MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Sudarmono belum lama ini menyampaikan bahwa berdasarkan perkiraan cuaca merujuk pada kondisi musim. Pemaparan yang disampaikan berupa musim kemarau di Barito Utara (Barut) akan memasuki tahap awal pada akhir dan awal bulan Juli.
"Sekitar 10 hari terakhir di bulan Juli memasuki fase awal kemarau. Meski begitu mungkin saja tetap akan ada hujan," jelas Sudarmono saat dikonfirmasi via pesan singkat, Rabu (9/6).
Disampaikan juga, bahwa prakiraan BMKG untuk wilayah Barut bagian barat sampai tengah akan memasuki fase awal kemarau pada awal bulan Juli. Sedangkan bagian Timur Barut akan masuk setelahnya, yaitu dalam 10 hari terakhir pada minggu ke-3 dan 4.
"Normalnya sudah musim kemarau, tapi ini masih sering hujan. Perkiraan sementara awal musim kemarau pada Juli dan kemaraunya di Agustus hingga awal Oktober musim hujan lagi setelah itu. Jadi sangat pendek," jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa kemungkinan datangnya musim kemarau yang terlambat ini, menyebabkan pendeknya musim panas pada 2021 dan lebih didominasi oleh musin hujan.
MUARA TEWEH, PROKALTENG.CO – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Sudarmono belum lama ini menyampaikan bahwa berdasarkan perkiraan cuaca merujuk pada kondisi musim. Pemaparan yang disampaikan berupa musim kemarau di Barito Utara (Barut) akan memasuki tahap awal pada akhir dan awal bulan Juli.
"Sekitar 10 hari terakhir di bulan Juli memasuki fase awal kemarau. Meski begitu mungkin saja tetap akan ada hujan," jelas Sudarmono saat dikonfirmasi via pesan singkat, Rabu (9/6).
Disampaikan juga, bahwa prakiraan BMKG untuk wilayah Barut bagian barat sampai tengah akan memasuki fase awal kemarau pada awal bulan Juli. Sedangkan bagian Timur Barut akan masuk setelahnya, yaitu dalam 10 hari terakhir pada minggu ke-3 dan 4.
"Normalnya sudah musim kemarau, tapi ini masih sering hujan. Perkiraan sementara awal musim kemarau pada Juli dan kemaraunya di Agustus hingga awal Oktober musim hujan lagi setelah itu. Jadi sangat pendek," jelasnya.
Dia juga menjelaskan bahwa kemungkinan datangnya musim kemarau yang terlambat ini, menyebabkan pendeknya musim panas pada 2021 dan lebih didominasi oleh musin hujan.
