31.2 C
Jakarta
Tuesday, November 4, 2025

Jalan Simpang Sepaku–Perigi Lamandau Memprihatinkan!

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kondisi Jalan Simpang Sepaku–Perigi di Kabupaten Lamandau semakin memprihatinkan. Ya, jalan yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian dan aksesibilitas warga, kini justru menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang melintas. Bagaimana tidak? kerusakan parah pada ruas jalan ini telah menyebabkan sejumlah kecelakaan, dan yang lebih tragis, hingga menelan korban jiwa.

Saat musim hujan tiba, kondisi jalan semakin parah. Jalan berubah menjadi licin, lubang-lubang semakin melebar dan dalam, serta batu-batu besar bermunculan akibat erosi air. Di beberapa titik, jalan yang rendah berubah menjadi kubangan lumpur yang menyulitkan pengendara untuk melintas.

Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, tidak menampik kondisi memprihatinkan ini. Ia bahkan aktif memposting keluhan warga di media sosial, termasuk kisah pilu seorang warga yang kehilangan bayinya akibat terlambat mendapatkan pengobatan karena kondisi jalan yang rusak.

“Saya turut prihatin dan sedih. Banyak keluhan warga yang masuk terkait kerusakan Jalan Sepaku–Perigi ini. Yang paling membuat saya terpukul adalah cerita orang tua yang kehilangan anaknya karena terlambat berobat,” ujar Bupati, Selasa (4/11).

Baca Juga :  Pimpin Apel Satpoldam, Said Salim Sebut Pererat Silaturahmi, Tingkatkan Kinerja

Rizky menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran daerah menjadi kendala utama dalam perbaikan jalan. Perbaikan dilakukan secara bertahap, dan tahun ini baru difokuskan di sekitar Bundaran Sepaku.

“Rencananya, akan ada tambahan anggaran perbaikan dari APBD provinsi dan kabupaten pada tahun depan. Namun, karena jalan ini butuh penanganan darurat, dalam waktu dekat (bulan November ini) kami akan mengerahkan CSR dari sejumlah perusahaan untuk memperbaiki ruas tersebut,” tuturnya.

Salah satu kisah yang viral di media sosial adalah pengalaman akun @yopi07c, yang juga diunggah ulang oleh Bupati. Yopi menceritakan bagaimana ia berjuang membawa bayinya, Gania Azaleya (Leya), ke rumah sakit.

“Hari ini kami melaju dengan ketakutan. Tujuan kami UGD kabupaten. Leya, bayi kecil kami, sudah tiga hari demam tinggi. Sudah berobat ke dua klinik berbeda, tapi demamnya tak kunjung turun. Akhirnya kami putuskan ke ibu kota kabupaten,” tulisnya.

Baca Juga :  BBGRM dan HKG PKK, Pemkab Lamandau Gaungkan Semangat Gotong Royong

Yopi mengisahkan bagaimana ia berusaha melajukan mobil secepat mungkin di jalan rusak, berharap pengendara lain memberi jalan. Namun, perjalanan sulit itu berakhir tragis—bayinya meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit.

“Jika saja jalan ini sedikit lebih baik, mungkin Leya masih bisa diselamatkan. Kalau jalan tetap seperti ini, entah berapa lagi nyawa yang melayang. Ibu melahirkan bisa saja meninggal di jalan,” tulisnya lagi.

“Kami tidak ingin menyalahkan siapa pun, hanya menagih janji agar jalan ini segera diperbaiki,” tutupnya.

Tragedi yang menimpa Leya menambah panjang daftar keluhan masyarakat terhadap kondisi infrastruktur jalan di Lamandau, khususnya di jalur vital Simpang Sepaku–Perigi. (bib)

NANGA BULIK, PROKALTENG.CO – Kondisi Jalan Simpang Sepaku–Perigi di Kabupaten Lamandau semakin memprihatinkan. Ya, jalan yang seharusnya menjadi urat nadi perekonomian dan aksesibilitas warga, kini justru menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang melintas. Bagaimana tidak? kerusakan parah pada ruas jalan ini telah menyebabkan sejumlah kecelakaan, dan yang lebih tragis, hingga menelan korban jiwa.

Saat musim hujan tiba, kondisi jalan semakin parah. Jalan berubah menjadi licin, lubang-lubang semakin melebar dan dalam, serta batu-batu besar bermunculan akibat erosi air. Di beberapa titik, jalan yang rendah berubah menjadi kubangan lumpur yang menyulitkan pengendara untuk melintas.

Bupati Lamandau, Rizky Aditya Putra, tidak menampik kondisi memprihatinkan ini. Ia bahkan aktif memposting keluhan warga di media sosial, termasuk kisah pilu seorang warga yang kehilangan bayinya akibat terlambat mendapatkan pengobatan karena kondisi jalan yang rusak.

“Saya turut prihatin dan sedih. Banyak keluhan warga yang masuk terkait kerusakan Jalan Sepaku–Perigi ini. Yang paling membuat saya terpukul adalah cerita orang tua yang kehilangan anaknya karena terlambat berobat,” ujar Bupati, Selasa (4/11).

Baca Juga :  Pimpin Apel Satpoldam, Said Salim Sebut Pererat Silaturahmi, Tingkatkan Kinerja

Rizky menjelaskan bahwa keterbatasan anggaran daerah menjadi kendala utama dalam perbaikan jalan. Perbaikan dilakukan secara bertahap, dan tahun ini baru difokuskan di sekitar Bundaran Sepaku.

“Rencananya, akan ada tambahan anggaran perbaikan dari APBD provinsi dan kabupaten pada tahun depan. Namun, karena jalan ini butuh penanganan darurat, dalam waktu dekat (bulan November ini) kami akan mengerahkan CSR dari sejumlah perusahaan untuk memperbaiki ruas tersebut,” tuturnya.

Salah satu kisah yang viral di media sosial adalah pengalaman akun @yopi07c, yang juga diunggah ulang oleh Bupati. Yopi menceritakan bagaimana ia berjuang membawa bayinya, Gania Azaleya (Leya), ke rumah sakit.

“Hari ini kami melaju dengan ketakutan. Tujuan kami UGD kabupaten. Leya, bayi kecil kami, sudah tiga hari demam tinggi. Sudah berobat ke dua klinik berbeda, tapi demamnya tak kunjung turun. Akhirnya kami putuskan ke ibu kota kabupaten,” tulisnya.

Baca Juga :  BBGRM dan HKG PKK, Pemkab Lamandau Gaungkan Semangat Gotong Royong

Yopi mengisahkan bagaimana ia berusaha melajukan mobil secepat mungkin di jalan rusak, berharap pengendara lain memberi jalan. Namun, perjalanan sulit itu berakhir tragis—bayinya meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit.

“Jika saja jalan ini sedikit lebih baik, mungkin Leya masih bisa diselamatkan. Kalau jalan tetap seperti ini, entah berapa lagi nyawa yang melayang. Ibu melahirkan bisa saja meninggal di jalan,” tulisnya lagi.

“Kami tidak ingin menyalahkan siapa pun, hanya menagih janji agar jalan ini segera diperbaiki,” tutupnya.

Tragedi yang menimpa Leya menambah panjang daftar keluhan masyarakat terhadap kondisi infrastruktur jalan di Lamandau, khususnya di jalur vital Simpang Sepaku–Perigi. (bib)

Terpopuler

Artikel Terbaru

/