25.6 C
Jakarta
Saturday, November 23, 2024

Waspada! Cuaca Ekstrem Melanda Sukamara

SUKAMARA – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Sukamara
sejak akhir tahun 2019. Hujan deras disertai angin kencang dan petir, terus
terjadi hampir setiap hari. Bahkan, seorang peserta didik SMK diketahui menjadi
korban akibat tersambar petir saat hujan melanda Kabupaten Sukamara pada 30
Desember lalu.

BMKG Stasiun Meteorologi
(Stadmet) Kelas III Iskandar Kotawaringin Barat (Kobar) mempredikisi, sepanjang
Januari ini, hujan masih akan terus terjadi di beberapa wilayah di antaranya
Kabupaten Sukamara.

“Berdasarkan hasil pantauan
cuaca, sejumlah wilayah di antaranya Kabupaten Sukamara masih berpotensi
terjadi hujan pada awal tahun ini,” ujar Kepala BMKG Stadmet Iskandar Slamet
Riyadi kepada Kalteng Pos, belum lama ini.

Baca Juga :  Dishub Lakukan Pengujian Kendaraan Bermotor Perdana

BMKG menyebut, hujan dengan
intensitas rendah hingga sedang diprediksi akan terjadi di Sukamara sepanjang
bulan Januari hingga Februari, baru kemudian trendnya cenderung menurun sampai
dengan pertengahan Maret 2020 mendatang.

Kondisi ini diperkirakan terjadi
merata di seluruh wilayah Kabupaten Sukamara. Mulai dari wilayah dalam kota
Kecamatan Sukamara, hingga ke wilayah pesisir pantai Kecamatan Pantai Lunci dan
Kecamatan Jelai. “Untuk up date informasi perubahan cuaca, kami akan sampaikan
terus kepada masyarakat baik melalui imbauan, radio, ataupun media sosial serta
website resmi milik BMKG,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau
kepada para nelayan yang ingin pergi melaut agar terus mengedepankan
keselamatan dalam berlayar, dengan mewaspadai potensi terjadinya gelombang
tinggi di laut dan berpedoman pada peringatan dini cuaca yang dirilis oleh
BMKG.

Baca Juga :  Pemda Berikan Bantuan Budidaya Ikan

“Kepada para nelayan, agar terus
mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi degan tetap mengutamakan
keselamatan dan berpedoman pada peringatan dini cuaca yang dirilis oleh BMKG, serta
terus berkoordinasi bersama dengan petugas seperti KSOP,” pungkasnya. (lan/ami/nto)

SUKAMARA – Cuaca ekstrem melanda Kabupaten Sukamara
sejak akhir tahun 2019. Hujan deras disertai angin kencang dan petir, terus
terjadi hampir setiap hari. Bahkan, seorang peserta didik SMK diketahui menjadi
korban akibat tersambar petir saat hujan melanda Kabupaten Sukamara pada 30
Desember lalu.

BMKG Stasiun Meteorologi
(Stadmet) Kelas III Iskandar Kotawaringin Barat (Kobar) mempredikisi, sepanjang
Januari ini, hujan masih akan terus terjadi di beberapa wilayah di antaranya
Kabupaten Sukamara.

“Berdasarkan hasil pantauan
cuaca, sejumlah wilayah di antaranya Kabupaten Sukamara masih berpotensi
terjadi hujan pada awal tahun ini,” ujar Kepala BMKG Stadmet Iskandar Slamet
Riyadi kepada Kalteng Pos, belum lama ini.

Baca Juga :  Dishub Lakukan Pengujian Kendaraan Bermotor Perdana

BMKG menyebut, hujan dengan
intensitas rendah hingga sedang diprediksi akan terjadi di Sukamara sepanjang
bulan Januari hingga Februari, baru kemudian trendnya cenderung menurun sampai
dengan pertengahan Maret 2020 mendatang.

Kondisi ini diperkirakan terjadi
merata di seluruh wilayah Kabupaten Sukamara. Mulai dari wilayah dalam kota
Kecamatan Sukamara, hingga ke wilayah pesisir pantai Kecamatan Pantai Lunci dan
Kecamatan Jelai. “Untuk up date informasi perubahan cuaca, kami akan sampaikan
terus kepada masyarakat baik melalui imbauan, radio, ataupun media sosial serta
website resmi milik BMKG,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya juga mengimbau
kepada para nelayan yang ingin pergi melaut agar terus mengedepankan
keselamatan dalam berlayar, dengan mewaspadai potensi terjadinya gelombang
tinggi di laut dan berpedoman pada peringatan dini cuaca yang dirilis oleh
BMKG.

Baca Juga :  Pemda Berikan Bantuan Budidaya Ikan

“Kepada para nelayan, agar terus
mewaspadai kemungkinan terjadinya gelombang tinggi degan tetap mengutamakan
keselamatan dan berpedoman pada peringatan dini cuaca yang dirilis oleh BMKG, serta
terus berkoordinasi bersama dengan petugas seperti KSOP,” pungkasnya. (lan/ami/nto)

Terpopuler

Artikel Terbaru