yang mudah. Mereka terbiasa mendapatkan penghasilan dari aktivitas di hutan. Tapi dengan kehadiran dan dukungan dari investor, saya yakin masyarakat akan semakin sadar dan program ini akan berdampak besar terhadap ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (*mta/hnd)