27.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

PAD Alami Perlambatan

KUALA
KAPUAS –
Tahun 2020
Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami perlambatan.
Oleh sebab
itu keluarlah beberapa ketentuan agar melakukan pemusatan kembali (reconfusing)
anggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi perekonomian, pendapatan, belanja
dan untuk anggaran belanja dialihkan ke penanganan Covid-19

“Keterlambatan tersebut terlihat dari PAD Kapuas untuk tahun
2020 dari Maret sampai Agustus
,” ucap Kepala
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Kapuas Andres Nuah
.

Ditambahkannya,
pada tahun 2019 memang PAD Kabupaten Kapuas cukup besar didukung potensi pada
saat itu besar. Kemudian pada tahun 2020 kondisi yang normal namun sudah ada
penurunan, dan ditambah dengan pandemi Covid-19 sehingga terjadi penurunan yang
signifikan. Salah satunya  terkendala
karena tidak dapat turun ke lapangan.

Baca Juga :  Legislator Ajak Masyarakat Tanam Cabe

PAD sampai
dengan Agustus 2020 ini mencapai 49 persen. Dengan target awal untuk Tahun 2020
yaitu sebanyak Rp112,9 Miliar. Sampai saat ini target yang telah dicapai masih
dengan angka 49 persen dengan PAD sebanyak Rp54,8 miliar. Meski demikian, pihaknya
tetap berusaha agar dapat mengejar sisa 51 persennya lagi sampai akhir tahun
2020.

“Harapan
kami selaku koordinator pendapatan daerah yang menjadi tanggung jawab Perangkat
Daerah (PD) maupun Kecamatan  agar kita
sama-sama untuk berkomitmen mengejar sisa PAD ini nantinya,” pungkas Andres. 

KUALA
KAPUAS –
Tahun 2020
Pendapatan Asli Daerah (PAD) mengalami perlambatan.
Oleh sebab
itu keluarlah beberapa ketentuan agar melakukan pemusatan kembali (reconfusing)
anggaran untuk menyesuaikan dengan kondisi perekonomian, pendapatan, belanja
dan untuk anggaran belanja dialihkan ke penanganan Covid-19

“Keterlambatan tersebut terlihat dari PAD Kapuas untuk tahun
2020 dari Maret sampai Agustus
,” ucap Kepala
Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD) Kabupaten Kapuas Andres Nuah
.

Ditambahkannya,
pada tahun 2019 memang PAD Kabupaten Kapuas cukup besar didukung potensi pada
saat itu besar. Kemudian pada tahun 2020 kondisi yang normal namun sudah ada
penurunan, dan ditambah dengan pandemi Covid-19 sehingga terjadi penurunan yang
signifikan. Salah satunya  terkendala
karena tidak dapat turun ke lapangan.

Baca Juga :  Legislator Ajak Masyarakat Tanam Cabe

PAD sampai
dengan Agustus 2020 ini mencapai 49 persen. Dengan target awal untuk Tahun 2020
yaitu sebanyak Rp112,9 Miliar. Sampai saat ini target yang telah dicapai masih
dengan angka 49 persen dengan PAD sebanyak Rp54,8 miliar. Meski demikian, pihaknya
tetap berusaha agar dapat mengejar sisa 51 persennya lagi sampai akhir tahun
2020.

“Harapan
kami selaku koordinator pendapatan daerah yang menjadi tanggung jawab Perangkat
Daerah (PD) maupun Kecamatan  agar kita
sama-sama untuk berkomitmen mengejar sisa PAD ini nantinya,” pungkas Andres. 

Terpopuler

Artikel Terbaru