27.3 C
Jakarta
Monday, April 29, 2024

2020 Tidak Ada Lagi Jamban Helikopter

KUALA
KAPUAS – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat mengatakan setiap daerah harus
memiliki sarana sanitasi yang bersih. Kemudian, adanya ketersediaan air bersih
hingga pelaksanaan imunisasi lengkap sampai ke desa. Hal itu menjadi faktor
penting dalam rangka menurunkan dan mencegah stunting (tubuh pendek atau
kerdil).

Bupati
menyampaikan hal tersebut saat membuka Bimbingan Teknis Pendidikan Keluarga dalam
rangka penurunan angka stunting Tahun 2019, Rabu (16/10). Kegiatan yang
dilaksanakan di Aula Bappeda itu dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas
selaku Bunda Paud Ary Egahni Ben Bahat, sekaligus diundang sebagai narasumber
dalam bimbingan teknis tersebut.

Ia
menegaskan untuk tahun 2020 tidak ada lagi jamban helikopter, harus sudah
digantikan dengan sanitasi yang bersih. “Air bersih di Kapuas sudah
mencapai 70 persen. Minta sumur bor minimal satu untuk beberapa keluarga agar
mendorong persentase air bersih di Kapuas semakin lebih besar,” terangnya.

Sementara
itu, Ary Egahni yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI Daerah Kalteng
menyampaikan pemaparan tentang program dan strategi TP PKK dalam penurunan
angka stunting di Kabupaten Kapuas. Ia mengawalinya dengan mengatakan bahwa
tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.

Baca Juga :  Tetap Antisipasi Segala Kemungkinan dan Kerawanan

Untuk
itu, ia menekankan pembangunan kesehatan ada karena adanya kesadaran dan
kemauan serta kemampuan. PKK tidak bisa bergerak tanpa eksekutor yaitu kepala
desa sebagai pembina atau motor penggerak TP PKK Desa. Peran PKK dalam 10
Program Pokok PKK memampukan semua kader agar dapat dihayati dan dieksekusi,
pemangku kebijakan dan pengeksekusi program adalah kepala desa dan yang
melakukannya adalah ketua TP PKK Desa atau bunda PAUD Desa.

“Saya
minta satu desa satu paud holistik terintegratif. Dalam hal ini dinas terkait
secara stimultan bersama-sama untuk selalu berkoordinasi dengan kepala desa untuk
memberikan pembekalan,” katanya.

Ia menjelaskan,
salah satu upaya untuk menurunkan stunting adalah dengan mengembangkan Rumah
Desa Sehat (RDS), diperlukan peran penting PKK, yang tujuannya memudahkan dalam
mengakses pelayanan kesehatan dasar, mengembangkan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat serta berprilaku hidup bersih dan sehat.

Baca Juga :  Pemko dan KONI Sinergi Memajukan Olahraga

Istri
orang nomor satu di Kabupaten Kapuas itu menekankan rumah sehat dapat mencegah stunting,
bukan hanya bagus dan enak dipandang tetapi juga harus sehat yaitu sehat
bangunannya dan sehat perilaku penghuni.

Selain
itu, ia menerangkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan
peran kader yaitu salah satunya para kader harus mendukung gerakan masyarakat
hidup sehat. Kemudian, pengembangan atau pengorganisasian masyarakat yaitu dengan
penguatan pengelolaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).

“Kader
PKK punya peran strategis menurunkan angka stunting, asalkan mau
mengeksekusinya secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan
sampai ke desa. Masyarakat tidak akan gerak kalau pemangku kepentingan tidak
bergerak, untuk itu saya minta peran kepala desa dan ketua TP PKK sebagai
penggerak utama yang ada di desa,” pungkasnya. (hmskmf/ila/iha/CTK)

KUALA
KAPUAS – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat mengatakan setiap daerah harus
memiliki sarana sanitasi yang bersih. Kemudian, adanya ketersediaan air bersih
hingga pelaksanaan imunisasi lengkap sampai ke desa. Hal itu menjadi faktor
penting dalam rangka menurunkan dan mencegah stunting (tubuh pendek atau
kerdil).

Bupati
menyampaikan hal tersebut saat membuka Bimbingan Teknis Pendidikan Keluarga dalam
rangka penurunan angka stunting Tahun 2019, Rabu (16/10). Kegiatan yang
dilaksanakan di Aula Bappeda itu dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas
selaku Bunda Paud Ary Egahni Ben Bahat, sekaligus diundang sebagai narasumber
dalam bimbingan teknis tersebut.

Ia
menegaskan untuk tahun 2020 tidak ada lagi jamban helikopter, harus sudah
digantikan dengan sanitasi yang bersih. “Air bersih di Kapuas sudah
mencapai 70 persen. Minta sumur bor minimal satu untuk beberapa keluarga agar
mendorong persentase air bersih di Kapuas semakin lebih besar,” terangnya.

Sementara
itu, Ary Egahni yang juga menjabat sebagai Anggota DPR RI Daerah Kalteng
menyampaikan pemaparan tentang program dan strategi TP PKK dalam penurunan
angka stunting di Kabupaten Kapuas. Ia mengawalinya dengan mengatakan bahwa
tujuan dari pembangunan kesehatan adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya.

Baca Juga :  Tetap Antisipasi Segala Kemungkinan dan Kerawanan

Untuk
itu, ia menekankan pembangunan kesehatan ada karena adanya kesadaran dan
kemauan serta kemampuan. PKK tidak bisa bergerak tanpa eksekutor yaitu kepala
desa sebagai pembina atau motor penggerak TP PKK Desa. Peran PKK dalam 10
Program Pokok PKK memampukan semua kader agar dapat dihayati dan dieksekusi,
pemangku kebijakan dan pengeksekusi program adalah kepala desa dan yang
melakukannya adalah ketua TP PKK Desa atau bunda PAUD Desa.

“Saya
minta satu desa satu paud holistik terintegratif. Dalam hal ini dinas terkait
secara stimultan bersama-sama untuk selalu berkoordinasi dengan kepala desa untuk
memberikan pembekalan,” katanya.

Ia menjelaskan,
salah satu upaya untuk menurunkan stunting adalah dengan mengembangkan Rumah
Desa Sehat (RDS), diperlukan peran penting PKK, yang tujuannya memudahkan dalam
mengakses pelayanan kesehatan dasar, mengembangkan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat serta berprilaku hidup bersih dan sehat.

Baca Juga :  Pemko dan KONI Sinergi Memajukan Olahraga

Istri
orang nomor satu di Kabupaten Kapuas itu menekankan rumah sehat dapat mencegah stunting,
bukan hanya bagus dan enak dipandang tetapi juga harus sehat yaitu sehat
bangunannya dan sehat perilaku penghuni.

Selain
itu, ia menerangkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat melalui penggerakan
peran kader yaitu salah satunya para kader harus mendukung gerakan masyarakat
hidup sehat. Kemudian, pengembangan atau pengorganisasian masyarakat yaitu dengan
penguatan pengelolaan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM).

“Kader
PKK punya peran strategis menurunkan angka stunting, asalkan mau
mengeksekusinya secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan
sampai ke desa. Masyarakat tidak akan gerak kalau pemangku kepentingan tidak
bergerak, untuk itu saya minta peran kepala desa dan ketua TP PKK sebagai
penggerak utama yang ada di desa,” pungkasnya. (hmskmf/ila/iha/CTK)

Terpopuler

Artikel Terbaru